New Life

1K 96 1
                                    

•••
Aku terlihat bahagia, tapi aku tidak baik-baik saja.
•••

(NamaKamu) pov

Sudah setahun berlalu sejak hari dimana aku ah gue Em aku ingat semuanya, aku Eh gue gak nyangka semua itu benar benar mengejutkan papa, Mama, Iqbaal, wanita itu dan gadis itu, meski masih ada beberapa hal yang sulit ku ingat tapi kata bang dim semua akan kembali seiring waktu.

Ya meski semua masih agak membingungkan karena aku kesulitan dalam mengingat wajah mereka . Kata bang dim itu karena sudah lama aku ah gue baru mau ingat semuanya jadi gituh tapi ada bagusnya karena sebelum itu aku tidak akan tertekan jika melihat mereka.

Aku bersyukur sudah ingat tapi kak sarah bilang masih ada hal hal yang menyakitkan itu jangan dipaksa atau aku akan melukai pesikis ku sendiri.

Ah Iyya juga soal bicara aku atau gue itu karena Naufal yang minta. Tahun lalu aku Homeschooling dan sekarang bisa kembali ke sekolah karena sudah kelas dua belas Sma dan sekarang udah masuk semester 6 yang artinya Naufal sudah kuliah.

Aku sekolah lagi karena paksaan papa yang menginginkan agar aku ujian di sekolah, oh iyya samapai saat ini aku belum ketemu kedua orangtuaku, mereka gak tau kalau aku udah ingat beberapa hal yang terjadi sampai saat ini.

Oh iya, Naufal menyuruhku menjadi bed. Anehkan?. Memang ada yang nyuruh adiknya ngambil jalan yang salah. Tapi saat aku tetap menuruti ucapannya aku belajar berbicara lo-gue dan harus bersikap sedikit cuek, dingin dan sedikit kasar mungkin, Eh tapi bukan kasar seperti menindas bukan, tapi maksudnya jangan biarkan orang lain menjatuhkan hargadiri ku.

Gak lupa juga merombak penampilan ku, katanya yang dulu memang cantik tapi kelihatan terlalu kalem, jadi dia menyuruh kak sarah bantu aku make up tipis, mewarnai sedikit rambutku dan mengombernya.

Dan saat masuk sekolah aku mengerti maksud naufal, meski ini sekolah papa tapi aku belum menggunakan nama papa, banyak yang mengunjing sana sini dengan tatapan sinis, ada juga yang memuji.

Dengan penampilan baru aku,, ah,, ah gue.. haiss lupakan gak ada yang denger juga pake aku ajah.

(Pessst... Riders jangan ngaduh sama Naufal Ok😙).

Aku masuk ruangan kepala sekolah yang tak lain adalah Om ku sendiri, sekaligus orang yang sudah meminjamkan namanya untukku melindungi ku.

Ya om Ashar, adalah saudara papa, ah aku lupa bilang kalau hanya Naufal, kak dim, Kaka Sarah dan mungkin rekta sama bang Kevin. Hanya mereka yang tau aku sudah dapat mengingat masalaluku.

"Pagi pak" sapa ku, diangguki oleh pak ashar. Aku mangil pak atau Om ajah ya ?.

"Ah,,(NamaKamu)" ujarnya menatapku sedu.

"Pak, kakak saya sudah mengurus surat saya masuk ke sekolah lagi" ucapku berusaha mengabaikan tatapan itu. Sebelum dia menjawab seorang guru masuk kedalam.

"Ah Iyya (NamaKamu), semua sudah selesai kamu bisa masuk ke kelas XII ipa 1, dia adalah guru yang mengajar di sana pagi ini namanya buk Mia" ucapnya masih menatapku namun kali ini meneliti penampilanku.

"Maaf pak, saya tidak mau di kelas itu" tolakku, membuat mereka kaget.

"Kenapa dengan kelas itu?, itu kelas unggulan " tanya Om ku bingung. Ah aku harus memulai aksi ku, sebenarnya aku gak mau semua ini gara gara kak fal awas ajah.

"Justru itu pak, gue gak suka. Gak Seru kalau cuman belajar doang " celotehku membuat Om ashar melongo begitu juga dengan Bu Mia.

"Kalau bisa saya di masukkan di kelas ipa 3 ajah gak masalah" kataku lagi.

"Sudah sudah. Baiklah, Bu Mia tolong masukkan saja di kelas ibu. Dan kamu Aira masuk kelas ipa 2 gak ada penolakan silahkan ikuti bu Mia." Putusnya. Aku mengangkat alis ku menatapnya karena mungkin tanpa sengaja Om ashar menyebut nama panggilan ku.

