•••
Rindu akan lebih menyiksa saat yang kau rindukan berdiri dihadapan mu namun tak bisa kau sentuh.
•••Iqbaal pov
Gue bernafas legah saat berjalan keluar bandara, disini masih subuh mengingatkanku soal bandara ini, andai saat itu gue pergi lebih lambat dua puluh menit lebih mungkin gue masih bisa melihatnya."Woy bal, ngelamun aje lu. Cepetan jalannya" sentak teh ody membuyarkanamunan gue.
"Iye teh sabar " kata gue sewot dan berlajan masuk kedalam mobil ayah.
Setibanya di Rumah, bunda meluk gue ya tadi bunda gak ikut jemput. Setelah acara kangen kangen gue naik ke kamar buat istirahat.
Besok ulta (NamaKamu), gue sama Naufal udah siapin surprise buat dia karena alasan itu juga gue balik lebih cepat dari perkiraan. Kata Naufal (NamaKamu) sama sekali gak ingat ultanya sendiri dan gue bakal kasih kejutan buat dia besok.
Gue harap pertemuan pertama gue nanti gue bakal meluk dia erat, gue uangkapin semua perasaan gue, kangennya gue, pokoknya semua.
***
Gue baru bangun pas jam menunjukkan pukul 9, dih lama bet gue tidur. Buru-buru gue mandi dan turun kebawah.
"Pagi bunda" sapa gue meluk bunda dan mencium pipinya.
"Pagi, sarapan dulu" suruh bunda yang langsung gue turuti.
'tiggtungg' (anggap ae berumah)
Tengah makan bel berbunyi baru gue mau berdiri tapi bunda lebih dulu menahan pundak gue.
"Biar bunda saja" kayak bunda berlalu pergi.
Gak lama bunda buru buru balik lagi, lah ngapa coba ?. "Ale, itu di luar ada cewek nyari kamu" kata bunda. Lah cewek?, Baru juga gue balik udah di cari cewek ajah.
"Siapa Bun?"
"Gak tau, pacar kamu mungkin"
"Ira?" Entah kenapa bunda nyebut pacar pikiran gue langsung ke (NamaKamu), Eh tapi yakali guekan mau bikin surprise kalau dia tau gue balik batal dong!!.
"Bukan ih, gak tau siapa itu di luar sana nabati kelamaan dia nunggu" ucap bunda, gue minum selanjutnya berlari keluar.
"Kak Ros?" Nah pas sampai di ruang tamu ternyata dia kak Ros.
Et, bukan kakak Upin Ipin loh ya, dia ini Zhoya Rose, biasa di panggil Zoy tapi gue suka manggil dia kak Ros. Biasanya kalau gue manggil dia gituh pasti di tabok.
Dia ini kakak kelas gue di use kita sama asal Indo jadi sempat akrab tapi dia udah lulus ya kira kira seumuran sama Naufal. Orangnya asik, gampang akrab, ambisius. nah sifat buruknya dia sadis, gak suka miliknya dia ganggu, ah banyak pokonya.
Balik ke cerita./ Gue duduk di depan dia, tatapannya buh tajam. "Tumben gak nabok" ejek gue.
"Pengennya sih gituh, tapi berhubung gue lagi baik jadi kagak" jawabnya santai
"Trus ngapain ke sini?"
"Ngusir lo"
Gue nyengir, "kagak. Tumben ajah"
"Sebenarnya gue mau curhat. Trus gue tau loh udah balik yaudah gue kesini ajah" jelasnya, gue nganguk doang.
"Gak punya temen ya, makanya curhat ke gue"
'buukk'
Setelah ngucap itu bersama dengan bantal yang mendarat di muka gue. Sial.
"Ngomong lagi gue usir lo" judesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Are My Heart ✔
Fiksi PenggemarCERITA SUDAH TAMAT - PART MASIH LENGKAP Ini adalah kisah dimana Iqbaal berusaha keras mengembalikan senyum yang benar-benar dia rindukan dari seorang gadis yang menyentuh hatinya. Senyum dari gadis bernama (NamaKamu) yang berhasil menarik perhatiann...