Chapter 5

152 14 0
                                        

Istana Lightwill merupakan salah satu istana terbesar di daratan benua Aria. Istana yang di dominasi warna emas itu memiliki lima menara dengan menara utama merupakan yang paling besar berada ditengah bangunan. Didepannya terdapat halaman yang luas berbentuk melingkar yang ditumbuhi berbagai macam bunga dan tanaman hias. Disetiap sudutnya terdapat prajurit yang berjaga dan siap menyerang apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan istana dan penghuninya.

Di aula yang besar itu Arshen berlutut memberi hormat pada raja dan ratu yang duduk di singgasananya. "Salam, Yang mulia."

Raja Ethan tersenyum dan mengangguk. Disampingnya wajah ratu Laila berseri melihat putra semata wayangnya itu kini berada dihadapannya. Ia berdiri dan menghampiri putranya itu.

"Berdirilah, sayang!" Pintanya sembari memegang kedua pundak putranya dan mengajaknya berdiri.
Arshenpun segera berdiri di hadapan ibunya itu.

"Kenapa kau lama sekali tidak berkunjung, sayang? Ibu rindu sekali padamu." Ratu Laila memeluk putranya itu dan mengusap punggungnya.

"Maaf bu, beberapa bulan ini aku banyak kesibukan di akademi juga menjalankan misi," ia melepas pelukan itu dan menatap wanita yang melahirkannya itu dengan tatapan maaf. "Lain kali aku pasti akan sering berkunjung."

Ratu Laila menghela napas pasrah mendengar ucapan anaknya itu, "baiklah, aku mengerti. Kau memang pasti sibuk sekali dengan urusan elite warrior dan sebentar lagi kau juga akan lulus dari akademi."

Ratu Laila mengajak putranya itu duduk disudut ruangan yang memang disediakan sebuah meja bundar dan empat kursi yang sering digunakan untuk tea time. Ethan menghampiri istri dan putranya itu dan duduk dengan santai disana.
Diatas meja itu terdapat teko keramik dengan ukiran rumit juga empat gelas dengan ukiran yang sama. Jangan lupakan kue-kue kering yang berada didalam piring-piring cantik yang terlihat lezat itu.

"Sebenarnya ada yang ingin kubicarakan denganmu, Arshen. Itulah sebabnya aku memanggilmu hari ini." Suara berat ayahnya mengalihkan perhatian Arshen dari kue dengan potongan buah kiwi diatasnya.

"Ya, apa itu ayah?" Arshen menatap ayahnya yang duduk tepat diseberangnya.
"Ini tentang keberadaan putri mahkota yang menghilang beberapa waktu yang lalu, dan saat ini seorang gadis muncul sebagai putri mahkota pengganti." Raja Ethan berkata tanpa basa-basi khas dirinya, ia dengan tenang menatap putranya itu.

"Menghilang? Bagaimana bisa?" Arshen selama ini mengetahui bahwa ia telah dipasangkan dengan seorang gadis dari kalangan bangsawan untuk dijadikan seorang istri yang akan menjadi ratu masa depan. Namun, mengenai kabarnya yang menghilang seperti ini ia baru mengetahuinya.

"Lalu apa maksud ayah seseorang menggantikannya?"
Setahunya perjodohan nya dengan gadis itu bukanlah perjodohan biasa, mereka disatukan oleh ikatan darah yang sakral oleh sihir. Tidak dapat dipisahkan maupun dibuang sembarangan. Kalaupun memaksa untuk melepaskannya maka akan ada akibat yang sangat fatal, yaitu kematian. Dan lebih gilanya kini muncul seseorang yang menggantikan posisi putri mahkota itu, entah siapa dia.

"Kristian datang padaku dua hari yang lalu, ia menceritakan segalanya. Scharlet entah bagaimana melepaskan sihir ikatan darah itu dan memindahkannya kepada gadis yang satu lagi. Tabib sihir sudah memeriksa gadis itu dan benar, ada darahmu didalam tubuhnya." Ethan menatap Asrhen tajam dan serius.

Asrhen mengernyit, ia tahu bahwa putri mahkota bernama Scharlet dari keluarga Reinhart. Namun selama ini ia tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengannya, bukan tidak ingin namun dilarang. Karena mereka harus bertemu ketika Arshen berumur 18 tahun, dan tahun ini seharusnya mereka bertemu. Itu sebabnya awal ajaran tahun ini ia mencari seorang gadis yang bernama Scharlet namun tidak ada. Gadis itu tidak terdaftar di akademi sebagai siswa baru.
Ia tidak tahu bahwa ia menghilang dan tidak ditemukan sampai saat ini.

BLOOD PRINCE (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang