EX 15

484 18 0
                                    

Setelah perjalanan yang cukup membosankan akhirnya kita sampai juga ditempat tujuan kita, Jogja. Kami menginap di penginapan yang sudah Bunga sewa beberapa hari yang lalu. Tempatnya cukup nyaman. Ada beberapa kamar yang cukup untuk kita ber-6. Dan juga penginapan ini lumayan dekat dengan pusat kota. Aku merebahkan diriku dikasur empuk yang sudah tertata rapi setelah menyeselesaikan urusan mandi dan bebenah. Kami memilih untuk menempati kamar yang berbeda-beda. Meskipun liburan dan udah sahabatan cukup lama, kami juga butuh privasi masing-masing bukan?

Tok.. tok.. tok..

"Siapa?" Jawabku dari dalam kamar. "Pasti Bunga." Ucapku lalu berjalan malas ke arah pintu.

Ceklek..

"Hai." Ucap Heldi dengan senyum kikuknya. Sesekali ia menggaruk tengkuknya. Pasti ada maksut tertentu. Sedangkan aku hanya melongo mendapati siapa yang ada dibalik pintu.

"Lo udah makan?"

"Belom. Kenapa Hel?" Jawabku se-biasa mungkin. Padahal dalam hati udah jingkrak-jingkrak nggak karuan.

"Mau makan nggak?"

"Mau lah. Kalo nggak makan ya mati." Jawabku ketus.

"Lah ngegas. Abis minum bensin lo?"

"Lo sih nanya nya kek bocah ABG aja."

"Yaudah gajadi. Gue pergi."

"Lah kok malah pergi?"

Heldi tidak menjawab lalu melangkahkan kakinya meninggalkanku.

"Astaga itu orang ngambekan banget sih." Ucapku jengah.

"Heldi tunggu ih." Teriakku lalu berlari mengikuti Heldi yang sudah beberapa meter didepanku.

"Gitu aja ngambek." Ucapku yang sudah berjalan sejajar dengan Heldi.

"Siapa yang ngambek?"

"Ya lo lah masak gue."

"Gue nggak ngambek."

"Terus kenapa lo pergi?"

"Ya pengen aja."

"Bilang aja ngambek."

"Gue nggak ngambek." Ucap Heldi yang kemudian mencubit kedua pipiku.

"Sakit ih."

"Rasain." Ucapnya lalu menggandeng tanganku.

"Mau kemana?"

"Makan."

"Makan apa?"

"Ya sedapetnya."

Aku hanya menganggukan kepalaku. Rasanya de javu. Dulu apa pernah kita melakukan hal seperti ini? Jawabannya tentu saja sering bukan? Hah rasanya aku kalut sendiri dalam dunia ku dengan dia. Lalu sekarang aku harus apa? Keluar dari zona moveon saja aku tidak bisa apalagi sekarang dengan perubahan sikap Heldi yang lebih manis dan hangat seperti akhir-akhir ini? Ya meskipun ada beberapa kali sikap dinginnya masih saja kambuh. Biar saja seperti ini dulu. Waktu akan menjawab bagaimana kedepannya. Yang terpenting tujuan awalku bukan? Membuat Heldi hangat kembali? Dan akhirnya Heldi benar-benar menjadi hangat. Bukankah ini sudah cukup? Jangan berharap lebih Salsa. Suatu saat kamu akan kecewa dengan harapan yang kamu buat sendiri.

MY COLD EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang