"kau senang ?"
"Ahh somi-ya aku benar-benar tidak menyangka oppa ku menginap di apartemen Jihoon oppa. Aku benar-benar ingin menangis" jawab Chaeyon yang tiada henti memekik kesenangan dan memeluk sini erat.
"Aku juga. Kau harus cepat mengonfirmasi hubungan mereka Chaeyon-ah" Balas somi yang tidak kalah senang.
Dan keduanya kembali tertawa bahagia dengan tatapan mata memicing .
Sementara Daniel menggaruk rambutnya frustasi.
"Songin-ah aku harus bagaimana ?"
Yang ditanya hanya menunduk.
Jujur ia juga bingung. Kenapa tiba-tiba bos nya harus terkena masalah yang rumit.
"Sir apa yang kau katakan pada Ibu penyanyi Park itu ?".
Yah Songin sudah tau, karena Daniel menceritakan detailnya.
Sungguh tidak ada rahasia diantara mereka berdua.
"A-aku bilang. Hah "
Daniel menghela napas kasar
Dan demi tuhan Songin sangat dibuat penasaran .
"A-aku...
"Katakan sir."
"A-aku"..
"Iya sir ?".
"Aku. Aku bilang akan mencobanya" jawab Daniel dengan kepala menunduk .
Dan entah kenapa Songin tertawa dengan gigi nya kelihatan.
"Kenapa kau seperti senang?"
"Karena bos sebentar lagi akan mengakhiri masa lajang nya"
"Ya. Aku bukan pria lajang. Kau berani menghina ku ?".
Songin benar-benar tersenyum geli melihat wajah bos nya sudah merah seperti buah jambu.
"Songin-ah kau"
"Maaf sir aku harus pergi".
Daniel dengan cepat mengipasi wajahnya yang mendadak panas.
Jujur ia sedikit tersinggung dengan kata lajang yang Songin lontarkan.
Dia pikir Daniel tidak laku? Padahal Daniel hanya menunggu yang terbaik.
Dan entah mengapa terlintas di benak Daniel apakah Jihoon yang terbaik?
Daniel tanpa sadar tersenyum dan segera menampar pipinya sendiri. Ia harus menghilangkan pikiran itu.
Tapi kemudian ia kembali tersenyum..
..
"Sayang kau tidak perlu cemas".
Jihoon tidak menjawab seruan ibunya yang berbaring nyaman di ruang VVIP rumah sakit, dengan lengan yang tanpa lepas memijit ibunya.
"Ibu benar-benar percaya pada Daniel. Jadi setelah ibu pergi kau tidak akan kesepian"
Seru nyonya Park sangat lembut dengan tangan yang mengelus lengan Jihoon.
"Lagi. Eomma terus saja mengatakan pergi. Aku tidak akan pernah mengijinkan eomma pergi" jawab Jihoon dengan suara yang bergetar.
Dan mendengar itu, nyonya Park tak bisa menahan tangisnya .
"Sayang kau sudah dewasa. Kau tidak boleh egois. Tuhan sudah percaya bahwa kau bisa tanpa eomma . Mengerti ?"
"Faktanya aku tidak bisa eomma. Aku benar-benar tidak bisa" dan akhirnya tangis Jihoon pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fruits
Short StoryLayaknya buah-buahan, jika dipetik saat belum masak, maka rasanya akan pahit. Jika di petik saat sudah masak maka buah tersebut akan terasa manis. Namun, terkadang kita tidak bisa menebak rasa dari buah itu. seperti perjalanan cinta Penyanyi Park d...