-Tiga-

1.1K 142 74
                                    

"Ck ngapain sih gue mikirin dia gak guna juga ah." gerutunya dan langsung pergi meninggalkan rumah itu.

****

Mars baru saja memasuki rumahnya, telah disajikan pemandangan yang tidak mengenakkan baginya. Ayah nya sedang berbincang dengan wanita paruh baya diruang tamu, tanpa mengucapkan sepatah kata dia langsung menyelonong memasuki kamarnya.

Hendak dia akan menginjakkan kaki ke tangga pertamanya tiba-tiba ayah nya memanggilnya.

"Mars sini nak ini ada Ibu kamu salam dulu." kata Kevin menyuruh Mars, Mars hanya memandang kedua orang tua itu yang terlihat sangat bahagia setelah itu dia langsung melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Setelah sampai langsung saja Mars merebahkan tubuhnya dikasur king size nya dan berniat untuk tidur.
Mars hendak terlelap dalam tidur nya tetapi tiba-tiba suara ketukan pintu mengganggunya.

Tok tok tok...

"Ck. ganggu aja sih."gumamnya.
Dia beranjak dari tempatnya dan membuka pintu lalu nampak lah ayah nya didepan nya.

"Kenapa belum mandi? Mandi setelah itu turun ada yang harus ayah bicarakan." Kata ayah nya.
Mars hanya menganggukan kepala lalu berbalik memasuki kamarnya.

Setelah mandi dia langsung turun dari kamarnya menuju ruang keluarga dan nampaklah ayah nya dan wanita paruh baya itu.

"Eh sini duduk sayang," Suruh Kevin ayahnya yang menyadari keberadaan Mars, Lalu dia duduk disebelah ayah nya.

Tiba-tiba saja keadaan menjadi canggung dan hening, hingga akhirnya Kevin memecahkan keheningan itu.

"Langsung keintinya aja yah, jadi sekarang mama tiri kamu akan tinggal serumah dengan kita Mars dan ayah mohon kamu harus menerimanya didalam keluarga kita." Jelas Kevin.

Wanita paruh baya itu adalah Santika, Mama tiri Mars. Mars tau bahwa ayahnya sudah menikah lagi tetapi mereka tidak tinggal satu rumah,
Santika tinggal dirumah orang tuanya karna sebelumnya Mars tidak setuju dengan kehadiran Santika.

Mars yang mendengar itu pikirannya langsung kacau dia masih tidak menerima kenyataan apalagi harus satu rumah dengan Santika mama tirinya. Tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun Mars langsung pergi kekamarnya.

Sesampainya dikamar Mars langsung mengganti baju nya mengenakan celana jeans dan jaket bombernya lalu mengambil kunci motornya untuk segera pergi meninggalkan rumahnya.

Sekarang moodnya sangat hancur dan hanya satu dipikirannya pergi ke Club.

Mars turun dari kamar menuju garasi rumahnya. Kevin yang melihat anaknya sudah berganti pakaian langsung berpikir negatif lalu dia mengikuti Mars.

"Mau kemana kamu malem-malem gini!?" tanya Kevin dengan nada sedikit dinaikkan sambil mengikuti Mars, tapi Mars tidak menggubrisnya dan langsung saja menaiki motor sport merah nya dan keluar dari garasi Kevin hanya menghela nafas berat karna anak perempuan nya itu sangat keras kepala.

Motor sport merah itu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata membelah jalanan yang lumayan padat dengan kendaraan.

****

Disini Mars berada di ruangan yang gelap, botol-botol alkohol sudah berserakan didepan nya.
Mars sudah hampir habis meminum 2 botol beer. Ditangan kiri nya dia memegang sebatang rokok dan sebelahnya memegang gelas yang berisi beer.

Mars mulai meracau tidak jelas, efek dari beer itu bekerja dengan cepat ditubuh Mars.

"Aku tidak setuju ayah"

"Apa salahku ayah"

"Aku benci perempuan itu dia pembunuh"

Mars tidak hentinya meracau sendiri seolah mengeluarkan beban fikirannya.

Disisi lain seorang pria sedang sibuk dengan PS nya tiba-tiba ponselnya bergetar.

Drttt drttt drttt

Langsung saja dia mengambil ponselnya, ternyata notif dari temannya Carlos,

Carlos_e: Ven ke club lah kuy?sekalian gua kenalin Lo ketemen²

Tapi gue gak minum yah?

Carlose_e: Iyadah cepetan lu jemput gue kerumah gc.

Wait gue otw.

Dan setelah itu Venus segera bersiap-siap menuju rumah Carlos.

****

Sekarang mereka sudah sampai di club dan bergabung bersama teman-temannya.

"Lo mau minum gak ven nih Vodka," tawar Carlos.

"Nggak ah males gue." Jawab Venus.
Dia mengedarkan pandangannya dan terhenti pada seorang perempuan yang memunggunginya. Perempuan itu sangat familiar dimatanya Venus mencoba mengingat-ingat perempuan itu,

"Mars?" Fikirnya.

Lalu dia memutuskan untuk mendekati perempuan itu, Carlos yang menyadari Venus beranjak dari tempatnya lalu bertanya kepadanya,

"Woy mau kemana Lo?"tanya nya setengah berteriak.

"Bentar gue kesana dulu" balas Venus.

Venus terus saja berjalan mendekati perempuan itu, hingga ketika sudah sampai didekat nya langsung saja dia menepuk pundaknya dan perempuan itu mendongkak melirik Venus.

Venus terkejut saat melihat wajah perempuan itu ternyata dia Mars. Bisa-bisanya perempuan seperti Mars ada disini pikir Venus.

Venus yang mendengar Mars meracau tidak jelas lalu bertanya kepada Mars.

"Lo minum ya Mars?" tanya nya

"Hah minum? Haha gue ngga minum kok cuma mabuk aja hahaha." jawab Mars ngaco.

"Ck nih cewek gila kali yah," gumam Venus pelan.
"Lo udah abis berapa gelas sih?" Tanya Venus lagi.

"Liat aja di depan" jawab nya sambil cengengesan dan mengisap rokok ditangannya.

Venus melirik meja didepan Mars dia melihat dua botol minuman dan satunya masih ada setengahnya.

"Astaga ini cewek atau lucinta Luna sih kuat amat," gumamnya.

"Ayo pulang, lu bawa kendaraan gak?" tanya Venus

"Motor,"

"Lo pulang bareng gue ayok,"

Venus membawa tas Mars, kemudian memapah tubuh Mars yang oleng.
Gadis itu berjalan sempoyongan.
Venus cepat-cepat membawa Mars keluar dari tempat itu.

Akhirnya mereka berdua sampai dimobil Venus. Dengan cepat Venus memasukan Mars kedalam mobilnya.

TBC

- Hallo hayyyy💜
Maaf banget kalo ceritanya ngaco, banyak typo bertebaran dannnnn pendek hehe:''yah namanya juga masih belajar🙏😂
Jangan lupa vote&komen kritik dan saran juga biar aku bisa perbaiki lagi okey tengkyuu😉-

Mars & VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang