Chapter 7

164 11 0
                                    

Robert Cyrus Alberto malam itu tengah duduk diruang kerjanya di temani secangkir kopi hitam yang masih mengepul. Kacamata bulat berwarna bening bertengger dengan anggun di hidungnya yang tinggi, rambut cokelat pendeknya sedikit urakan akibat ulah tangannya yang kadang mengusapnya kasar.
Ia seorang master sihir yang disegani dan juga merupakan pemimpin akademi yang sangat dihormati, walau ia masih berumur awal 30 tahun, namun tidak ada yang meragukan kekuatannya juga loyalitasnya pada kerajaan.
Mata kelamnya kembali melirik daftar nama-nama siswa akademi yang akan mengikuti ujian kenaikan tingkat tahun ini, sebelum sebuah ketukan mengintrupsinya.

"Masuk ... " Siapa yang bertamu di tengah malam begini? Batinnya.

Seorang pemuda bertubuh tinggi dengan rambut perak terang itu masuk, ia membungkuk singkat. "Maaf mengganggu anda master," ucapnya setelah menegakkan tubuhnya kembali.

Robert berdiri dari duduknya dan mendekati tamunya itu, "tidak apa-apa, duduklah." Kursi santai yang ada di paling kanan ruangan itu merupakan tempat ia sering menjamu tamu-tamunya.

Mereka duduk saling berhadapan, Robert memandang tamunya penasaran.

"Nama saya Kevin Malachi, dari selatan Lightwill. Maksud kedatangan saya kesini adalah untuk belajar di akademi ini, ini surat rekomendasinya, ..." Pemuda itu mengeluarkan surat dari balik jubah hitamnya dan menyerahkannya pada Robert.

Robert menerimanya dan membuka surat itu, setelah ia membacanya singkat ia kembali menatap Kevin.

"Jadi tuan Rollan yang merekomendasikanmu?"
Rollan adalah seorang menteri perdagangan di kerajaan Lightwill.

Kevin mengangguk, "benar ..., Aku bertemu dengannya ketika beliau ada tugas di selatan. Beliau yang menawarkan ku untuk belajar dan menempuh pendidikan sihir disini."

Robert mengangguk-ngangguk mengerti, "baiklah kau diterima, kau bisa masuk kelas besok. Liu akan mengantarmu." Tak lama setelah itu seekor kucing hitam bermata hijau keluar dari bawah meja, ia melirik malas Kevin, dan mengeong.

"Jangan bilang yang mengantarku adalah kucing ini?"

"Tepat sekali, Liu antar pemuda ini ke asrama laki-laki. Carikan dia kamar yang kosong." Ujar master Robert pada kucing yang kini menjilati tangan kanannya.

Kevin mengernyit bingung, "apakah dia seekor kucing sihir yang diikat kontrak?"

Robert mengangguk bangga, "ya, dan dia bukan kucing biasa. Bukankah dia sangat menggemaskan?" Ucapnya menatap Kevin penuh harap.

Kevin disisi lain tidak menangkap maksud pemimpin akademi itu, "kurasa begitu."

Robert menghembuskan napas malas, "pemuda yang membosankan." Bisiknya.

Kevin berpura- pura tidak mendengarnya dan pergi dari sana. Ia melangkah sepanjang koridor dengan langkah yang konstan, Liu berjalan memimpin beberapa langkah di depan.

Kevin atau tidak lain Davian itu melirik Liu di depannya dingin, untuk saat ini penyusupannya berhasil. Setelah itu hanya tinggal mencari putri mahkota dan menghabisinya maka misinya kali ini berhasil.

***

Elisa untuk kesekian kalinya kaget dengan apa yang diucapkan pemuda didepannya yang mengaku bernama Arshen yang artinya dialah selama ini yang Elisa cari, putra mahkota Lightwill.

BLOOD PRINCE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang