"Elsa? Bangun..ini senin sayang, waktunya kamu sekolah loh?" Elsa mengerjapkan matanya, suara lembut itu sampai kependengarannya
"5 menit lagi ma" Suara khas bangun tidur itu keluar dari mulut elsa, dengan sedikit merenggangkan badannya
"Ini udah jam setengah tujuh sayang" Lagi, elsa masih dalam keadaan mengumpulkan kesadarannya
"Eungh..5 menit lag- what setengah tujuh? Anjir..gw telat" Elsa beranjak dari ranjang empuknya, mengambil handuk yang tergantung indah, lalu segera memasuki kamar mandinya
.
"Astaga, sayang.. pelan pelan makannya" Elsa tak mengindahkan ucapan mamanya, ia masih fokus melahap sandwich dan setelahnya meminum susu
"Ma? Elsa udah telat, jadi elsa pergi dulu, by ma.." Elsa mencium pipi mamanya
Sesaat kemudian ia memejamkan matanya, menarik nafas kuat
"Gw baru ingat..mobil kan dibengkel?" Ujarnya pelan,
"Kenapa lagi sayang?" Elsa menoleh, mendapati wanita cantik yang mirip dengannya itu menghampirinya"Ma..mobil eca dibengkel..gimana eca mau sekolah coba?" Elsa mendadak lemas, perlu diketahui jika jarak rumah dan sekolahnya lumayan jauh
"Jalan kaki gak bisa emangnya?" Elsa membolakan matanya
"What? Jalan kaki? Ma..please deh..rumah dan sekolah elsa itu jarak nya jauh banget, mana mungkin elsa jalan kaki, yang ada elsa telat entar"
Elsa mendadak memasang wajah memelas, mengrucutkan bibirnya menatap sang mama
"Ma..pesen taksi ya?" Ujarnya
Wanita berumur 35 tahun itu menghela nafas, lalu mengangguk
"Makanya..kalau dikasih mobil itu dijaga, bukan asal pakai, elsa" Elsa hanya terkekeh ringan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Maafin elsa ma..hehe"
.
.
.
.Elsa berlari..menatap pagar sekolah yang tertutup sempurna
"Pak bima..please..bukain pagar nya ya? Elsa telat bentar aja kok"
"Lho? Elsa? Kamu tumben telat? Biasanya kamu paling rajin" Sang satpam hanya menatap elsa yang masih sibuk dengan rambutnya
"Bapak please..ntaran aja ya nanya nya..elsa mau masuk" Elsa mulai gusar, matanya melirik lirik
"Gak bisa elsa..kalau kamu mau masuk..kamu harus ngisi buku kasus" Elsa membolakan matanya,
What? Buku kasus
BIG NO to buku kasus
Sesegera mungkin iya memasang wajah memelas
"Pak..please..jangan masuk buku kasus ya pak..saya kan cuma telat bentar doang" Elsa mulai geregetan, matanya berkaca kaca pengen nangis
"Gak usah pak" Elsa tersentak, kala seseorang menarik rambutnya kuat
"Awww! Eh..lo resek banget ya," Pekik elsa
"Suka suka gue dong" Ucap cowo berambut cepak dengan wajah putih, tinggi, berhidung mancung,matanya bulat coklat, alis matanya tebal
Jangan lupakan baju seragam yang terlihat acak-acakan dengan kancing paling atas yang terlepas
Boleh elsa muji dia?
"Pak..please..izinin saya masuk ya?saya pengen belajar" Elsa menyatuhkan kedua tangannya, mengabaikan cowo yang berstatus cassanova disekolahnya
Sebenarnya kalau boleh elsa jujur, cowo dengan kadar ketampanan yang melewat batas ini adalah musuh terbesar nya di sekolah, entahlah berawal karena apa, intinya ia BENCI dengan cowo kelewat tampan ini
"Gak usah pak, biar dia temenin saya bersihkan wc" Ucap remaja tampan itu sembari menunjuk elsa
"Heh..lo diam aja napa, enak aja, gw gk bakal pernah mau berduaan dengan lo..sekalipun itu bersihin wc" Ucapnya nyaring
"Eh? Emang gw ada bilang kalau kita berduaan?" Remaja itu balik nyolot, natap elsa tajam
"Lah? Lo bilang, kita nyuci wc berdua?" Elsa melirik sinis cowo dihadapannya
"Gw yang ngeliatin, lo yang bersihin"
Setan kamoeh:*
"Heh! Kenapa jadi pada berantem, udah ya..bapak gk mau dengar alasan apapun dari kamu elsa, sekarang kamu bersihin wc dengan qidran, SEKARANG" Ucap satpam
"Set dah pak..ngegas amat" Ucap qidran
"Gilak lo..lo kira pak bima seumuran dengan lo apa?" Elsa pergi mendahulukan qidran
"Suka suka gw dong"
.
"Ahahahahahah...gilak sa..lo beneran nyuci wc ama tuh cowo? Gw ganyangka kalian berdua bakal satu ruangan" Anggie, salah satu sahabat elsa yang paling heboh mulai tertawa , dilirknya elsa yang masih memutar bola matanya malas
"Diem lo..gw tuh benci, mana dia nyuruh gw kayak pembantu lagi"
"Lo kan emang cocok jadi pembantu" Elsa berdecak kala debora mengatainya
"Heh? Gw cantik gini lo bilang pembantu?" Debora mengendikkan bahunya, lalu kembali menatap novelnya,
"Sel? Gimana hubungan lo sama azka?" Anggie melirik sela yang masih tersenyum sembari membaca sebuah fanfaction
"Heh? Sejak kapan gw sama azka? Kagak deh..cowo gw itu cuma min yoongi seorang" Elsa dan anggie hanya memutar bola matanya malas
"Astaga sel..mau sampai kapan lo ngayal terus? Lo gk akan pernah jadi pacar suga BTS, tau lo idup aja dia kagak" Elsa mulai melirik sela, lebih ketatapan prihatin sebenarnya
"Deb..keaknya ada novel baru nih..order kuy?" Debora yang merasa terpanggil menoleh
"Gila? Serius lo? Anjir..kuy order sekarang" Debora memukul pundak anggie, membuat sang empunya pundak meringis
"Sabar napa, lo pikir beli novel, kayak beli kue?" Elsa hanya tertawa melihat tingkah tiga sahabatnya ini
"Eh? Pembantu, lagi ngapain lo?" Keempatnya menoleh, menatap 3 cowo tampan + cassanova sekolah
"Lo bisa gk sih, gak manggil gue pembantu?" Elsa berdiri, wajahnya merah menahan amarah
"Kan lo emang pembantu, gw suruh apa apa aja lo mau?" Qidran tertawa remeh
"QIDRANN.."
"Pacarnya lewat tuh..samperin sana" Ucap elsa, reflek qidran menatap kebelakang
Matanya memutar malas
"Ngapain sih lo gra?" Qidran sedikit risih saat cewe cantik ini bergelayut manja di lengannya
"Aku kan pengen smaa kamu"
Najis geli amit amit dah
"Ck..lepas gra" Qidran melepas genggaman egra
"Bro..gw cabut bentar" Qidran menoleh
"Ngapain?"
"Biasa, salsa ngajak gw makan" Qidran merotasikan matanya
"Sama..gw juga..si syahna dari tadi heboh..pengen minta makan"
"Ck..liat tuh..adrian sama hendy aja, mau nurutin pacarnya, masak kamu engga?"
"Gw kan bukan siapa siapa lo?"
"Ihh..Qidran"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy
Random"Emang gue siapa lo?" . "Gue mulai sayang sama lo" . "Sorry..lo cuma musuh gue"