14.

12 0 0
                                    

***

Hari ini adalah hari dimana aisyah akan dilamar oleh seseorang yang tidak pernah ia kenal dan ia temui.

Aisyah berjalan mondar-mandir didalam kamar membuat adiknya pusing melihat tingkah laku aisyah.

"Kaka enapa mondal mandil kaya setlikaan" pekik Nisa.

Belum aisyah jawab, ada seseorang yang membuka pintu kamarnya.

"Assalammualaikum" ujar seorang wanita paruh baya yang dikenal sebagai ibunya.

"Waalaikumsalam" jawab aisyah.

"Kamu kenapa sayang" Fatimah berjalan menghampiri aisyah dan Nisa.

"Umi tadi kaka mondal mandil telus kayak setlikaan" ujar nisa dengan suara lucunya.

Fatimah duduk dipinggir ranjang bersampingan dengan aisyah.

"Kamu kenapa hmm?" Ujar fatimah lembut dan penuh senyum.

"Kira-kira, nanti dia bisa ngga ya mi jadi suami yang baik buat aisyah" ujar aisyah sambil menundukkan kepalanya.

"Insha Allah, rido akan jadi yang terbaik buat kamu sayang"

"Tapi asiyah khawatir kalo nanti dia ngga suka sama aisyah, terus nanti dia bakal ninggalin aisyah" ujar nya pelan namun masih bisa didengar oleh fatimah.

"Bismillah aja, minta perlindungan sama Allah. Umi do'akan, semoga pilihan kamu tepat dan bisa memberikan keberkahan disetiap halnya"

"Kamu ngga perlu khawatir, umi sudah sangat tahu kepribadian rido dan sikap rido. Dia sangat sopan,ramah, berbakti kepada orang tua. Namun,ada satu kekurangannya yang masih wajar menurut umi"

"Apa itu umi?"

"Rido adalah lelaki yang mempunyai sikap dingin terhadap perempuan. Tapi ketika umi tanya kenapa dia bersikap seperti itu kepada setiap perempuan. Rido menjawab, dia hanya tidak ingin melihat sesuatu hal yang jelas-jelas telah Allah haramkan baginya"

"Tapi kalo nanti dia juga bersikap dingin sama aisyah gimana mi"

"Kamu ngga perlu khawatir, kalian akan bertemu pada saat kalian sudah menjadi mahrom yang sah" ucap fatimah dengan senyum hangatnya.

"Do'ain aisyah ya mi, semoga apa yang aisyah pikirkan ngga terjadi" ujar aisyah.

Aisyah memeluk fatimah, karena hanya dengan ibunyalah dapat meredakan kegelisahannya ketika  ia dalam masalah.

Tiba-tiba pintu dibuka, dan nampaklah seorang lelaki paruh baya yang masih terlihat tampan.

"Umi, aisyah yu kita kebawah. Keluarga pa farhan sudah datang" ujar Adam dengan lembut.

"Baik bi.. yu sayang" ajak fatimah lembut.

Aisyah menganggukkan kepalanya pelan dan dengan ragu berjalan beriringan dengan ibunya.

Aisyah terus memegang tangan fatimah.

Diruang tamu sudah ada farhan dan keluarganya.

Farhan hanya membawa kerabat dekatnya saja untuk mengantar rido melamar aisyah.

Aisyah melihat seorang pria yang bertubuh tegap,putih dan tampan sedang duduk disalah satu kursi yang berhadapan dengan adam.

Namun mata pria tersebut ditutupi oleh selembar kain hitam yang terlilit dikepalanya.

"Maaf han menunggu lama" ujar adam dengan tersenyum.

"Tidak apa-apa dam" jawab farhan membalas senyuman adam.

Adam,fatimah dan aisyah duduk berhadapan dengan farhan,reina dan rido yang berada ditengah-tengah mereka.

"Subhanallah, apa ini yang bernama aisyah?" Tanya Halimah-ibu dari istri farhan.

Aisyah tersenyum

"Cantiknya, tidak salah kamu han memilihkan calon istri untuk rido" tambahnya.

Aisyah tersipu malu mendengar ucapan nenek rido.

"Cantik rupa itu relatif nek" ujar aisyah dengan lembut.

"Tapi kamu beda nak, nenek bisa melihat dari wajah kamu. Bahwa kamu tidak hanya cantik diluar, tapi cantik juga didalam" ujar halimah sambil tersenyum senang.

"Amiinn.. insha Allah nek"jawab aisyah sopan.

"Loh, rido kenapa matanya ditutup seperti itu?" Tanya Adam.

Aisyah pun terheran dengan penampilan pria itu. Sepertinya dia pernah melihat pria ini tapi aisyah lupa, bertemu dimana kira-kira.

"Maaf om, saya hanya tidak ingin melihat apa yang belum sepantasnya saya lihat. Karena ujian terberat seorang laki-laki adalah perempuan. Mohon maaf bukannya saya tidak menghargai om tante dan keluarga. Saya hanya melakukan apa yang sudah seharusnya saya lakukan" ujar rido dengan tegas.

"Oh iya, tidak apa-apa rido. Om kagum sama kamu, kamu bisa menjaga pandangan kamu dan memeliharanya. Tidak salah jika om nikahkan kamu dengan putri om"

Aisyah hanya diam. Mendengarkan perbincangan antara dua keluarga ini.

"Bagaimana dam? Bisa kita mulai?" Tanya farhan.

"Bisa,bisa. Mari kita mulai" ujar adam.

"Bismillah. Sebelumnya Assalammualaikum wr.wb"

"Waalaikumsalam wr.wb" jawab serentak.

"Saya yang berperan sebagai ayah mewakili seluruh keluarga terutama rido. Saya disini berniat untuk melamar aisyah untuk anak saya rido"

"Apakah kamu bersedia abi lamarkan dengan aisyah do?" Tanya farhan kepada rido.

Rido menarik nafasnya dalam.

"Bismillah. Rido bersedia bi" jawab rido dengan satu kali tarikan nafas.

"Alhamdulillah" ujar seluruh keluarga.

"Apakah kamu bersedia aisyah saya lamarkan kamu untuk anak saya rido?"kinu giliran farhan bertanya kepada aisyah.

Aisyah melirik kearah ibu dan ayahnya sekejap kemudian tersenyum.

"Bismillah. Insha Allah aisyah bersedia" jawab aisyah lembut.

"Alhamdulillah" ucap selurug keluarga senang.

"Baiklah, jika kalian menyetujui lamaran ini. Satu minggu lagi kalian akan segera kami nikahkan" tambah farhan.

Adam dan fatimah beserta keluarga yang lain tersenyum senang.

JODOH PASTI BERTEMU:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang