[1.5] pensi pt.2 (ribut)

1.4K 209 113
                                    

"Napsu lo meluk gue tadi" kata si Felix. Ngatain orang napsu tapi sebenarnya dia sendiri seneng digituin.

"Lo yang salah. Bawa motor kek dikejar setan" balas gue sambil ngerapiin rambut.

"Hai Kira. Felix" sapa Sua sambil senyum. Gak capek apa senyum mulu? Yang lain cuman natap gue males. Bodo amat elah. Gue juga dateng kesini cuman karena Felix yang ngajak.

"Udah semua, kan?" Mereka pada ngangguk doang sebagai jawaban.

"Langsung aja. Siapa yang mau jadi panitia pensi besok?" Tanya Haechan pake ekspresi serius kayak naber gitu.

"Mau berapa nih? Cewek atau cowok?"

"Cewek dua cowok dua. Yang bersedia angkat tangan"

"Gue mau" gue sempet kaget pas liat Sua angkat tangannya dan bilang kalo dia mau. Wajar aja sih kayaknya.

"Bagus. Siapa lagi? Cowok? Masa mau kalah sama cewek sih?"

"Kira mau kayaknya. Iya kan?" Mata gue hampir lepas rasanya pas Sua nyaranin nama gue. Asw woyy, minta dijorokin.

"Gimana, Ra? Lo mau?"

"Menurut kalian?" Tanya gue balik ke mereka sambil ngelipat tangan gue.

"Kagaklah" jawab salah satu dari mereka dengan lantang. Udah gue duga.

"Yang cowok siapa? Felix? Lo mau?"

"Cocok tuh sama Sua!"

"Sua punya gue yah!!"

"Mimpi lo!"

"Bacot banget sih! Gimana, lix?"

"Gue mau kalau Kira jadi panitia juga" semua sontak natap Felix gak percaya, termasuk gue juga.

Felix natap gue balik. Sial, kok degeun-degeun lagi sih!?

"Okey! Felix Kira. Sua Renjun! Gak ada yang protes! Berani protes berani di borong lo!" Karena gak ada yang berani protes keputusan ketua kelas. Akhirnya yang jadi panitia, gue, Felix, Sua, sama Renjun yang baru gue tau orangnya.

"hARUS GUE GIT-" protesan Renjun terhenti saat mendapat tatpan tajam dari Haechan.

"hARUS GUE GIT-" protesan Renjun terhenti saat mendapat tatpan tajam dari Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renjun be layk:

Renjun be layk:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanjenk. Untung ketua kelas - monolog Renjun dalam hatinya

"Bakal seru nih. Panitianya cantik lagi"

"Cantik? Lo bilang Kira cantik? Pfft!"

"Kalian kok ngomong gitu sih?" Gue ngelirik Sua yang malah ngebela gue. Kayaknya sih.

"Emang bener kok, mukanya aja udah mirip cowok. Emang ada gitu yang mau sama dia?" Yeuy, ngaca njer! Emang ada yang mau sama situ?

"Kira cantik kok. Banyak yang suka dia dulu. Cek angkatan 12 Jaryong deh. Pasti nama Kira yang paling atas. Kalian aja yang gak tau dia dulu gimana"

Dia tau dari mana!?

"Maksud lo apa?" Gue natap Felix yang udah berdiri. Keliatan gak suka gitu tatapannya.

 Keliatan gak suka gitu tatapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayak gitu:(

"Apa?" Tanya Sua polos.

"JANGAN SOK POLOS GITU DEH! LO SEBENARNYA PENGEN APA SIH!?" Anak-anak disitu pada natap Felix bingung.

"Kok lu ngegas sih, Lix? Dia kan berusaha ngebela si Kira" ujar Haechan berusaha nenangin Felix.

"DIA MANFAATIN KESEMPATAN ITU BUAT-" Felix berhenti ngomong. Sampai akhirnya gue ngerti apa yang dia maksud. Dengan cepat dia pergi keluar ninggalin kita gitu aja.

to be continued...

Direvisi pada tanggal:
-11/07/20-

K a m a r Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang