Author pov
"Kriiiingg!!!"
Bel tanda masuk telah berbunyi, sedangkan 3 orang anak laki-laki sedang berlari menyusuri lorong. Ketiga cowok tersebut adalah Vian, Veno, dan Sean. Mereka berlari menyusuri lorong karena waktu yang terlalu cepat berputar (pikir mereka) sehingga mereka terlambat datang ke sekolah. Untungnya gerbang sekolah belum dikunci sehingga mereka masih bisa masuk ke dalam sekolah tersebut.
Vian dan Vano harus berpisah dengan Sean di persimpangan lorong kelas XI dan XII. Vian dan Vano terus berlari ke kelasnya, saat sampai di kelas mereka menghela nafas lega karena guru matematika yang akan mengajar di kelas mereka belum masuk.
"huft...gw kira tuh guru botak udah masuk" ucap vano
"iya, gw kira tuh kita bakal dapet masalah pagi-pagi. Huft...dasar bot-" ucapan Vano terpotong oleh seseorang yang tiba-tiba berada di belakang mereka
"siapa yang kamu panggil botak??" ujar Pak botak *eh ralat maksudnya Pak Nauhid, sambil menjewer telinga mereka.
"adududuh Pak lepasin dong pak sakit nih" pekik vano karna jeweran dari pak Nauhid memang sedikit keras.
"iya Pak, yang kita maksud botak itu bukan Bapak kok, tapi temennya papi saya Pak" kelah Vian.
"Yasudah, cepat masuk ke dalam, atau kalian memang ingin untuk saya jemur di luar?!" ancam Pak Nauhid.
"enggak Pak, kita mau masuk aja" ucap Vian yang langsung dianggguki Vano. Mereka pun langsung masuk kelas dengan muka datar + cool andalan mereka.
"pagi-pagi sudah kena semprot aja lu Din" ujar salah satu sahabat mereka yaitu Herlin Kusuma Wijaya orang terkaya no.7 di dunia.
"najis lu!! Nama gw Vian bukan Udin dugong!!" kesal Vian yang namanya selalu diganti-ganti oleh Herlin.
"hehe iyadeh bang Vian ganteng"
"tumben lu berdua telat, habis ngapain?" tanya salah satu sahabat mereka juga, Reno Rivaldi Stewert.
Ya Reno adalah kakak kandung kiki dan si kembar mengetahuinya, namun mereka tetap berteman dengan Reno dan adiknya Renald karena keluarga Gerald dan Stewert memang mempunyai hubungan yang bisa dibilang baik selama ini dan orang tua mereka pun bersahabat, namun keluarga Gerald masih menyembunyikan fakta bahwa putri Kiki atau Nia berada di tempat mereka. Karena mereka tidak ingin melihat Kiki kesayangan mereka tersakiti untuk kedua kalinya, meskipun mereka tau bahwa keluarga Stewert tidak akan menyakiti Kiki lagi karena rasa penyesalan mereka atas kesalahpahaman yang terjadi.
"ntar kita kasih tahu, mending sekarang dengerin tu pak botak ngomong"
Sedangkan di tempat lain Sean sedang berargumen dengan guru killer di kelasnya , meskipun killer namun Sean seakan-akan tidak terpengaruh justru dia suka sekali manjawab pertanyaan yang tidak seharusnya dijawabnya.
"apa yang menyebabkan kamu terlambat tuan Arseano Erlandi Gerald?!" ujar sang guru yang mukanya sudah merah karena sudah menahan amarahnya yang siap untuk meledak dikarenakan anak didik sekaligus anak dari pemilik sekolah tersebut selalu saja membuatnya murka dengan segala sikap kekanak-kanakannya tersebut.
"gini deh buk mending kita ngomongnya di ruangan ibuk aja sambil ngopi buk. Nggak enak soalnya buk kalo ngomong sambil berdiri gini, emangnya ibuk nggak kasian apa sama kaki saya? Nanti kalo kaki saya sakit saya jadi nggak bisa sekolah buk, terus kalo saya nggak sekolah pasti papi saya nanya saya kenapa, nanti kalo saya bilang kaki saya sakit gara-gara diajak ngobrol sambil berdiri sama ibuk yang cantik ini, dan terus nanti papi saya bakal marah dan langung mecat ibuk kan pahit buk" jawab Sean memasanag tampang polosnya.
"Sean apa kamu tidak malu dengan teman-temanmu?! Kamu selalu membuat ulah dan membuat semua orang kesal Sean" ujar sang guru yang masih menahan amarahnya.
"buat apa saya malu buk lagian mereka aja lagi bahagia banget karena sedang menyaksikan acara live dan tentunya mereka semua senang karena terbebaskan dari semua rumus gaya tarik atau apalah itu yang namanya fisika" ujar Sean yang sukses membuat guru tersebut langsung mengalihkan pandangannya ke dalam kelas di mana semua mata tertuju padanya 'eaak'.
"apa kalian liat-liat, sekarang cepat buka buku halaman 162 dan kerjakan latihan yang ada di buku tersebut" ujar sang guru 'BTW nama gurunya Siska'
Akibat ucapan guru tersebut para siswa hanya bisa menghela napas malas mereka karena harus menyelesaikan soal yang berisikan rumus-rumus yang bikin otak konslet.
"sekarang kamu cepat lari 20 putaran di lapangan bawah, dan tidak ada penolakan" ujar buk Siska saat melihat Sean akan menolak perintahnya.
"iya bik iya" gerutu Sean
"apa kamu bilang? Kamu pikir saya pembantu kamu panggil bik-bik?!" buk Siska yang sudah melotot mendengar ucapan muridnya tersebut.
"hehe sory buk typo"
"kamu ingin saya tambah hukumannya jika tidak lari sekarang?!"
Mendengar perkataan sang guru Sean pun langsung pamit undur diri dari hadapan guru tersebut. Sang guru yang melihat tingkah anak didiknya itu hanya bisa menghela napas sambil geleng-geleng kepala.
Skip kantin
Seperti biasa suasana kantin sekarang sedang rusuh karna keberadaan para most wanted di tengah-tengah kantin.
"tadi pagi kita berdua dapet kejutan dari adik kita, dia baru pulang dari Jerman kemaren malam tapi nggak ngasih tau kita, ya jadinya gini gara-gara kaget dan seneng kita jadi lupa waktu dan telat" ucap Vian tanpa sadar membuat mereka para sahabatnya kaget.
"maksud lo? Adek lo yang mana? Sean kan kemaren malam masih ngumpul di rumah gw, terus maksud lo adek lo yang mana yang habis balik dari Jerman?" pertanyaan beruntun tersebut diutarakan oleh sahabat mereka lainnya, yaitu Joanda Putra Angkasa berasal dari keluarga terkaya no.4 di dunia.
Pertanyaan yang diajukan oleh joanda sukses membuat Vian dan Vano gelagapan.
"ma-maksud gw itu hm...adek sepupu gw, ah iya adek sepupu gw" jawab Vano gelagapan.
"lo nggak usah boong, jujur aja napa sih? Lo masih nggak percaya sama kita? Kalo menurut lo kita nggak perlu tahu apa yang terjadi dalam hidup lo buat apa kita semua disini buat jadi sahabat lo pada?" kesal Reno yang mengetahui bahwa si kembar sedang membohongi mereka.
"iya deh iya kita jujur"
"sebenarnya kita punya adek cewek satu yang selama ini sekolah di Jerman buat namatin S2-nya, soalnya dia sering lompat-lompat kelas karena kepintarannya" lanjut Vian.
"loh kok lo bedua nggak ngasih tahu kita sih?!" tanya Joan dengan tampang datarnya karena kesal.
"buat apa juga gw ngasih tahu kalian? Nggak penting juga kan buat kalian" ujar vian kelewat santai.
"yaelah kan kalo lo berdua ngasih tahu gw otomatis kalo adek lo cantik ge bisa ngegebed dia yang pasti langsung nerima gw yang secara ilmu sosiologi mengatakan kalo gw itu memang tampan" canda Herlin yang merasa suasana tiba-tiba berubah menjadi hawa mematikan.
"anjirr lu" ujar mereka semua sambil melemparkan kacang polong ke arah Herlin. Lalu mereka pun tertawa lepas dengan ulah mereka tadi.
Hal tersebut tidak luput dari pandangan semua orang karena memang hanya pada saat itu mereka semua mempunyai kesempatan untuk melihat para mostwanted di Senior High School Student Smart (SHS3) Tersebut.
Di saat kelima mostwanted tersebut sedang asik-asiknya tertawa lepas tiba-tiba
'bruukk!!'
Sorry ngegantung😅😅
Cuman mau ngasih tau kalo tolong vote dan koment nya di bawah sini👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Teen FictionMaaf ya kalo ceritanya gaje soalnya ini cerita pertama yang aku tulis jadi maklumin aja ya cerita ini mengisahkan tentang seorang anak yang bersembunyi dari keluarga kandungnya dan memilih untuk bahagia bersama keluarga angkatnya yang sangat menyay...