[1.0] kang ngalus pt.2

1.9K 225 118
                                    

-Hyunjin POV-

"Permisi" sapa gue pas masuk ke ruang bk. Gue ngeliat guru bk kayak lagi stres gitu. Pusing kali ngurusin anak brandalan.

"Kamu mau ngapain?" Tanya guru bk itu sambil ngeletakin kertas yang dia pegang diatas meja.

"Ah- ini masalah rooftop kemarin pak" kata gue hati-hati. Plis deh, gue gak mau buat masalah lagi.

"Ada apa?"

"Sebenarnya bukan Kira yang salah, pak" guru bk itu mengernyitkan alisnya.

"Kamu suka sama dia, ya? Sudah jelas dia yang salah. Semua anak-anak yang ada disana luka parah dan dia hanya lecet kecil"

"Saya tidak luka, pak" bales gue rada santai gitu. Tapi ada tegasnya dikit biar gak dikira bercanda.

"Maksud kamu?"

"Saya ada dirooftop dan saya merekam apa yang terjadi disana" gue nunjukin video hasil rekaman gue kemarin. Dan jelas banget kalo bukan Kira yang salah.

"Astaga. Sekarang kamu bantu saya. Panggilkan lima anak ini. Termasuk korban pembullyan. Saya akan menyuruh Kira juga untuk datang" gue senyum bahagia dan ngangguk.

"Jadi, Kira gak diskors lagi kan, pak?"

"Tentu saja"

"Hnghh.. bapak gak usah ngasih tau orang lain terutama Kira kalau saya yang ngasih rekamannya, ya? Plis..."

"Baiklah"

"Terima kasih, pak" kata gue langsung pergi dari ruang bk.

-Kira POV-

"Saya sudah baca surat kamu. Maafkan bapak ya, saya tidak bermaksud menghina orang tua kamu. Dan lagi, saya ingin minta maaf karena sudah menuduh kamu yang tidak-tidak"

Brak

"Ibab!" Pekik gue pas ada yang ngebrakin meja gue.

"Santay elah" dan ternyata itu Felix yang lagi nyengir bak orang tidak melakukan dosa seumur hidup.

"Elu ya. Orang lagi tidur di gangguin!" Kata gue rada teriak. Untung kelas lagi sepi.

"Hehe, sori say"

"Sayton! Sana lo pergi!"

"Bareng. Ke ruang musik kuy" gue langsung semangat gitu pas denger kalo disini ada ruang musik.

"Ada ruang musik disini?"

"Yakali gak ada. Hayoklah, mumpung jamkos" gue mah ngikut Felix aja. Pas udah sampe di ruang musik, gue sempat tertegun ngeliat tempat itu.

"Gils! Luas bener ruang musiknya. Mana alat musiknya lengkap lagi" kata gue sambil ngelilingin tempat itu. Sesekali gue nyentuh, bahkan gue mainin beberapa alat musiknya. Sembarangan tapi, gue kan gak tau cara mainnya.

K a m a r Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang