Her self

1K 96 5
                                        

Sore telah tiba Langit biru berganti menjadi jingga, pemandangan yang begitu indah.  Dalam perjalan pulang Iqbaal dan (NamaKamu) terjebak dalam keheningan karena mengingat insiden es krim tadi.

Sebenarnya tadinya mereka sudah lupa tapi saat akan pulang mereka melihat anak kecil yang makan eskrim membuatnya mengingat kembali.

Tiba dirumah (NamaKamu), mereka masuk bersama. Namun terkejut saat Naufal menghadang mereka dengan wajah kesal.

"Kalain berdua dari mana saja huh?, Menghilang begitu saja ninggalin pesta, ninggalin Ros, gak bilang bilang lagi." Kesal Naufal, karena setaunya mereka hanya izin ganti pakaian dan gak balik lagi sampai sore. Membuat dia harus mencari alasan pada orang tua mereka.

"Hehe maap kak" cengir (NamaKamu), kemudian tersenyum tulus. Dia sangat sayang pada kakaknya itu, susah terlalu banyak dia membuat kakak susah.

Melihat senyum adiknya Naufal yang akan mengeluarkan uneg-uneg menjadi terhenti, perasaanya meluluh begitu saja senyum yang tulus itu sangat di rindukan siapa pun, meskipun dulu adiknya tersenyum tapi itu hanya senyum palsu.

Sedikit rasa iri pada Iqbaal timbul dihati Naufal.

"Sorry fal. Lupa bilang tadi" kini Iqbaal yang berucap.

" O.oh Iya yasudah. Masuk Ra, dan lo bal pulang sana" usirnya

"Lah, diusir nih?"

"Iya Sono balik lo" kata Naufal

"Iya iya, pulang dulu ya. Abang ipar" kata iqbaal kemudian langkah berlari pergi sebelum di hajar dua bersaudara itu.

Sepertinya gue lupa sesuatu?. -Batin Iqbaal.

***

"AIRAAA, Bangun gak lo. Udah siang hari ini lo sekolah " Triak Naufal sambil menarik selimut adiknya itu.

Mungkin ini efek kemarin kurang tidur, biasanya adeknya itu selalu bangun pagi dan sengaja keliling dulu baru ke sekolah biar telat tapi kali ini beneran kesiangan.

Jika kemarin kemarin Naufal menyuruhnya tak apa tapi kali ini orang tuanya ada di Rumah bisa bisa Naufal kena batunya nanti.

"Ummm lima menit lagi kak.." gumangnya tak jelas.

"Gak ada, ini udah setengah delapan, bangun gak lo atau gue ceburin di kolam" tak ada tanggapan dari adiknya itu Naufal tersenyum menyeringai lalu mengangkat (NamaKamu) membawanya ke halaman belakang.

Mamanya yang melihat Naufal menggendong (NamaKamu) baru saja akan bertanya namun di beri isyarat untuk diam oleh Naufal.

Satu...
Dua..
Tiga..

Byurrr....

"HUAAA KAK NAUFAL" Triak (NamaKamu) saat dinginnya air menyentuh kulitnya. Sontak kedua orang tuannya berlari keluar Rumah.

"Naufal, ada apa ?" Tanya papanya. Naufal hanya tertawa puas melihat adiknya itu.

"Naufal kamu ini jahil banget sih" kata mamanya.

"Kak Naufal jahat" Triak (NamaKamu) lagi masih berada di kolam.

"Suruh siapa gak mau bangun" kata Naufal mengulurkan tangan membantu adiknya keluar dari kolam.

Mamanya dengan siagap memberikan handuk yang memang tersedia di kursi dekat kolam, Naufal mengambil handuk itu lalu memakaikan pada adiknya.

Tiba tiba  (NamaKamu) mendorong Naufal ke kolam dan tertawa begitu pun Mama dan papanya hanya tertawa melihat kelakukan Putri mereka.

Your Are My Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang