Chapter 15

15 3 0
                                        

Nalens mungkin sedikit merasa tidak enak karna secara tidak langsung ia sudah ikut campur dalam kepribadian seseorang.

Namun bukan 100 % salahnya. Ini juga kemauan salsa. Dengan ini membuat dirinya semakin dekat dengan gadisnya.

•••

Ting!

Suara notif line salsa terdengar nyaring.

Abang gue😚
Dek? Gmna kabar lo? Abang kangen.

Membaca pesan line dari seorang kakak biasanya malas sekali bahkan seringkali di abaikan. Namun kali ini beda.

Pesan kali ini sangat menyentuh dan menggetarkan bibir walaupun di baca di dalam hati.

Gue
Salsa kangen di gendong abang!
Kangen di tengok pas mo tdr.

Salsa membalas line nya dengan sangat pelan dan lemas. Seolah olah line dari abangnya menyerap energi salsa.

Abang gue😚
Abang jg kangen bgt. Apalagi sma katrin.
Tpi abang kan skrg udh punya anak.
Jd abang ngebagi rata kasih syg abang ke kalian.

Pesan yang sangat membuat mata otomatis mengeluarkan air yg bening. Karna salsa tau disisinya tidak ada seorang ayah. Hanya wanita paruh baya yang mengasuh nya.

Hanya ada pria dewasa yang iya sebut sebagai abangnya. Sudah di anggap seperti ayah sendiri. Sedih sekali bukan?

Gue
Bang bunda sering sakit2 an. Katrin juga srg
Ngurung diri d kmr ny

Abang gue😚
Ko bisa? Gak lo ributin kn?

Gue
Kagak lah bang. Gw jg  ngerti kaga ada lo
G bkl ad yg pisahin wks

Abang gue😚
Good. Bunda gmn kabar nya?

Gue
Lg ga mo mkn nasi.

Mendengar kabar ini jelas davino terkejut dan tak habis pikir. Pikirannya sudah melangkah jauh.

Davino berfikir bagaimana jika bunda meninggal dunia? Bagaimana dengan katrin? Apakah serumit ini keluarga gue?

Bukan hanya itu. Setelah kehilangan sosok ayah,jangan lagi kehilangaan sosok bunda.

Tidak akan kuat dan tidak bisa tegar.

Tapi ini belum terjadi.

"Katrin buka pintu nya dek?" Kata salsa sambil mengetuk pintu kamar katrin.

"Ogah!" Jawab katrin singkat.

"Gue bilangin ke bang davin ya!" Ancam salsa.

"Serah! Gw g takut!" Teriak katrin

Salsa tidak bisa diam saja seperti ini. Salsa membawa meja dorong berisi makanan dan minuman untuk makan malam katrin ke lantai atas.

"Kakak bawa makanan nih! Pegel tau!" Cengenges salsa memancing katrin agar keluar.

Dengan pikir panjang katrin membukakan pintu kamarnya. Tanpa aba aba salsa langsung memeluk erat katrin.

Dan membisikan "kakak sayang lo! Jan manja! Kamu udh gede.!" Ucap salsa.

Awalnya katrin tak membalas pelukannya. Setelah mendengar bisikan dari seorang kakanya tangan katrin bergerak melingkar di punggung salsa.

😭

"Maafkan sikap ku ini k!" Lirih katrin.

"Kita bicara di dalam yah.." pinta salsa sambil menutup pintu.

"Kak..?!" Saut katrin.

"Eu..iya apa? Lo belum makan kan? Makan ini biar gak masuk angin.!!" Pinta salsa.

"Iya k."

Akhirnya salsa berhasil membujuk sang adik yang super duper manjah. Tapi gapapa usaha yang cukup baik.

Setelah menghabiskan makannanya. Katrin mengeluarkan android nya dari dalam laci.

Salsa tertegun bingung.

"Ini aku mau nunjukin gambar ini!" Ucap katrin seraya mengarahkan layar ponselnya ke mata salsa.

Sontak salsa menyipitkan matanya guna memperjelas penglihatannya.

"Ini foto kartu keluarga? Lo dapet dr mana dek?" Tanya salsa heran di susul merebut ponsel katrin.

Di zoom nya gambar tersebut dan..

Dheg!!

Katrin juga telah mengetahui hal ini.

Yap lebih tepatnya katrin juga menyelidiki kakak nya. Salsa.

"Apa yang lo lakuin?" Tanya salsa pura pura heran.

"Gue bukan terlahir dari keluarga ini!" Ucap katrin lantang dan pasti.

"What??" Kaget salsa. Yang padahal memang ia sudah mengetahuinya.

"Lo jan pura pura tolol! Gue tau lo juga tau!" Katrin mulai emosi.

"Siapa yang ngajarin lo kasar?" Tanya salsa heran.

"Lo sendiri!" Jawab katrin.

"Asal lo tau. Dari masih merah lo udah di asuh sama nyokap gue..!"  Emosi salsa meledak.

"Tapi kenapa?" Tanya katrin..

"Ini bukan sepenuh nya salah keluarga gue. Ini salah nyokap bokap lo kali!!" Ledek gue.

Tanpa sadar perkataan salsa membuat tubuh katrin terhentak ke kasur.

Untung ke kasur bukan ke lantai.

Dengan sigap salsa menghampiri katrin. Dan membangunkan tubuh katrin di susul pelukan akrab yang biasa di rasakan kehangatannya oleh sang adik.katrin.

"Maafin kk katrin? Kakak salah bilang gitu ke lo!" Ucap salsa dengan nada sedikit bergetar.

"Hiks..hiks..ga..gapapa k. Emang gue pantes di bilang gitu. Gue cuman anak buangan!" Detail katrin.

"Tidak!!!" Ucap seorang wanita di dekat pintu.

Entah sejak kapan bunda berdiri di hadapan kami berdua.

Lagi lagi salsa membuat bundanya menangis.

Bella lari dan memeluk kedua anaknya itu.

Tangisan histeris keluar dari mulut bella.

Apalah daya jika anak anaknya kini sudah dewasa dan mengetahui sendiri tentang pribadinya.

▪▪▪

Huhuhu... syedih sekalii

Gimana di chapt ini? Apa ada yg beda?

Tentunya author tetap mengharapkan
Vote & comment kalian ya reader

Really You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang