Saat masuk ke ruangan,salsa sedang terbaring lemah dan keadaan nya pun kritis. Satria langsung saja menyambar tangan salsa yang sedang di infus. Mengusapnya berkali kali. Nalens hanya melihat ke arah salsa dan mengusap punggung satria bertujuan untuk menguatkan.
Bunda menghela nafas kasar dan lari tergusar gusar saat melihat kondisi anaknya terbaring lemah dan terdapat luka di kepala,lebam di bagian muka. Dan infusan yang terpasang di tangan kanan salsa.
Di ciumnya punggung tangan salsa dan meneteslah air mata bunda di tangan salsa. Siapa yang tak haru melihat anak sendiri terkena musibah.
Tante Natali menyiapkan pakaian ganti. Dengan kondisi salsa saat ini membuat isak tangis keluarga menjadi jadi,apalagi katrin si bungsu.
Satria tak henti hentinya memandangi wajah salsa yang penuh luka dan lilitan perban di dahinya. Sesekali satria mengusap rambut salsa. Davino hanya duduk di sofa pojok dan menenangkan katrin yang sedang menangis sesegukan.
Nalens tidak bisa berfikir apapun. Bahkan untuk memegang tangan salsa saja mulai kaku dan lebih baik diam. Perasaan nya saat ini adalah sakit...yaa sakit seperti tergores silet. Begitu menyayat hati. Pria tangguh ini mulai luntur perasaannya terhadap salsa.
Karena nalens sudah mulai badmood dengan suasana ini. Jadilah nalens mengajak pulang satria..
"Bro ayo cabut.!" Ucap nalens.
"Oke gue izin sama nyokap nya salsa dulu ya." Jawab satria.
"Gue ikut!!" Pinta nalens.
"Kuy lah!!" Balas satria.
Sampai di hadapan nyokap salsa dan tantenya,satria dan nalens pun pamitan tak lupa juga dengan davino juga katrin.
Ucapan terima kasih dari keluarga salsa saat nalens dan satria mulai meninggalkan ruangan.
Saat keluar pintu,nalens jalan dengan cepat meninggalkan satria. Nalens buru buru ke parkiran dan memarkirkan motornya. Satria berlari mengejar nalens.
"NALENS....!!!!" Teriak satria di parkiran.
Nalens meninggalkan satria di rumah sakit.
"Sialan banget tuh si nalens,liat aja besok gua patahin tuh kaki nya." Gerutu satria.
Tanpa pikir panjang satria langsung menelpon supir pribadinya. Tak lama kemudian mobil satria datang.
Sorry satria..gue kesel sama lo yang udah bisa pegang tangan salsa. Gue bukan kesel ke lo tapi lebih tepatnya gue cemburu. Lo itu bagi gue benalu. Gue gak bisa bohongin perasaan gue ke salsa. Batin nalens berkata. Fokus menyetir nya kini menjadi kacau. Sesekali hampir saja menyerempet kendaraan yang lain. Hingga pengemudi yang lain berteriak mengatahinya orang gila lah,orang gak punya polo lah,orang saraf lah,orang gak waras lah,dan lain lain.
Ucapan yang di lontarkan oleh pengemudi lain membuat nalens menjadi semakin marah dan tidak terima.
SATRIA
"Gue tau lo itu cemburu sama gue,sorry nalens. Gue saat itu ngerasa bahwa salsa cuman milik gue, yaa karna itu gue gak biarin satu orang pun menyentuh tangan salsa. Dia cewe yang paling asik dalam hidup gue. Sampe gue lupa kalo lo lebih kenal duluan di banding gue." Hati satria terus saja berkata.
"Gue egois dan bisa aja duel sama lo nalens. Tapi gue ngehargain persahabatan lo sama salsa. Gue juga gak mau duel cuman karna satu cewe. Dunia ini luas. Jelas kenapa gue gak mundur, itu karna gue punya alasan tersendiri." Lanjut batin satria.***
Keesokan harinya, bunda salsa menelpon wali kelas salsa,dan memberitahukan alasan salsa tidak bisa masuk sekokah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Really You Mine
Ficção AdolescenteGadis yang mencoba bercinta dengan kakak kelas dan harus berakhir dengan perasaan datar nya sama seperti perasaan kala ia kenal pertama kali dengannya. Kondisi keluarga yang selalu di rahasiakan bella selama ini terkuak oleh salsa di susul katrin. ...