Membuat Om ashar sedikit memekik dalam hati mungkin. Sok tau dikit gak apa apakan?😂

Aku mengikuti Bu Mia keluar dari ruangan itu sampai di pintu aku menatap Om ashar dan berlalu pergi.

Beberapa memori tentang Om ashar berputar di pikiran ku. Beberapa menit berjalan akhirnya sampai di kelas yang di tuju.

Bussyet,,,, nih kelas berisik amat. Baru juga gue di luar. Saat Bu Mia masuk masih di ekori sama aku tiba tiba semua diam dan duduk di tempat.

"Pagi anak anak, hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan kenalkan diri mu" ujar Bu Mia lalu menatap ku. Aku menarik nafas kemudian menghembuskannya pelan, Ok ini adalah hidup baruku dimulai sekarang, meski aku suka hidupku yang dulu.

"Kenali gue (NamaKamu) Faira A, gue sebelum masuk sekolah ini Homeschooling" kataku singkat, dan soal namaku yang terakhir itu A yang berati Azhar bukan lagi ashar, Naufal yang menyuruh jangan mengunakan nama papa.

"Ada yang mau bertanya !!"

"Saya Bu" seorang cowok yang duduk di barisan belakang, bajunya jauh dari kata rapih dan rambutnya keriting, kribo ah,,, gak tau jelasinnya gimana.

"Silahkan"

"Hai cantik, udah punya pacar belum?" Tanya cowok itu mengundang tawa teman sekelasnya.

"Cantik, minta id Line lo dong" celetuk cowok yang duduk di sudut kelas, matanya agak sipit.

"Ih lo modus mulu liat bening dikit langsung ngegas" protes teman sebangkunya.

"Sirik ajah sih lo ki"

"Eh lo berdua, kagak usah bacot. Dia itu calon pacar gue" kata cowok pertama tadi.

"Sudah sudah diam kalian" perintah Bu Mia, "kamu duduk sama Bastian, Bastian angkat tangan mu" kata guru itu, dan ternyata cowok yang pertama tadi yang namanya Bastian.

Dengan gontai aku berjalan ke arahnya dan duduk di sebelahnya.

"Jangan ada yang berkeliaran. Saya ada jam di kelas sebelah. " Kata Bu Mia kemudian melegang pergi

"Hai cantik, kenalin gue Bastian, gue mantan kapten basket sekolah dan... "

"Gak nanya !" Judesku memotong ucapannya. Wihh pinter juga aku ngejudes yak, gak sia sia aku berlatih siang malam.

"Wisss, judes banget gue jadi makin suka" katanya. Kok bikin kesel sih!.

"Hahah sukurin lo" ucap seseorang tiba tiba berada di sebelah ku, "hai gue Alfaro Maldini Siregar panggil ajah Aldi, kalau mau manggil sayang juga gak apa apa" basi.

Aku hanya menatapnya sekilas, lalu memasang earphone di telingaku, hasil mencuri milik Naufal.hehe.

"Mampus lo di kacangin" ucap Bastian dan seorang cowok entah siapa namanya kemudian menertawakan Aldi.

"Sialan" umpat Aldi.

"Salah lo juga ngapain deketin cewek lain, si salsa mau lo kemanain" cetus Bastian masih ngakak.

"Ah Iyya juga ya, Eh ki salsa lagi pelajaran olahraga kan, cus gue mau kesana dulu" katanya menepuk pundak cowok yang dia panggil ki. Jangan tanya kenapa aku dengar ucapan mereka.

Ya karena aku cuman masang earphone tapi gak ada musiknya.:)

"Ki,, bolos nyok." Ajak Bastian pada cowok yang dia panggil ki itu. Wih asik mau bolos, rencana berikutnya harus dijalankan.

Belajar?, Gak perlu. Kak Naufal selama setahun membuatku mengebut belajar, semacam jalur akselerasi dan sebenarnya aku udah lulus SMA tapi papa nyuruh ujian di sekolah. Gimana pula itukan? Maklum sih papa sama Mama kan gak tau soal itu. makanya sekarang kata Naufal aku bisa santai, mau bolos, mau apa pun. Yang penting jangan terjerumus.

"Kalian mau bolos ?" Tanya ku sambil membuka earphone itu menggantungkannya di leher.

"Iyya" jawab cowok yang masih. Belum aku tau namanya yang jelas dia di panggil ki.

"Gue boleh ikut yak?" Tanya gue lebih menyerupai pernyataan.

"HAH?"

TBC
•••
Yuhu l'am comeback

Ceritanya makin ngelantur ya wkwkw😅.

Your Are My Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang