Ini sudah hampir seminggu setelah kejadian ciuman hangat antara seongwoo dan hyejoon.
Dan saat ini,hyejoon memutuskan untuk tinggal di apartemen milik sejeong,calon kakak ipar nya. Sebenarnya hyejoon sudah tinggal di apartemen sejeong sejak 3 hari yg lalu,hyejoon tidak betah untuk menginap di hotel berlama-lama.
"Hyejoon,pulang lah ke rumah. Mommy dan daddy mencarimu. Dia menyuruhku untuk membawa mu pulang" daniel yg baru saja datang ke apartemen milik calon istrinya itu,langsung menyuruh hyejoon untuk ikut dengannya pulang ke rumah.
Ini sudah lebih dari 3 minggu,dan hyejoon belum pulang ke rumah mewah nya. Alasannya hanya satu,ia belum menemukan pria yg akan dibawa nya pulang. Kalau kalian pikir hyejoon akan menerima tawaran seongwoo,kalian salah. Hyejoon menolak,ia hanya tidak ingin menjadi orang ketiga diantara hubungan seongwoo dengan kekasih nya. Ia masih punya hati untuk melakukan itu.
"Aish,sudah ku bilang,bahwa aku tidak akan pulang ke rumah sebelum membawa laki-laki."
Ucap hyejoon dengan pandangan tidak terlepas dari ponsel nya."Hyejoon,sebaiknya kamu pulang terlebih dahulu,ini sudah 3 minggu lebih kamu belum pulang ke rumah. Ayah dan mama pasti sangat mengkhawatirkan mu,hyejoon-aa" Sejeong yg sedari tadi hanya diam,kini ikut membuka suara.
Hyejoon menghela nafas nya kasar. Sejujurnya ia juga sangat merindukan orang tua nya. Ia juga merindukan kamar nya. Tapi,mengingat akan perjodohan itu membuat hyejoon tidak ingin kembali ke rumah nya.
"Baiklah,aku akan pulang ke rumah,aku juga sudah lelah dengan semuanya. Aku akan bersiap-siap." akhirnya hyejoon memutuskan untuk pulang ke rumah nya. Persetan dengan perjodohan itu,hyejoon tidak peduli.
Setelah 5 menit hyejoon bersiap-siap,kini ia dan daniel sudah berada didalam mobil untuk menuju ke rumah mereka.
***
"Seongwoo-yaa.. Kenapa dari tadi kau melamun,hm?"
"Tidak apa-apa,aku hanya sedikit lelah"Saat ini doyeon dan seongwoo sedang bersiap-siap untuk pemotretan.
Doyeon telah kembali sehari setelah kejadian ciuman antara hyejoon dan seongwoo.Dan sejak itu pula,seongwoo dan hyejoon lost contact. Jujur saja,seongwoo sedang memikirkan gadis yg berhasil mengambil hatinya. Iya,seongwoo telah jatuh cinta kepada hyejoon. Secepat itu,bahkan seongwoo baru menyadari nya.
"Seongwoo,doyeon. Pemotretan akan segera dimulai. Cepat lah bersiap-siap." teriak hyunjin asisten pribadi seongwoo.
"Baiklah"teriak seongwoo menyahuti ucapan hyunjin. "Doyeon-aa,sebaiknya kita segera bersiap,dan memulai untuk pemotretan."
"Hmm,baiklah. Aku juga sudah siap. Kajja"
.
.
.
.
"Aku pulang""Hyejoon? Aish,anak mommy. Kau dari mana saja sayang? Mommy dan daddy sangat mengkhawatirkan mu." ucap yeri sambil memeluk putrinya itu. Ia sangat merindukan putri kecilnya.
"Maafkan hyejoon mom. Hyejoon belum bisa membawa pria pilihan hyejoon. Hyejoon menyerah." ucap hyejoon dengan kepala tertunduk.
"Aigoo,putri kecil daddy tidak pernah berubah. Kau selalu saja seperti ini. Ya sudah,sekarang bersiaplah untuk makan malam. Daniel,undang sejeong untuk bergabung dengan kita." Moonbin tidak marah sama sekali dengan hyejoon. Yaa,mungkin memang moonbin tidak bisa marah dengan putri kecil nya itu.
"Daddy tidak marah denganku?"
"untuk kali ini tidak. Tapi jangan pernah mengulangi nya lagi jika tidak ingin daddy marah""Yaa baiklah. aku akan beristirahat di kamar"
Hyejoon meninggalkan daniel dan orang tua nya untuk pergi ke kamar yg sangat ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thrill of Destiny [OSW]
FanfictionKita bertemu karena takdir,berpisah karena takdir,dan bertemu kembali karena takdir. Tugas kita hanyalah mengikuti permainan takdir,entah apa yang akan terjadi nanti,kita harus siap menerimanya. . . . . Aku sangat menyukai hujan. Karena ia, kita dap...