Tok
Tok
Tok"Oppa apa kau sibuk?"
Chaeyon menempelkan telinganya di depan pintu jati berwarna coklat, berharap bisa menguping suara di dalam.
"Oppa, kau belum makan malam. Ayo makan bersama"
Dan lagi. Tidak ada jawaban.
"Kau benar-benar sibuk?"
Tetap tidak ada jawaban sama sekali, hingga-
"KANG DANIEL"
chayeon berteriak dengan kencang.
Dan didalam sana Daniel menggeleng kan kepala nya saat mendengar teriakan adiknya.Ia sudah benar-benar hafal jika adik nya mengajak makan bersama pasti ada yang diinginkannya.
Daniel akhirnya melangkahkan kakinya dari ruang kerjanya dan langsung di hadiahi wajah cemberut adiknya.
"Kali ini apalagi?" Daniel bersuara lembut dan mengelus rambut panjang adiknya .
"Aku hanya ingin makan malam bersama mu"
"Tidak biasanya, katakan saja ada apa hm ?"
Chaeyeon menunduk, berusaha menyusun kata-kata.
"Apa ada yang menyakitimu ?" Tebak Daniel saat melihat raut gundah adiknya.
Dan di balas dengan anggukan.
"Siapa?"
Chaeyeon mengangkat kepala nya dengan bibir yang melengkung kebawah
"Aku benar-benar sakit hati oppa" adu Chaeyon
"Siapa yang berani-beraninya menyakiti adikku. Apa mereka tidak tau kau adik Kang Daniel?"
Chaeyeon menggeleng. Tentu tidak, ia tidak ingin banyak orang tau kalau kakak nya yang tampan dan sukses ini memiliki adik yang bahkan jauh dari kata cantik. Akan sangat memalukan. Pikir Chaeyon.
"Katakan siapa yang membuat mu sakit hati ?"
"Apa yang akan oppa lakukan kalau tau orangnya ?"
"Aku akan memberi mereka pelajaran" jawab Daniel yakin
"Tapi, kupikir mereka sudah mendapatkan pelajaran di sekolah,"
Ah adiknya.. Daniel ingin menangis
"Maksudku aku akan memberi mereka peringatan."
Ahh Chaeyon mengangguk mengerti.
"Tapi orang yang membuat aku sakit hati banyak oppa".
"Aku tidak takut meskipun seisi bumi pun, katakan saja".
Chaeyeon akhirnya menurut dan memberikan ponsel nya pada Daniel yang berisi hujatan-hujatan untuk Jihoon.
Dan Daniel paham kemana arah pembicaraan ini.
"Mereka semua yang memberi komentar jahat pada Jihoon oppa yang menyakiti ku oppa,hatiku benar-benar sakit. Kau harus mengambil tindakan." Rengek Chaeyon.
"Tapi Chaeyeon-ah-
"Setelah ibu meninggal, aku tidak pernah mendapatkan keinginanku, padahal saat ibu masih-
"Baiklah, oppa akan berusaha membantunya. Kau senang ? "
Chaeyeon mengangguk dan kemudian berlalu untuk tidur.
Dan dikamar ia tersenyum senang mengingat rencana nya berhasil.
"Ibu maafkan aku melibatkan ibu lagi, hehe. " Chayeon tersenyum menatap Langit-langit kamar seolah sedang berbicara dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fruits
Short StoryLayaknya buah-buahan, jika dipetik saat belum masak, maka rasanya akan pahit. Jika di petik saat sudah masak maka buah tersebut akan terasa manis. Namun, terkadang kita tidak bisa menebak rasa dari buah itu. seperti perjalanan cinta Penyanyi Park d...