chap 10

4.5K 421 42
                                    

Selamat menikmati..
.
.
.
.
.

"Dasar sasu-kun. Kenapa lama sekali. Memang dia itu sibuk apa ha. Sok penting. Dan kenapa mendadak ada pertemuan lima kage. Menyebalkan. Lalu kenapa harus di sini. Di Suna tempatku refreshing. Untung saja aku sudah ke oase. Kalau saja belum lihat saja kau Uchiha. Kau lama sekali sasu-kuuuuun.."

Dilain tempat Sasuke menghela nafas gemas.

'Kau yang menyebalkan. Kau kesal kenapa aku yang kena.'

Hinata sedang membereskan barang-barangnya dan membersihkan kamar yang ditempatinya beberapa hari belakangan ini sambil menggerutu dan di tanggapi Sasuke seadanya.

Pagi ini. Hinata mendapat kabar yang tidak mengenakkan sama sekali dari percakapan sulung dan bungsunya keluarga Sabaku.

"Ada pertemuan lima kage mendadak dan diadakan di Suna."

Pamit Gaara pada Temari yang menanyainya kenapa terburu-buru sampai tidak sempat sarapan, Hinata mendengar dengan jelas karena ia berada di dapur sedang memasak dan segera juga ia terburu-buru menyelesaikan semuanya.

Bukan karena apa Hinata juga ikut heboh.

Hanya saja firasatnya juga tidak enak setelah ia sadar sudah tepat satu minggu dia berada di Suna dan mendapat pesan dari si pengantar jasa Konoha terus menerus.

Bisa saja Hinata dengan lantang mengatakan jika tidak ingin kembali dulu.

Tapi, sebagian kecil hatinya tidak ingin bertemu sang Hokage Konoha dan dia sedang tidak ingin dalam keadaan berdebat atau pun sekedar bertegur sapa.

.

Hinata telah meninggalkan mansion Sabaku setelah berpamitan pada Temari dan Kankurou.

'Tidak sopan rasanya kalau langsung pergi tanpa bilang apa pun pada Gaara-kun.'

Sempat berhenti pada pertigaan jalan kini Hinata memutuskan untuk mengambil belokan yang mengarah pada kantor Kazekage.

"Gaara-kun sudah baik padaku jadi lebih nyaman setelah mengucapkan 'terima kasih dan maaf'. Lagian pasti masih belum ada Kage yang datangkan? Karena ini mendadak dan paling lambat mereka datang siang ini. Aku harus cepat."

Hinata tetaplah Hinata yang lemah lembut.

.

"Shikamaru! Ayo cepat! Aku tidak akan membuat ini jadi lebih lama."

Sebuah tangan besar berwarna kuning berselimutkan jingga mencengkram Shikamaru yang tengah berlari melompati pohon dan mendekatkan pada Naruto yang dalam sekejap mata berubah dalam mode sanin kemudian melesat lebih cepat.

"Mendokusai.."

Shikamaru sedang malas berdebat dengan Naruto. Ia sekarang hanya mengantuk.

Karena demi sahababnya ia harus membuat alasan-alasan agar permintaan Naruto ingin pergi ke Suna dapat terkabulkan.

"Yare-yare.. Tidurlah Shikamaru. Kalau tidak temanku kau pasti akan kubuang ke jurang sana." Tanggap Naruto mengetahui Shikamari telah menyamankan diri pada chakra tangan Kyuubi.

"Hinata.. tunggu aku." Ucap Naruto pelan dengan keyakinan mantap ia menambah kecepatan melesatnya.

Shikamaru yang mendengar itu sontak membuka matanya sedikit untuk melihat raut wajah Naruto.

'Ck mendokusai.. mau bagaimana lagi?!'

.

"Hn?"

"Kazekage-sama saya telah menyelesaikan misi dan sudah berkeliling di tempat-tempat Suna. Jadi sekarang aku harus pergi. Terima kasih atas bantuan Gaara-kun dan maaf kalau merepotkan."

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang