5. tell

30 7 7
                                    

"Tumben lo cantik!"

MY ENEMY

DEG

Elsa terdiam, lalu kembali mengunyah makanan dalam tempo lambat, jantungnya berdebar

Kan, bodoh! Kenapa gw baper njing?

Qidran kembali fokus dengan ponselnya, membuat elsa menghela nafasnya

"Bodo? Gak boleh baper gak boleh baper" Gumamnya

"Laper?" Qidran menatapnya terheran heran

"Gilak lo, ini pesenan banyak , kenapa lo masih laper?" Elsa memasang wajah blanknya

Setelahnya sadar

"Ah- eng-enggak gitu, m-maksud g-gw..pasti temen temen gw yang dirumah pada laper" Elsa menyengir, dan dibalas tatapan datar oleh qidran

"Yaudah sih, tinggal pesen buat mereka"

"Lo kira gw banyak duit, hah! Gw tuh cuma bawa duit pas-pasan"

"Kok lo ngegas? Santai woi, gw yang bayar" Elsa terdiam, menunduk malu

Anjir, banyak juga ni cowo, duitnya

"Serius lo?"

"Emang gw pernah bohong?"

"Ya..kali aja setan"

"Santai"

"Suka suka gw"

"Lo yang bayar"

Elsa yang mendengarnya langsung nyengir, bibirnya membentuk seutas senyum, tangannya menyatu dan mata nya yang mengerjap beberapa kali

"Qidran! Cowo terganteng se antero sekolah, jangan gitu ya, kan lu baik hati, gak sombong, banyak duit, pintar nabung"

Gemes batin qidran

"Gw tau" Ujar qidran menyombong kan diri

Heh? Kalau bukan karena gw gak bawa duit, gak kan pernah sudi gw keak gini

"Yaudah! Jadi? Bayarin kan?"

"Hmm"

"Kok gumam doang lu, iya kek apa kek, jawab dong"

"Iya....elsayang"

Elsa terdiam

Qidran setan!! Gk boleh baper gak boleh baper

.
.
.
.

"SEL? NGGIE? DEB? BANGUN! GW BAWA SEBLAK" sontak ketiganya keluar, dapar elsa dengar kamarnya berbunyi kacau

"Anjirr..kamar gw mereka apain tuh"

Brak

Dengan tidak manusiawinya debora membuka pintu malang milik elsa, segera mendekat dan membuka bungkusan itu

"Anjir..gini kek..bangun tidur langsung dapat seblak" Ujarnya

"Btw..banyak duit lo" Ujar sela, yang juga fokus melirik seblak

"Qidran yang bayarin"

WHAT!!!!" Ketiganya berteriak, sontak membuat elsa menutup kedua telinganya

"Setan kalyan, telinga gw anjir" Elsa meniup niup tangannya lalu menempelkan nya ke telinga

"Sa? Jadi? Kalian tadi?"

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang