Rain

63 17 0
                                    

Malam ini hujan membasahi kota Seoul.
Hujan yang sangat deras,dan suara percikkan air yang sangat nyaring membangunkan hyejoon dari tidur nya.

Hyejoon menguap dan mulai membuka mata nya.
Dengan tubuh yang masih lemas,ia berusaha untuk menduduki dirinya diatas ranjang.

"Aish,dingin sekali disini. Sebaiknya aku mematikan pendingin ruangan."
Hyejoon beranjak dari tempat tidur nya dan mengambil remote pending ruangan yang berada di atas meja belajar.

Tut~~
Selesai mematikan pendingin ruangan,hyejoon  kembali melangkah kan kaki menuju tempat tidur.

"Semoga saja hari ini tidak ada petir"
Belum sampai ditempat tidur dia—hyejoon mendengar suara petir yg menggelegar di luar sana.

DUAR!!

"Aku sangat mencintaimu. Biarkan langit dan hujan ini menjadi saksi atas cinta kita. Bahkan aku rela jika gemuruh petir ikut serta didalam nya. So, Will you merry me?"

"Yes, I'll"
Tiinnn~~~tiiinnnn~~~
"Hyejoon,awasss!!"

/BRAAKK/

/hyejoon pov/

Samar-samar ingatan itu kembali,ingatan yang selalu terlintas di kepala ku. Ingatan yang selalu datang saat hujan turun yang disertai dengan suara petir.

Aku dapat melihat diri ku yg sedang terkapar lemas di penuhi dengan darah. Bahkan aku melihat seseorang yg terpental akibat tertabrak mobil besar, kejadian itu sangat cepat sehigga aku tidak bisa melihat wajah seseorang yg menyelamatkanku

"akhhh"

Kepala ku sakit,ingatan itu selalu menyiksaku. Tapi aku tidak bisa mengingat lebih dalam lagi. Semakin aku mengingat nya,kepala ku akan semakin sakit.

"hyejoon,aku sangat mencintai mu."

"Jangan pernah tinggalkan aku"

suara itu,aku seperti pernah mendengar nya.
Kepala ku bertambah sakit,pandangan ku mulai kabur. Aku terduduk lemas dilantai merasakan kepala ku yang mulai berat.

/BRAK/
"Hyejoon?!"
Pintu terbuka lebar dan menampakkan Daniel yang sedang berdiri,wajahnya terlihat sangat cemas. Dan segera saja Daniel menghampiri ku.

"Kau tidak apa-apa?!" Ucap Daniel dengan panik.
"Kepala ku sangat sakit" setelah mengatakan seperti itu,daniel menggendong ku dan merebahkan ku di atas ranjang.

"Sudah kubilang berkali-kali,jangan mencoba mengingat ingatan mu yang telah hilang,hyejoon. Tunggu sebentar,aku akan mengambil air" Daniel keluar untuk mengambilkan ku minum,tak lama kemudian Daniel kembali dengan membawa segelas air putih.

"Minum ini,habiskan"
Aku hanya mengangguk dan menghabiskan air yang diberikan Daniel.
"Istirahat lah,panggil aku jika kau butuh bantuan. Ingat,jangan memaksakan dirimu untuk mengingat semuanya." setelah itu Daniel pergi meninggalkan kamar tidur ku.

aku menghela nafas kasar dan melanjutkan tidur ku.
/hyejoon pov end/

.
.
.
.
.

/seongwoo pov/
Cuaca hari ini sangat dingin. Diluar sedang hujan,beruntung hari ini aku sedang libur.

Hujan semakin deras, aku berharap semoga tidak akan ada petir.

Baru saja aku mengatakan nya,tiba tiba...

DUAR!!

"Aku sangat mencintaimu. Biarkan langit dan hujan ini menjadi saksi atas cinta kita. Bahkan aku rela jika gemuruh petir ikut serta didalam nya. So, Will you merry me?"

"Yes, I'll"

bayangan itu selalu berputar seiring dengan suara gemuruh petir.

Aakkh
Aku merasakan sakit di kepala ku. Bayangan itu selalu menghantui pikiran ku saat hujan turun yang disertai dengan petir. Dan saat aku mencoba mengingat nya,kepalaku langsung terasa sangat sakit.

Bayangan itu masih samar-samar,aku tidak bisa melihat dengan jelas wanita yang aku lamar pada saat itu. Sepertinya aku juga sempat memanggil nama 'nya' tapi aku tidak bisa mengingat lebih jauh lagi.

"Aku juga sangat mencintaimu seongwoo. Dan aku tidak akan pernah meninggalkan mu"

"Aish,kepala ku" aku beranjak dari ranjang menuju dapur untuk mengambil air.

Glekk~~glekk
"ahh, sebenarnya ada apa denganku?"
Aku bermonolog sendiri dan segera mendudukkan diri di kursi.

Ada apa dengan diriku? Kenapa aku selalu melihat bayang-bayang diriku dengan wanita yg bahkan aku tidak mengenalnya sama sekali. Dan kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu.
Arghh. Memikirkan nya membuat kepala ku bertambah sakit. Sebaiknya kembali ke kamar untuk tidur sampai hujan itu berhenti.


.
.
.
.
.

"Kita terikat oleh takdir,sejauh apapun kau pergi, benang takdir itu akan menyeretmu untuk kembali kepadaku"
-hyeseong-

....
Tbc

The Thrill of Destiny [OSW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang