Cocos nucifera

702 124 18
                                    

"Kenapa kau begitu tega?"

Tanya pria tua yang sedang menyesap teh nya nyaman di kursi empuk dengan menatap pemandangan indahnya Busan.

"Maksud mu?"

"Kenapa meminta Daniel menikahi orang lain. Kau sudah dengarkan dari Chaeyon dan sekertaris nya kalau Daniel menyukai penyanyi itu"

Yang ditanya hanya mengangguk ngangguk kepala nya dan ikut menyesap teh nya.

"Aku juga menyukai nya,"

"Lalu?"

"Tapi anak itu begitu jahat tidak pernah menghubungi ayahnya. Dengan aku menyuruh nya menikahi orang lain pasti dia akan sering menghubungi ku"

Serunya dengan senyum yang tipis.

"Kau bahkan menyuruh nya menikahi Seongwoo yang sudah bersuami" pria tua yang lain ikut tersenyum.

"Dia bahkan tidak tau kalau Seongwoo sudah menikah. Anaku benar-benar penggila kerja"

"Makanya kau harus segera menikahkan dia"

"Tentu saja. Tapi aku ingin tau dulu seberapa cintanya anak itu pada Jihoon. Baru aku akan menyuruh nya untuk menikahi dia"

"Kau benar-benar menipu anakmu"

"Aku hanya ingin tau saja bagaiman keberanian dari anaku. Sedikit mempermainkan nya bukan masalah kan? Lagipula dia anak ku"

Haha.

Kedua orangtua itu tertawa bersama diiringi dengan tiupan angin sore yang menyejukkan.

Dan benar saja, baru saja dibicarakan sudah ada menelpon. Benar-benar panjang umur.

"Lihat. Jika menyangkut orang yang dicintainya dia langsung bergerak cepat"

Dan Kang Dongho ayah Daniel serta Kim Jonghyun temannya tertawa lebar.

"Ayah kabarmu baik-baik saja kan?"

"Hng. Kenapa ? "

Kang Dongho menjawab dengan suara sedingin mungkin. Dan membuat nyali Daniel menciut.

"Ayah, aku akan mengunjungi ayah sesegera mungkin. Dan kita bisa bicara."

"Datanglah."

"Tapi ayah untuk apa meminta Jihoon datang? Tidak bisakah ayah bicara padaku saja?"

"Jadi dia mengadu padamu?. Itu hak ku meminta dia datang, dan dia tidak menolak"

"Ayah tolong jangan libatkan Jihoonku. Biar kita bicara berdua saja."

"Wah. Kau sudah sedekat itu? Tinggalkan dia segera. ?"

"Ayah aku mohon. Tidak bisakah Ayah mengabulkan kemauanku dan kita bicara baik-baik?".

"Terserah. Aku hanya meminta kau segera meninggalkan nya."

Pip.

Panggilan dimatikan Kang Dongho, dan dua orang tua itu tertawa lebar kemudian.

"Kau lihat? Jika masalah Jihoon, anakku berubah jadi manja"

"Aku tidak mengira seorang CEO perusahaan besar yang terlihat sinis ternyata bisa merengek."

Dan keduanya kembali tertawa bahagia.

Sementara yang dibicarakan merenggut kesal dan mengacak-acak rambutnya.

Daniel dengan cepat mengetuk pintu kamar Jihoon.

Ia tau hari ini Jihoon tidak bekerja. Maka ia memutuskan pulang cepat tadi.

"Park Jihoon biarkan aku masuk"

Jihoon membukakan pintu nya lebar dan menatap Daniel sinis yang segera mendudukan diri di ranjang pink nya.

"Ada apa?"

"Sinis sekali. Padahal ini rumahku."

Daniel lupa kenapa ia malah menjawab ketus pertanyaan Jihoon padahal ia akan membujuk Jihoon.

"Hah jadi kau tidak suka aku tinggal disini Kang Daniel?"

"Aa-ah tidak Jihoon-ah. Maafkan aku"

"Cepat katakan apa mau mu?

"Jadi begini. Kau tidak boleh menemui ayahku titik. Aku tidak suka dibantah".

Jihoon tidak mendengarkan dan memilih bergulingan ke kasur menghindari Daniel dengan menenggelamkan wajahnya di bantal.

"Awas saja. Kau tidak boleh datang"

Daniel memerhatikan Jihoon yang mengabaikan nya.

"Ck. Kau marah Park Jihoon?"

"Aku tidak marah"

"Kau marah"

"Aku tidak marah"

"Kau marah aku tau"

"AKU TIDAK MARAH KANG DANIEL"

"okay. Baiklah kau tidak marah. Puas"

"YA. AKU MARAH KANG DANIEL KENAPA KAU SEENAKNYA MENYURUHKU"

Ah Daniel ingin tertawa. Kenapa melihat wajah Jihoon yang merah karena berteriak marah benar-benar lucu . Ya Tuhan..

"KENAPA KAU MALAH TERSENYUM KANG DANIEL SIALAN"

Hahah

Daniel tidak kuat saat melihat leher Jihoon yang berurat karena marah .

"Hentikan. Tenggorokan mu bisa sakit. Ahaha."

"Aish"

Brukk

Jihoon melemparkan bantal nya kesal kearah wajah Daniel.

"Okay siksa saja aku asal kau berhenti marah."

"Kemari kau?"

Daniel tersenyum dan menghampiri Jihoon yang duduk diantas ranjang nya.
Daniel bersiap untuk duduk tapi Jihoon segera menendangnya.

"Akhh"

Daniel meringis kesakitan dan mengelus bokongnya sayang .huhu

"Ya kenapa kau kuat sekali park Jihoon? Aish padahal saat melihat mu di televisi kau terlihat lemah lembut. Menyebalkan".

"SIAPA YANG KAU SEBUT MENYEBALKAN KANG DANIEL?"

Dan Daniel kembali tertawa lalu bangkit membawa Jihoon kedalam pelukannya walau sedikit menolak.


"Huh. Somi-ya.  Seperti nya disini sedang ada perang Dunia ke 7. Aku dengar Jihoon oppa berteriak"

Chaeyeon menempelkan telinganya di depan pintu kamar Jihoon dan dengan suara berbisik menelpon temannya.

"Besok kau harus memastikan kalau Jihoon oppa baik-baik saja. Awas kau kang Daniel"

Chayeon mengangguk setuju seolah membenarkan. Dan menghilang untuk kembali ke kamar nya.

Ah semoga Jihoon oppa baik-baik saja.



....








FruitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang