waktu bersama Iqbaal

1.2K 94 2
                                    

•••
Terima kasih karena kamu aku mengerti rasanya mencintai dari kejauhan terimakasih karena kamu aku mengerti arti dari kerinduan yang sebenarnya.
•••

Iqbaal dan (NamaKamu) tiba di sebuah mall. Sesuai janji Iqbaal mengikuti keinginan gadis itu yang katanya ingin menghabiskan hari bersama Iqbaal.

Oh iya dan sebelumnya mereka pergi kerumah (namakamu) berganti pakaian dengan baju bad girlnya, sangat bukan dirinya yang dulu.

Mereka berjalan berdampingan dalam diam, hanya ada suara pengunjung lain yang terdengar. Mall itu belum terlalu ramai mengingat saat itu masih pagi.

"Sarapan dulu ya, gue laper" (NamaKamu) memecah keheningan kembali mengunakan lo-gue, Iqbaal menganguk mengikuti kemana (NamaKamu) berjalan.

Tiba di tempat makan, mereka makan dalam diam, jujur sejak tadi iqbaal ingin memberi beribu pertanyaan pada (NamaKamu) namun dia menahannya.

Selesai makan akhirnya Iqbaal memutuskan bertanya.

"(NamaKamu) " panggilnya.

"Baal, panggil Ira ajah" (NamaKamu) berkata lembut berharap Iqbaal memanggilnya seperti dulu.

"Baiklah, tapi jawab pertanyaan gue dulu" kata iqbaal mengikuti cara bicara gadis di depannya itu.

"Ok ak-gue bakal jawab" hampir saja keceplosan tadi. -batin (NamaKamu )

"Kenapa cara bicara mu berubah?" Tanya Iqbaal berubah serius.

"Banyak hal yang berubah iqbaal bahkan lo juga." jawabnya menatap kearah segala arah kecuali wajah iqbaal.

"Gue tau lo bo'ong" kata iqbaal "dan senyum di cafe waktu pertama bertemu itu fake smile" tambah Iqbaal, (NamaKamu) mengerjakan matanya tak percaya.

Dia tau  -batinnya, ada sepercik rasa bahagia mengetahui bawah cowok di depannya ini masih sangat mengenal dirinya.

"Lupakan" ujar Iqbaal menyadarkan lamunannya. "Pertanyaan selanjutnya, kenapa menggunakan sesuatu yang membuat lo gak nyaman ?, Dan lagi kenapa lo ngewarnain rambut ?. Jujur lo emang cantik dengan tampilan apa pun itu, dimata gue lo tetep cantik tapi ini bukan lo Ra" ujar Iqbaal panjang lebar, (NamaKamu) menghela nafas berat seharusnya dia jujur pada iqbaal.

(NamaKamu) tersenyum sesaat ah, lebih tepatnya senyum fake seperti biasa sebelum membuka mulutnya ingin menjawab Iqbaal lebih dulu memotong ucapannya.

"Ra,, gue seneng lo senyum, tapi kalau lo nyuruh gue milih lo senyum seperti sekarang atau nggak senyum sama sekali, gue lebih milih lo gak senyum tapi mata lo tetap berbinar dari pada senyum tapi gak ada makna Kayak gituh" Iqbaal menatap serius tepat ke mata (NamaKamu) yang terhenyak mendengar perkataan Iqbaal.

(NamaKamu) membuang nafas berat, " Iqbaal gue bakal jelasin semua. Perta...." ucapan NamaKamu terpotong oleh serangan ponsel.

Drrttt drrtt

Gue bakal dia abaikan lagi sama seperti dulu -batin Iqbaal kecewa mengingat hal yang dulu membuatnya mengambil keputusan pergi.

Namun pemikirannya sirna saat gadis itu malah mematikan ponselnya dan menjauhkannya.

"Iqbaal, gue gak bakal ngulang kesalahan yang sama" ujarnya menatap iqbaal. "Begini, sebenarnya penampilan ini dan bahasa ini gara gara kak Naufal yang maksa, karena gue mau di masuk lagi di sekolah awalnya gue gak ngerti kenapa kak Naufal nyuruh gitu Ternyata di sekolah banyak pembullyan meski itu sekolah papa tapi mereka mereka gak kenal a-gue" (NamaKamu) mengigit lidahnya sendiri dan memaki didalam hatinya.

Your Are My Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang