1.

48 1 2
                                    

***
Tepat waktu disepertiga malam,yaitu sekitar pukur 12:10. Aisyah terbangun untuk mendirikan shalat sunnah tahajjud. Dalam dirinya,Aisyah seperti telah memiliki alarm tersendiri yang membangunkan dirinya untuk selalu melaksanakan shalat sunnahnya.

Aisyah berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, lalu menyiapkan sajadah  dan mukena miliknya.

Aisyah menjalankan shalatnya dengan sangat khusyu dan tenang. Setelah shalatnya selesai, Aisyah melanjutkannya dengan berdzikir. Hingga tepat pukul 01:00 dini hari, Aisya menyudahi dzikirnya dan membereskan sajadah dan mukenanya.

Aisyah mematikan lampu dan naik ke atas tempat tidurnya untuk kembali beristirahat.

Ketika waktu menunjukan pukul 03:15, Aisyah kembali terbangun karena suara adzan yang sangat merdu terdengar jelas ditelinganya.

"Alhamdulillah. Udah adzan" ucap Aisyah sambil sedikit menguap.

Setelah itu ia beranjak turun dari tempat tidurnya untuk mengambil wudhu. Dan mempersiapkan sajadah dan mukenanya.

Aisyah menjalankan shalat subuh dengan sangat khusyu dan tenang. Ketika selesai,Aisyah langsung membereskan sajadah dan mukenanya dan dilanjutkan dengan membereskan tempat tidurnya.

Setelah selesai membereskan kamarnya, Aisyah berjalan menuju dapur untuk membantu ibunya menyiapkan makanan. Kegiatan seperti ini rutin sekali ia kerjakan, termasuk dengan membantu ART yang ada dirumahnya.

Meskipun Aisyah anak yang terlahir dari keluarga yang terpandang, ia tidak pernah sombong malah sebaliknya. Aisyah gemar sekali menyantuni anak-anak yatim dan membantu orang-orang yang tidak mampu.

"Ummi" seru nya sambil tersenyum ketika melihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda sedang memasak didapur.

"Eh udah bangun sayang" jawab Fatimah- ibunya.

"Iya mi" jawabnya sambil tersenyum.

"Eh pagi ini ummi masak apa? Biar Aisyah bantuin yah"tawar Aisyah dengan lembut.

"Pagi ini ummi mau masak rendang sama opor ayam, sarapan kesukaan abbi sama kamu" ujar ibunya.

"Emmm kayaknya enak ya mi" jawab Aisyah sambil tersenyum riang.

"Yaudah yu kita masak"

Ketika mereka tengah memasak, tiba-tiba ada suara teriakan anak kecil dari dalam kamar yang berada dilantai atas rumahnya.

"Ummi" teriak Nisa-adik Aisyah.

"Pasti deh kalo pagi-pagi suka teriak-teriak" ujar Fatimah sambil sedikit tertawa.

"Udah ngga aneh kan mi" jawab Aisyah dan tertawa kecil.

"Ummi samperin adik kamu dulu yah"

"Iya"

Fatimah berjalan menaiki anak tangga dengan sedikit terburu-buru.

"Iya sayang sebentar" pekik Fatimah.

Ketika sampai didepan kamar Nisa, Fatimah langsung membuka pintu kamarnya. Dan nampak lah seorang anak perempuan yang berusia 4 tahun. Nisa duduk diatas ranjangnya sambil mengucek-ucek tangannya di depan wajahnya,yang menampakan wajah lucunya.

"Bidadari ummi udah bangun yah" ujar Fatimah dan tersenyum sambil berjalan menghampiri Nisa.

"Ica pen pipis mi" ujar Nisa dengan suara lucunya.

"Oh bidadari ummi pengen pipis yah jadi bangun" ucap Fatimah sambil sedikit mencubit pipi anaknya gemas.

Nisa hanya menganggukkan kepalanya pertanda iya.

"Yaudah yu ikut ummi kebawah"

Nisa langsung berdiri dan menjulurkan tangannya pertanda meminta untuk digendong.

"Kok Nisa minta digendong, ngga kayak biasanya. Kan biasanya juga Nisa pinter suka jalan sendiri" ujar Fatimah lembut.

"Nda au mi, ingiinn" jawab Nisa dengan wajah lucunya.

Nisa meminta untuk digendong karena dia merasa kedinginan, jadi dia tidak mau untuk berjalan sendiri.

"Oke deh. Sini ummi gendong" ujarnya sambil menjulurkan tangan.

Kemudian Nisa langsung menyambut tangan ibunya dan langsung berjalan ke dekapannya. Setelah itu Fatimah langsung menggendong Nisa dan berjalan keluar dari kamar, lalu menuruni anak tangga.

Sedangkan dibawah, Aisya tengah sibuk menata sarapan dimeja makan.

"Udah selesai masaknya?" Tanya Fatimah ketika melihat anaknya tengah menata makannanya.

"Alhamdulillah. Sudah ummi" jawab Aisyah sambil tersenyum.

"Eh Nisa kok tumben bangun jam segini mi, biasanya bangunnya siang" godanya.

"Eh gaboleh gitu syah, bagus dong kalo Nisa udah bisa bangun pagi di usianya yang masih kecil"

"Hehe.. iya mi becanda" Aisyah tersenyum garing.

"Eh princessnya kaka kenapa kok jam segini udah bangun" ujar Aisyah menggoda adiknya dengan sedikit mencubit pipinya gemas.

"Aaa atit mii" rengek Nisa kepada Fatimah.

"Udah-udah. Ummi anterin Nisa ke kamar mandi dulu ya syah, soalnya tadi dia bilang mau pipis"

"Habis ini tolong kamu beresin kamar adik kamu dulu yah sekalian siapin bajunya" ujar fatimah lebut.

"Siap ummi" jawab Aisyah sambil memberi hormat kepada ibunya.

Fatimah hanya tersenyum kemudian berjalan menuju dapur.

Setelah selesai membereskan makanan, Aisyah langsung berjalan menuju kamar Nisa untuk membereskannya.

Dan setelah Aisyah selesai membereskan kamar Nisa, dia berjalan menuju kamarnya sendiri untuk  sekedar membersihkan badannya, karena Aisyah sudah merasa sangat tidak nyaman sehabis memasak bersama ibunnya didapur.

Aisyah duduk dikursi rias dan menatap dirinya didepan pantulan cermin.
Aisyah perlahan melepas peniti yang terpasang disekitar hijabnya. Kemudian perlahan melepas hijabnya.

Setelah itu Aisyah berjalan ke arah lemari yang terdapat disamping pintu untuk membawa handuk. Dan kemudian ia berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Jangan lupa vote and coment guys💛

JODOH PASTI BERTEMU:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang