Manilkara zapota

779 145 37
                                    

Hari ini aku ulang tahun, ucapin selamat dong hahaha.
Gosh now I'm 20 y.o :")

Part ini jenuh. Tapi happy reading 😘😘

Daniel keluar dari kamar Jihoon dengan senyum miris nya.

Teman ?

Haha.

Apa Daniel terlalu berharap pada Jihoon ??

Apa Daniel kurang tampan untuk Jihoon?

Lalu kenapa Jihoon seolah memberi harapan pada Daniel jika pada akhirnya hanya menganggap teman?

Ahh sial.

Daniel ingin mengamuk.

Jika Songin tau pasti sekretaris nya itu semakin memojokkan Daniel dengan kata Lajang.

Dan Daniel tidak suka.

Daniel berjalan menuju dapur dan berniat mengambil air dingin.

Namun belum sempat mengambil, ia sudah dikagetkan oleh perempuan yang sedang minum sendirian di dapur.

"Kau mengagetkan ku " seru Daniel pada adiknya

"Ssttt Oppa jangan berisik"

Chaeyon menempelkan telunjuknya di bibirnya dengan suara yang berbisik.

"Ada apa? Kenapa ?"

Dan Daniel ikut berbisik saat menjawab seruan adiknya.

"Jihoon oppa bisa terganggu kalau mendengar suara berisik. Di harus istirahat dengan nyaman"

Dan suara Chaeyon semakin tak terdengar

"Aish ku kira apa"

Daniel mengabaikan Chayeon dan berbicara keras.

"Ya kang Daniel. Berani-beraninya kau mengganggu Jihoon oppa. Kau harus berhadapan denganku "

Chaeyon bangkit dari meja makan nya dan menghalangi Daniel.

"Chaeyeon-ah hentikan kegilaan mu, dia hanya seorang Jihoon, seorang penyanyi biasa"

"Sekali lagi apa Oppa ?? "

Chaeyeon sudah meletakan tangan di kedua pinggang nya dengan mata sipit nya berusaha ia buat menjadi seram.

"Aishh sudahlah, oppa sedang pusing. Kau tidurlah".

"Mana bisa aku tidur kalau sekarang di rumah ku ada Jihoon oppa. Park Jihoon. Aigoo "

"Jangan berlebihan Chaeyon, kau tidur lah. "

Hahhhhh

Chaeyon akhirnya mengalah dan pergi ke kamar nya.

Sementara Daniel terduduk lemas di kursi meja makan nya.

Apa yang harus ia katakan pada Jihoon.

FruitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang