Ketika kita bersama bukan hanya cinta yang ada tetapi sebuah kebencian dan rasa sakit.
Sungguh itu bukan kehendak ku atau keinginan mu, kita tahu itu.
.
.
.~ooOoo~
.
.
."Maafkan aku yang sudah menyakiti mu, Lu." Sehun menghapus bulir air mata yang terus mengalir di pipi ku.
Aku hanya mampu terisak dalam tangis ku. Menangisi semua tentang kita. Menangisi semua tentang kesalahan yang selalu kamu lakukan dan kamu ulang.
Aku hanya mampu menangisi nya.
Kamu membawa ku kedalam pelukan mu. Pelukan dirimu yang selalu aku nantikan saat kita jauh. Pelukan yang selalu aku rindukan saat kita berpisah.
"Kamu jahat Sehun." Aku menenggelamkan wajahku di dada bidang milik Sehun. Dada bidang yang selalu menjadi tempat ku bersandar di kala tidur malam ku.
"Kamu bisa memaki diriku sepuas mu, Lu. Aku tahu aku salah." Kamu membisikkan kata-kata maaf di telinga ku.
"Aku ingin kita kembali seperti dulu. Kamu tahu kan aku sangat mencintai mu. Aku tidak menginginkan perpisahan, Lu. Kembalilah padaku." Kalimat yang sama yang selalu kau ucapkan untuk kesekian kalinya. Entah sudah ke berapa kali selama 5 tahun hubungan kita.
Kata-kata perpisahan yang selalu kita lontarkan satu sama lain hingga menyakiti kedua pihak. Kata yang tak seharusnya di ucapkan oleh dua orang yang selalu mencintai.
Aku hanya mengangguk menyetujui ucapan mu. Hal yang sama yang bisa aku lakukan karena aku yang terlalu mencintai mu. Aku yang tidak bisa berpisah dengan dirimu.
.
.
.Tidakkah kamu juga lelah dengan hubungan kita yang tiada akhir ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Your Destiny || Luhan's Diary (Gs) || Sad Ending [Complete]
Historia CortaHubungan berlandaskan cinta namun saling menyakiti. Hanya Tuhan yang merahasiakan siapa jodoh mu. || Genderswitch Area! Don't read if u dont like sad ending story Inspiration of Selena Gomez and Justin Bieber Love story