chap 14

4.2K 360 38
                                    

Kediaman Haruno kini kedatangan tamu. Bukan tamu penting bagi keluarga Haruno.

Hanya saja Ino sedang mengantar karangan bunga yang dipesan dan berpikir untuk mengunjungi Sakura.

Sejujurnya Ino tidak terlalu akrab dengan Sakura, hanya sekedar teman.

Seingatnya dari dulu mereka hanya bertengkar jika bertemu. Mereka adalah rival dalam segala hal perempuan. Contoh yang paling ia ingat adalah tentang seorang Uchiha Sasuke.

Tapi lihatlah sekarang mereka duduk dengan damai meski ada satu atau dua kata mereka tetap saling meledek.

"Ngomong-ngomong bagaimana rasanya?" Tanya Ino ambigu sembari menyesap teh dengan anggun.

Terkadang semua perempuan iri terhadap Yamanaka Ino. Ino terkenal paling sempurna di antara semua perempuan.

Tapi orang - orang yang mengetahui diri Ino yang sebenarnya lebih dari sekedar tahu atau kenal saja. Maka semua kesempurnaannya akan runtuh.

Karena tentu saja ino selalu mengamuk bagai singa jika ada yang mengusik ketenangannya. Mungkin setara amukan Sakura, mungkin Sakura masih lebih, kasar?

"Yah.. rasanya selalu berdebar - debar. Apalagi dengan semua persiapan malah membuatku lebih gugup. Sering juga aku melamun atau melakukan sesuatu yang salah." Jelas Sakura sedikit bersemu karena ia sadar seperti sedang curhat.

"Sepertinya aku belum mau merasakan hal - hal itu." Ino berkidik membayangkan.

"Tidak seburuk itu juga. Terkadang kau akan merasakan banyak kupu - kupu yang menggelitiki perutmu dan bunga - bunga yang indah bertebaran di hatimu." Sakura ternsenyum hangat.

"Sepertinya kau benar - benar bahagia." Ino tertegun.

"Hei, pig. Apa maksud kalimatmu?!" Gerusuh Sakura.

"Ayolah. Siapa dulu yang selalu mengganggu aku dengan Sasuke-kun, forehead?!" Serang balik dari Ino.

"Hahaha.. kau masih mengingatnya."

"Tentu saja, forehead."

"Hei, berhenti memanggilku seperti itu, pig?!"

"Kau dulu yang berhenti, forehead?!"

Mereka sudah berdiri sambil menatap tajam, sedetik kemudian mereka kembali duduk dengan tenang dan memakan camilan mereka.

Mereka sudah seperti itu dari satu jam yang lalu. Jadi biarkan saja.

"Kapan Naruto pulang?" Tanya Ino yang kembali ramah.

"Sore ini mungkin sudah sampai."

"Baguslah. Tak baik seharusnya calon mempelai laki - laki pergi jauh apalagi sampai keluar desa." Jelas Ino ringan tanpa beban dan dibalas anggukan Sakura.

"Mau bagaimana lagi. Dia seorang Hokage." Entah kenapa Sakura lemas mengatakannya.

"Hah.. aku juga sedang gelisah." Ino seperti sedang ingin curhat.

"Kenapa? Ada apa?"

"Hinata. Dia belum kembali. Padahal dia sudah janji menemaniku memetik Lavender bersama." Jelas Ino lesu.

Dan kali ini bahu Sakura ikut melemas. Dia hanya mengangguk samar. Tak dipungkiri ia juga merasa khawatir.

"Dasar apa Kazekage Suna itu mempersulitnya?!" Ino emosi sambil menggebrak meja mengagetkan Sakura yang sepertinya melamun.

"Memang ada apa dengan Kazekage?" Tanya Sakura penasaran.

Bisa disebut Ino adalah informan terpercaya. Entah semua informasi didapat dari mana.

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang