Tulisan pertama yang END. Makasih banget buat semua orang yang udah mengorbankan waktu nya yang berharga buat baca ff ini, komen dan Vote, semua itu benar-benar berarti dan gabisa aku balas. Pokonya terimakasih.. Saranghae
Really Really END 💝💝💝Jihoon menundukan kepalanya dan meremas jari-jari nya bingung.
Ia baru sampai, lelah, sungguh ia lelah. Dan langsung di suguhi pemandangan tak masuk akal serta pertanyaan mendadak .
Jika ia tidak berpikir dua kali sudah dipastikan ia akan menolak saja.
Mengingat dirinya merasa tak pantas untuk menjadi bagian keluarga bahagia milik Daniel.Namun, saat melihat Daniel yang berlutut dan menangis. Jihoon tidak tega. Terlebih sekarang pria itu sedang menatapnya dengan tatapan sayu. Jihoon benar-benar dilema.
"Begini Paman. Aku sudah memikirkan nya. Aku-
"Ayah tolong beri waktu Jihoon dan aku membicarakan nya dulu."
Ayah Daniel menggeleng dan menyuruh Jihoon meneruskan seruannya.
"Jadi Paman. Aku-aku meminta waktu untuk memikirkan nya. Karena pernikahan adalah hal yang sakral untukku. Dan aku benar-benar ingin memikirkan nya dengan sungguh-sungguh mengingat ini menyangkut kehidupan ku kedepan nya".
Daniel bernapas lega saat mendengar seruan Jihoon. Sekarang ia harus berpikir keras bagaimana caranya agar bisa membujuk Jihoon mau menikah dengannya.
Sedangkan tuan Kang tersenyum tipis melihat perubahan raut wajah anaknya, dan kemudian mengangguk.
"Baiklah Jihoon-ah. Aku akan memberikan mu waktu satu hari. Besok malam kau harus segera memberikan jawabannya padaku"
Jihoon mengangguk dan berterima kasih pada ayah Daniel, kemudian membantu Ayah Daniel masuk ke rumahnya.
Disusul dengan Daniel yang setia mengekori Jihoon sampai ke kamar yang akan Jihoon tempati.
"Kenapa mengikuti ku? Kamar kita terpisah. Cepat pergi"
"Ji bisa kita bicara? Aku akan menjelaskan semuanya padamu."
Daniel membujuk Jihoon agar mau berbicara padanya. Meskipun ia sama lelahnya dan merasa tergoda saat melihat kasur besar di kamar yang akan Jihoon tempati.
Dan Jihoon yang benar-benar lelah akhirnya menyerah dan mengangguk mengiyakan ajakan Daniel. Meskipun badan nya terasa remuk dan meminta istirahat.
"Bicaralah. Aku akan mendengarkan"
"Tidak disini. Aku ingin mengajakmu ke pantai. Kau mau ya?"
"Niel jangan gila. Aku benar-benar lelah. Kau juga sudah lelah menyetir bukan."
"Hanya butuh waktu 15 menit dari sini ke pantai Songdo. Disana pantai yang indah. Apalagi saat malam. Kau bioliminensis disana" seru Daniel dengan penuh harap .
"Bio- apa ? Apa itu ?"
Sepertinya Jihoon sedikit tertarik dan Daniel tersenyum senang.
"Kau tidak tau, bahwa malam hari laut bisa mengeluarkan cahaya ?"
Jihoon mengangguk seolah mengerti dan akhirnya ia pun mengalah dan membiarkan Daniel membawa nya kemanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fruits
Short StoryLayaknya buah-buahan, jika dipetik saat belum masak, maka rasanya akan pahit. Jika di petik saat sudah masak maka buah tersebut akan terasa manis. Namun, terkadang kita tidak bisa menebak rasa dari buah itu. seperti perjalanan cinta Penyanyi Park d...