Resah, gelisah, tak menentu arahku.
Inginku sejenak merebahkan bahu yang telah lama dangkal ini.
Benar, mungkin sekarang adalah giliranku untuk bersandar, hanya saja belum kutemui sebuah hati yang teduh, yang menerima, yang mengerti, dan memahami.
Sebab, berjuang tanpa kepsastian itu teramat menyakitkan.
#jancukkoen
~raga

KAMU SEDANG MEMBACA
sajakku
PuisiBentuk dari pecahan-pecahan ragaku yang terwujudkan dari berbait-bait sajak dan puisi. Jika kau ingin tau jiwaku, datanglah!!!!