Oke kalau itu yang lo mau, siap siap disakiti oleh danu
MY ENEMY
Elsa berjengit kaget kala ia mendengar suara klakson dari depan rumahnya
"Siapa coba malam-malam kesini?" Elsa melepas earphonenya, beranjak dari istana kapuknya
"ELSA!! ADA TEMEN KAMU TUH"
"Iya ma, elsa turun"
Elsa menatap seluit sseseorang yang berdiri membelakanginya
"Siapa?"
Elsa sedikit kaget, lalu memusatkan tatapannya pada cowo didepannya
"Eh? Danu? Ngapain lo malam-malam kesini?"
Danu hanya tersenyum
"Gw mau ngajakin lo jalan, lo mau gak?" Elsa masih diam, matanya ia lirik kearah mamanya seolah meminta izin
"Eumm, gw ganti baju dulu" Danu mengangguk disertai wajah sumringah
"Duduk dulu,danu" Danu mengangguk saat wanita berstatus ibu elsa ini menyuruhnya duduk
"Kamu temen elsa? Atau pacar elsa?" Danu masih dia diselingi senyuman
"Temen tante, pengennya sih jadi pacar" danu terkekeh pelan, sejenak matanya ngelirik elsa yang turun
"Kuy"
"Cepet banget ganti bajunya?"
"Simple aja gw mah"
Danu ngangguk terus gandeng tangan elsa
"Tante, pinjem anaknya bentar ya"
Elsa ngelirik danu yang dari tadi gusar, dahinya mengernyit, menatap bingung cowo disampingnya ini
"Danu? Lu gapapa kan? Kenapa kayak gak nyaman gitu?" Danu seakan tersadar langsung menatap elsa
"A-ah..g-gak kenapa napa, lu cantik" elsa tersenyum manis, pipinya memunculkan semburat merah yang kentara dengan kulitnya
"Eh? Elsa..mungkin ini terlalu cepat, tapi? Will you be my girlfriend?" Elsa mematung, masih mencerna perkataan danu disampingnya, hening menyelimuti, hanya bunyi jangkrik malam ditaman sepi ini
Semoga ini keputusan baik gw
Elsa mengangguk samar disertai rona pink di pipinya, sebuah pelukan dia rasakan
"Makasih sa..gw sayang sama lo"
Mari bermain main smaa gw, elsa
Els tersenyum tipis, danu telah menunggunya, lantas ia segera memasang sepatu, menaiki motor milik danu sebelumnya berpamitan pada sang ibu
"Ayo jalan"
"Pegangan, nanti kamu jatuh" elsa langsung menggenggam boomber milik danu
"SA? LO JADIAN SAMA DANU?" sumpah ya, anggie ini kalau ngomong suka ngegas, tau kok persediaan bensinnya banyak, tapi gagini juga keleus
Apasih jink:) garing woi:*
Elsa menutup telinganya, sedikit risih sama suara anggie
"Bisa gak si kalau ngomong itu di rem, anggie nadila?" Anggie terkekeh pelan, memberi v sign
"Sela sama debi mana?"
Anggie ngelirik sekitarnya
"Debora bolos keaknya, sela tadi sempet ditarik sama azka, gak tau kenapa?" Elsa ngehela nafas pelan
"Keaknya azka suka sela" anggie ngernyitin dahi, ngabaikan cerita awal mereka
"Serius lo? Tapi yang gw tau azka suka egra?" Elsa hanya ngedikkin bahunya
"Ini kan menurut gw, mbul" anggie sukses kesel, nih si elsa kalau udah manggil, suka banget pakai panggilan kesayangan:( anggie kan malu
"Elsa? Ikut aku yuk? Ke kantin? Aku laper" elsa ngelirik empunya suara
"Danu? Kamu lapar? Ayo deh, aku juga laper" elsa narik lengan danu, ninggalin anggie sendirian
Laknat emang si elsa
Anggie masih diam, wajahnya penuh selidik
Perasaan gw atau emang iya? Si danu kayak permainin si elsa?
Elsa sempat ngelirik qidran yang papasan dengan dirinya, tatapannya tajam banget, tapi bukan ngelirik ke elsa, melainkan danu
Apa yang terjadi sebenarnya?
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy
Acak"Emang gue siapa lo?" . "Gue mulai sayang sama lo" . "Sorry..lo cuma musuh gue"