11

690 55 14
                                    

Walau kita berpisah hati kita tetap saling mencinta
.
.
.
~ooOoo~

Sejak Sehun memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. aku memutuskan pindah dari apartemennya dan pindah ke apartemen ku yang baru.

Ketika kabar kami putus yang tersebar di media. Mama langsung datang ke tempat ku. Memeluk tubuh ku dan aku menangis di pelukan Mama.

"Sehun bukan yang terbaik untuk mu, Lu."

walau hubungan ku sempat menengang dengan Mama tapi Mama adalah orang yang selalu datang untuk menjadi tameng ku saat aku terluka.
.
.
Tepat saat dimana seharusnya kita merayakan hari 3 tahun kita bersama. Aku hanya bisa merayakannya sendiri. Membeli sebuah cupcake dengan lilin diatasnya.

"Selamat hari jadi ke 3. Sehunna. Aku mencintai mu." Aku meniup lilin di atas kue.
.
.

6 bulan berlalu semenjak aku putus dengan Sehun. Hari ku terasa hampa. Walau aku tersenyum di depan semua orang dan mencoba menjalani hidup ku dengan normal, tetap aku tak bisa. Aku tetap memikirkan dirimu, Aku mulai sedikit merasakan kecemasan dalam diriku. Aku selalu mengigau di setiap tidur ku. Aku merasa tertekan saat harus berhadapan dengan banyak orang. Biasanya ada dirimu yang selalu menggenggam tangan ku.

Beberapa hari kemudian Aku melihat dari artikel dan  berita di media bahwa kau berpacaran dengan Sejeong. Meski kau membantah. Tapi bukti-bukti kalian berkencan sudah mulai terungkap.

Hatiku hancur. Dunia ku runtuh. Aku tidak menyangka kau akan melupakan aku secepat itu. Secercah harapan di hati ku untuk kembali padamu harus terpendam sudah. Aku menangis sejadi-jadinya. Kadang aku berteriak tidak jelas. Bahkan tertawa seperti orang gila.

Mama sungguh khawatir dengan kondisi ku. Mama takut penyakit lama ku kambuh. Penyakit mental disorder yang aku idap semenjak Mama dan Baba bercerai beberapa tahun lalu.

Walau sudah beberapa tahun ini penyakit yang membuatku harus menjalani beberapa hari di panti rehabilitasi tidak pernah kambuh.

Aku hanya diam di kamar. Menangis sendiri. Menolak untuk makan. Bahkan mama harus memanggil kedua sahabatku. Baekhyun dan Kyungsoo untuk membujuk ku namun semua itu hanya sia-sia dan aku bersikukuh tetap tidak ingin melakukan apapun. Bahkan semua jadwal yang harus aku hadiri di cancel oleh manajer ku.

Hingga batas ketidakmampuan ku sebagai manusia. Akhirnya aku masuk ke rumah sakit karena kondisi ku yang terus menurun. Mama, Kyungsoo dan juga Baekhyun selalu menemaniku di rumah sakit bahkan Baba yang sudah mempunyai keluarga baru datang untuk melihat ku.

Aku cukup senang dengan kehadiran Baba dan juga orang-orang yang menyayangi ku. Tapi aku masih berharap Sehun datang menjenguk ku.

Namun harapan hanyalah sebuah harapan. Hingga akhir aku dirawat di rumah sakit, Sehun tidak sekalipun datang untuk menjenguk ataupun menanyakan tentang kabar ku.

Pupus. Mungkin aku sudah tidak bisa terlalu banyak berharap lagi padanya. Berharap merajut kembali hubungan yang dulu pernah tersambung antara kita.

.
.
.
Untuk kamu, aku masih menunggu mu untuk menyapa ku kembali.

I'm not Your Destiny ||  Luhan's Diary (Gs) || Sad Ending [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang