"Bunda ke supermarket dulu ya.." kata bunda sambil ninggalin gue dan katrin di ruang tv.
"Iya bun.."jawab gue lembut sambil menyuap kripik singkok pedas favorit gue.
"Ada yang mau ikut ga??" Teriak bunda di dekat pintu.
"Katrin ikut bunda.." katrin langsung berlari ke arah bunda dan melempar remote yang nengenai bagian perut gue..
"Eh begoo" refleks gue saat remote mulai mendarat di perut gue.
Untung bunda ga denger gue bilang bego ke katrin kalo sampe denger bisa botak pala gue.
GreggGregg
Suara yang di keluarkan dari laci membuat gigiku ngilu. Yah gue saat ini sedang berada di kamar bunda sedang mongobrak abrik segala berkas milik bunda. Karna gue saking kepo nya.
Gue gak nemuin apa apa di laci bunda. Gue pindah operasi ke lemari pakaian bunda.biasanya seseorang menaruh berkas pasti di bagian atas tapi ini gak ada. Gue coba buka laci yang ada di dalem lemari tapi gue cuman liat foto pria tua.
Gue masih berada di kamar bunda masih dengan satu tujuan yaitu mencari berkas.
"Ah mungkin di atas lemari kali ya?" Ide gue tiba tiba mengarahkannya kesana.
Terlihat tumpukan koper berdebu dan setumpuk map berdebu di genggaman salsa sekarang. Tanpa basa basi aneth langsung menurunkan map ke bawah
Braggg
Kertas putih berhamburan melayang layaknya daun yang jatuh dari tangkainya. Semua berantakan dan mmm mengeluarkan bau debu.
Sekarang salsa sedang berada di hadapan map yang isinya keluar berhamburan dan terlihat seperti karpet dari kertas.
Hidungnya mulai tergelitik dan matanya mulai mengeluarkan air mata akibat debu yang cukup banyak. Rasanya seperti ingin bersin namun tidak keluar. Hidungnya semakin tergelitik dan terlihat mulai memerah. Salsa menutup hidung dan mulutnya menggunakan kerah baju.
Ya sebenarnya ini cukup tidak tahan. Dimulai dari map warna biru yang isinya tentang dokumen dan sejumlah foto keluarga.
"Foto ini?" Salsa memisahkan foto yang sedang di genggamnya.
Di dalam map kuning terdapat akta bang davino dengan nama ibu yang sama dan nama ayah yang beda.
Salsa tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Salsa memang sedang memikirkan dan terus memikirkan tragedi pasca dirinya kecelakaan dimana dirinya di tolong dan di temukan oleh warga di tempat.
Disitu saat dirinya siuman dari koma nya salsa dan davino sempat membicarakan sosok ayah dan rencana batin nya kala itu adalah mencari tahu sendiri tentang pribadinya.
Bahkan saat ini ia tidak memikirkan bahwa dirinya sudah lancang dan mengacak ngacak berkas yang sudah rapi di simpan bundanya.
Tiba tiba
Krekkkk
Sontak terkejut. Seseorang membuka pintu kamar bunda. Dan yap ternyata bunda berdiri tepat di depan ku.
"Apa yang kamu lakuin di sini?" Tanya bunda yang terlihat panik.
"Ah mm ini salsa lagi cari jarum.." ucap salsa terbata bata.
Sungguh kejadian yang membuat jantung berpacu cepat. Hampir saja ketahuan.
"Oh gitu. Nanti bunda antarkan ke kamarmu!" Tambah bunda.
Hampir saja. Untungnya di saat salsa mendengar derap kaki yang sedang menaiki tangga. Langsung saja salsa menyembunyikan map yang bertuliskan nama davino,namanya,dan nama katrin.
Di sembunyikannya map tersebut di dalam baju bagian perut. Untungnya salsa hari ini mengenakan pakaian yang cukup tebal.
Alhasil bunda tidak melihat persis ada sesuatu yang di sembunyikan dari salsa.
Dengan wajah tegang nya salsa melewati bunda yang sedang berdiri di dekat pintu. Langsung saja salsa menuju kamarnya dan menguncinya rapat rapat.
Katrin pov
"Gue gak abis pikir sama kakak gue si salsa itu. Keliatannya kek ribet banget deh. Mana dari setadi tv nyala mulu yang nontonnya ga ada.." dumel katrin.
P.o.v end
"Ini gilaaaaa!" Ucap gue sambil ngeluarin map dari perut gue.
Rasanya seperti menggelitik menaruh barang di bagian perut.
"Gue mesti cari tau isi dari ini semua,," kata gue sambil buka tirai jendela yang menutupi pandangan
Baru saja membuka sebuah map sudah ada suara ketukan lagi di balik pintu.
Dengan panik yang kedua kalinya gue naro map di bawah bantal gue.
....tok tok tok....
"Iya sebentar.." kata gue sambil lap keringet gue.
Ternyata itu bunda.
"Ini tadi katanya nyariin jarum. Tapi bunda bawa dua jarum jahit sama jarum pentul.." kata bunda seraya menyodorkan barang yang kini di bawanya.
"Ah iya,aku ambil semuanya aja bun." Kata gue singkat. Yang rasanya ingin sekali menutup pintu lagi.
"Kamu sakit?" Tanya bunda disusul mengangkat dagu gue malas.
"Engga ko bund,aku sehat. Hari ini sedikit capek. Mau tidur siang dulu ya bun..." kata gue lagi lagi jantung semakin berpacu cepat.
"Ah iya bunda ke bawah dulu nemenin katrin nonton tv ya!" Bunda mencium kening gue.
Saat bunda cium kening gue terasa sekali aura keibuan dari seorang bunda yang terlihat benar benar sayang ke gue tanpa adanya kurang sedikitpun.
Gue dengan malasnya membanting tubuh ke kasur hingga terapung. Mengusap wajah kasar dan meremas selimut yang ada tepat di genggaman tangan gue.
Entah apa yang sedang dirasaka. Rasanya seperti campur aduk tak karuan
***
Voment😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Really You Mine
Novela JuvenilGadis yang mencoba bercinta dengan kakak kelas dan harus berakhir dengan perasaan datar nya sama seperti perasaan kala ia kenal pertama kali dengannya. Kondisi keluarga yang selalu di rahasiakan bella selama ini terkuak oleh salsa di susul katrin. ...