Jihoon menautkan alisnya saat melihat dua orang pria berjas di depan pintu apartemen nya.
"Selamat malam Penyanyi Park. Saya Songin asisten pribadi Kang Daniel"
Sapa seorang pria sambil membungkuk sopan
Sedangkan pria satunya hanya menyimpan lengan nya disaku celana mahalnya.
"Ada yang bisa aku bantu.?" Jihoon bertanya dengan hati-hati
"Ada hal yang ingin kami bicarakan penyanyi Park. Tapi sebelum nya bisakah Andah mempersilahkan kami masuk. Bos saya akan pegal jika terus berdiri"
Jihoon semakin menautkan alisnya atas perkataan pria tadi.
"Maaf tapi aku tidak mengenali kalian. Jadi jika ada yang ingin dibicarakan bicara saja disini. Aku tidak bisa menerima sembarangan orang" jawab Jihoon angkuh.
"Tapi bos saya bukan sembarang orang. Ia akan merasa tidak nyaman jika berbicara sambil berdiri" jawab Songin tak mau kalah.
"Kalian bisa saja membunuh ku jika aku membiarkan kalian masuk kedalam," jawab Jihoon sarkas.
"Kami bukan pembunuh penyanyi Park. Bos saya seorang yang mematuhi hukum jadi-
Sret.
Daniel yang geram dengan obrolan dua orang di depan nya memilih meminggirkan Jihoon dari pintu dan bergegas masuk kedalam .
Ia menatap sekeliling apartemen Jihoon yang bercat biru laut, nyaman dan juga wangi apel yang begitu menenangkan.
Daniel mendudukkan dirinya di sofa coklat Jihoon yang terasa empuk.
"YA. Kau siapa berani-beraninya masuk ke dalam rumah ku?" Jihoon berjalan mengikuti Daniel dengan suara yang tajam dan keras.
"Maaf penyanyi park tapi bos saya tidak menyukai jika seseorang berkata dengan nada tinggi padanya" balas Songin yang berjalan di belakang Jihoon
Dan Jihoon benar-benar kesal dengan pria bernama Songin itu, ingin sekali ia melemparkan pria itu ke Uranus agar berhenti bercekcok, mungkin saja dengan itu ia bisa mendapat Nobel karena berhasil menendang manusia pertama ke Uranus. Haha.
"Jadi sekarang katakan ada apa mau kalian?" Tanya Jihoon yang ikut menumpu kaki nya di depan Daniel.
Ia juga bisa sombong.
"Maaf penyanyi park. Bisakah anda membawakan minuman untuk bos saya, ia mungkin haus lama berdiri"
Jihoon benar-benar geram dengan pria itu sehingga ia berkata meledek
"Apa ia dewa? Wahh sampai-sampai kau benar-benar mengagungkan nya?" Seru Jihoon dengan nada meledek.
Bagus park Jihoon.
Tunjukan bahwa dirimu juga berharga.
"Tapi penyanyi park-
Daniel menghela napas kasar dan dengan cepat berseru.
"Songin-ah keluarlah. Aku ingin bicara berdua dengan penyanyi ini"
Songin membungkuk dan berkata sebelum keluar
"Baik sir. Tapi jika sesuatu hal terjadi kau bisa berteriak. Aku ada di depan pintu "
"Ya kau pikir aku akan memperkosanya ?" Tanya Jihoon dengan Suara yang meninggi.
Apa Jihoon bisa menyuntik mati orang itu?.
Daniel tersenyum miring dan menatap park Jihoon tajam.
"Senang bertemu lagi dengan mu park Jihoon" seru daniel rendah dan tatapan yang tidak lepas dari Jihoon.
"Maaf kurasa kita tidak saling mengenal. Jadi bisa anda katakan tujuan anda datang kemari dengan cepat"
"Wah apa kau benar-benar tidak mengenal ku Park Jihoon? Aku benar-benar merasa terhormat"
Jihoon memalingkan wajah nya dari Daniel dengan tangan yang ia lipat di depan perut.
"Kau mungkin salah orang. Jadi cepat katakan aku benar-benar tidak punya banyak waktu"
"Wah. Untuk ukuran penyanyi yang baru naik daun ternyata kau sangat sombong park " Daniel menjawab senyum miring yang terus ia berikan .
"CK. Apa peduli. Cepat katakan tujuan mu"
"Rupanya sifat tidak sabaran mu sudah menyatu dengan DNA mu ternyata"
"CK lalu kau yang selalu bertele-tele, apakah julukan mu bertele-teleman"
"Ha.ha.ha. " Daniel tertawa dibuat-buat.
"Baiklah. Jadi tujuan ku kemari adalah. Aku ingin kau mengkonfirmasi bahwa yang ada di foto itu benar adalah aku dan kau"
Jihoon melebarkan bolamata nya. Ini tak masuk akal. Bahkan mereka baru bertemu lagi. Lalu kenapa ia harus mengiyakan artikel itu. Yang benar saja.
"Apa kau bisa bicara lebih rasional pengusaha nomor satu di Korea " seru Jihoon menyindir.
"Aku sudah berbicara benar. Kau bisa mendapatkan keuntungan dari itu. Popularitas mu akan naik. Dan akan banyak yang menanam saham di Perusahaan kecil mu"
"Dan aku bukan orang munafik yang akan mengakui hal yang tidak aku lakukan."
Bagus park. Pertahankan harga dirimu. Jihoon tersenyum sinis.
"Lalu saat kau menolak. Aku akan mengadakan jumpa pers dan mengkonfirmasi bahwa itu kita. Hingga kau benar-benar dianggap munafik tidak mengakui hal tersebut"
Jihoon mematung mendengarkan ucapan Daniel. Dan Daniel tersenyum menang melihat perubahan ekspedisi wajah Jihoon yang demi tuhan kenapa terlihat menggemaskan.
"Jadi Park Jihoon kau bisa memikirkan perkataan ku semalam ini. Besok aku akan datang ke perusahaan mu dan semoga kita mencapai kesepakatan"
...
Sepulang dua orang aneh itu Jihoon tidak berhenti berguling kesana kemari di kasur nya.
Ia harus bagaimana.?
Daniel bukan orang yang akan main-main dengan perkataan nya.
Jihoon memilih menghubungi Ji-Sung sang manager.
Dan ia bersyukur Ji-Sung mengangkt panggilan nya dengan cepat
"Ada apa jagoan?"
"Hyuuung.. aku harus bagaimana ?"
"Tidak usah dipikirkan. Jalani saja . Esok pasti akan lebih baik. Sekarang kau harus tidur"
Baiklah. Malam ini Jihoon akan tidur. Semoga besok benar-benar akan lebih baik.
#TBC
Ini asa gaje ya. Gatau kenapa bisa ada ide nulis gini.
Pyeong-pyeong 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Fruits
Short StoryLayaknya buah-buahan, jika dipetik saat belum masak, maka rasanya akan pahit. Jika di petik saat sudah masak maka buah tersebut akan terasa manis. Namun, terkadang kita tidak bisa menebak rasa dari buah itu. seperti perjalanan cinta Penyanyi Park d...