~Distance #2~

979 42 2
                                    

Hari ini aku harus memulai membiasakan diri untuk melupakanmu. Karna aku tak ingin terlalu berharap sesuatu yang tak pasti untuk digapai. Maaf, ini sudah waktunya untuk melupakanmu.

________________________
_______________

Pagi ini lapangan dipenuhi oleh siswa-siswi murid SMA Khatulistiwa. Katanya anak Osis akan mengadakan Demo Eskul yang sempat tertunda disaat kegiatan MOS, berhubung anak-anak dari masing-masing Eskul ada yang masih liburan jadi sekaranglah acara itu dimulai. Tentunya sudah mendapat izin dari kepala sekolah.

Saera tersenyum senang, karena otomatis sekarang freeclass yang pasti gak ada KBM, dan Saera bisa tidur dengan bebas dihari ini.

Tetapi, baru saja ia akan memutar balik menuju kelas, tiba-tiba suara teriakan yang sudah tak asing lagi menyeruak ditelinganya.

Saera mendengus kesal dan mau tak mau ia menuruti si pemilik suara yang memintanya untuk berhenti.

"Ada apaan sih!" decaknya sebal.

Cewek dihadapannya segera menarik tangan Saera agak ikut bersamanya.

"Ishh apaan sih lo!" ucap Saera seraya menepis tangan Ratu dari pergelangannya.

"Sey! Elo mau kemana?"

"Gue mau tidur di kelas. Kenapa?!" sahut Saera malas setengah membentak.

Ratu mendengus lagi dan kembali menarik tangan Saera.

"Sey, kita tuh disuruh liat demo eskul, bukannya tidur dikelas!" oceh Ratu yang hanya membuat Saera semakin ngantuk.

"Tapi gue males. Gimana?"

"Nanti gue hukum!"

Bukan suara dari Ratu, karena suara itu terdengar berat.

Saera maupun Ratu spontan menoleh, dan mendapati sesosok lelaki bertubuh tinggi dan berwajah manis. Ratu yang melihat pemandangan spektakuler sudah meleleh ditempat.

"Gue harap, kalian bisa kelapangan segera!" ucap lelaki itu, lebih kearah merintah.

Saera memasang wajah datarnya. Dan bertolak pinggang.

"Siapa lo ngatur-ngatur!!" sahut Saera yang tidak suka dengan sikap cowok ini yang terdengar seperti memerintah.

Sedangkan Ratu, hanya diam, masih terpesona dengan wajah handsome milik cowok dihadapannya.

"Gue ketua acara disini, gue yang tanggung jawab kalo ada siswa atau siswi yang gak mau diatur termasuk, elo!" sahutnya datar namun ada unsur tegas didalamnya dan penekanan dikata 'ELO'.

"Ketua acara aja belagu! Belom jadi presiden lo!" celetuk Saera, yang hanya ditanggapi wajah datar oleh cowok dihadapannya.

"Lebih baik elo ikutin aja apa kata gue, dari pada gue laporin lo ke kepsek dan berakhir diruang BK. Elo lebih milih mana?" Saera menghembus nafasnya dengan gusar. Dan segera menyeret tangan Ratu untuk kembali kelapangan.

Cowok itu diam-diam tersenyum, mungkin karena berhasil membuat cewek sok berani seperti Saera itu, menurut perintahnya.

✏✏✏

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang