"kau tidak perlu mencarinya,karna aku sudah menemukan laki-laki yg akan kau sewa,bahkan kau tidak perlu membayar nya" seongwoo mengunci mata hyejoon dengan tatapan nya itu.
"Sii..siapa?"
°°°°°°
"Aku. Aku yg akan menjadi pacar pura-pura mu itu. Dan kau tidak perlu membayarnya"
/plak/
"Aww"
"Kau gila? Bahkan saat ini kau telah mempunyai pacar seongwoo-ssi... Kau ingin aku disebut sebagai 'pho'?? Yak! Aku sangat benci orang ketiga,dan sekarang kau ingin menjadikan ku sebagai orang ketiga di antara hubungan mu dengan kekasih mu itu? Aish,sebaiknya pikirkan lagi ucapan mu itu seongwoo-ssi" hyejoon ingin beranjak dr tempat duduknya,namun seongwoo menahan tangannya."Aku serius hyejoon. Bahkan aku sudah memikirkan hal ini lebih dari 10 kali. Coba kau pikirkan lagi,lagipula ini hanya pura2. Dan tidak akan ada yg tahu. Bahkan akan ku pastikan doyeon tidak mengetahui hal ini"
seongwoo sangat serius akan hal itu,ia tidak ingin pria manapun menjadi pacar hyejoon walau itu hanya sandiwara. Ia ingin egois,ia tidak ingin hyejoon bersama dengan pria lain selain dirinya.
"Kau adalah seorang model jika kau lupa,mana mungkin tidak akan ada yg tahu tentang hal gila itu seongwoo. Lain kali pakai dulu otak mu sebelum memutuskan sesuatu." baru saja hyejoon ingin pergi,namun lagi2 seongwoo menahan dirinya.
Menahan dengan sebuah pelukan maksudku.hyejoon hanya diam mematung saat seongwoo memeluk tubuhnya. Entah apa yg membuat dia seperti itu,tapi kalau boleh jujur,pelukan seongwoo sangatlah nyaman,persis seperti sebuah pelukan 6 tahun yg lalu. Dimana ia dan seorang laki-laki membagi kehangatan disaat hujan turun.
Hyejoon ingin egois,ia tidak ingin melepaskan pelukan ini. Pelukan ini terlalu nyaman untuk dilepas.....
.
.
.
.
.
seongwoo melepaskan pelukan itu.
"Ma..maaf. Aku kelepasan tadi"
Ucap nya dengan gugup.
"hmm" hyejoon hanya bergumam sebagai jawabannya,sebenarnya ia sedang menetralkan jantung nya yg sedari tadi ingin melompat keluar."kajja. Aku akan mengajak mu ke suatu tempat" ajak seongwoo disertai genggaman yg erat untuk hyejoon.
.
.
.
.
.
"Daebakk!! Ini benar-benar indah. Aku bahkan tidak pernah pergi ketempat seperti ini sebelumnya. Bagaimana kau bisa tahu bahwa ada tempat seindah ini?" sudah berkali-kali hyejoon mengucapkan kata 'daebak'. Ia sangat takjub dengan tempat yg saat ini sedang ia kunjungi bersama dengan seongwoo.Tidak sia-sia ia menaiki bukit yg cukup tinggi itu,ternyata dibawahnya terdapat pemandangan yg sangat indah. Ada lautan dan pepohonan,suara angin yg saling bersahutan,burung-burung berterbangan. Dan langit yg mulai senja menambahkan kesan lebih indah. Suasananya juga sangat damai.
"Yaaaa, dulu waktu aku sedang dalam masalah,aku sering kesini untuk menenangkan pikiran." ucap seongwoo sambil menatap matahari yg mulai tenggelam.
"Aigoo,sering-seringlah untuk membawa ku kesini,seongwoo-ssi."
"Apa kau suka?"
"Tentu saja. Ini adalah tempat yg paling aku suka. Terimakasih karna telah mengajak ku kesini." hyejoon memberikan senyum nya itu kepada seongwoo. Yg membuat jantung seongwoo seakan-akan ingin keluar.Aish,perasaan apa ini? Dan kenapa dia bisa mempunyai senyuman semanis itu? Batin seongwoo.
"Hm,sama-sama. Kau tahu,kau adalah wanita pertama yg pernah aku ajak ketempat ini."
"Benarkah? Aku pikir,aku adalah wanita kedua yg kau ajak kesini setelah kekasih mu itu"
"Doyeon tidak pernah suka tempat seperti ini. Ia lebih suka pergi ke mall. Awalnya aku juga mengira kau tidak akan suka jika pergi kesini. Tapi reaksi mu itu diluar dugaan ku"Kini pandangan seongwoo beralih untuk menatap wanita yg berada disamping kirinya. Ia sedang memperhatikan setiap inci wajah hyejoon dari samping. Rambutnya yg tersapu oleh angin,mata kelam nya yg sedang menatap langit dengan takjub,dan bibirnya yg sedari tadi membuat sebuah ukiran senyum. Senyum yg selalu seongwoo suka,senyumnya yg manis,dan matanya yg sangat indah. Membuatnya tidak pernah bosan untuk terus memandang nya.
"Cantik" ucap seongwoo pelan,namun hyejoon masih bisa mendengar nya.
"Yaaa... Kau benar langit itu sangat cantik" pandangan hyejoon belum terlepas dari langit senja. Ia bahkan tidak sadar jika sedari tadi seongwoo sedang memerhatikan nya."Kau yg sangat cantik,hyejoon." Hyejoon sedikit tersentak atas pujian yg diberikan seongwoo kepadanya,dan ia menoleh kan kepalanya untuk menghadap seongwoo. Matanya bertemu dengan pria yg baru ia kenal beberapa hari itu.
/seongwoo pov/
Oh shit,ekspresi terkejutnya yg membuatnya terlihat sangat cantik sekaligus lucu dalam waktu yg bersamaan. Matanya yg terbuka lebar,dan bibirnya yg sedikit terbuka membuatku tidak tahan untuk mencicipi bibir itu.Perlahan-lahan aku memajukan wajahku untuk lebih dekat dengan wajahnya. Tangan kanan ku menahan kepalanya,dan tangan kiri ku untuk menahan pinggang nya. Aku memiringkan kepalaku agar lebih mudah untuk meraih bibir nya
Aku mulai memejamkan mata,sampai bibirku menempel pada bibirnya. Aku melumat bibir manis itu,aku juga menyesap nya. Namun hyejoon belum membalas ciuman ku itu,mungkin ia masih terkejut atas apa yg aku lakukan kepadanya.
tapi aku tidak tinggal diam,aku menuntun tangannya untuk melingkar ke leher ku. Dan aku sedikit terkejut saat ia membalas ciuman ku.Tbc
>><<Voment nya jangan sampai lupa gaeess. Hehe
ganteng bgt donk:(
Gk kuku liatnya:(
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thrill of Destiny [OSW]
FanfictionKita bertemu karena takdir,berpisah karena takdir,dan bertemu kembali karena takdir. Tugas kita hanyalah mengikuti permainan takdir,entah apa yang akan terjadi nanti,kita harus siap menerimanya. . . . . Aku sangat menyukai hujan. Karena ia, kita dap...