3.

25 1 0
                                    

***

Kemudian mereka berjalan keluar dari area rumah sakit dan menuju mobilnya. Mereka memasuki mobil secara bersamaan lalu Adam menjalankan mobilnya.

20 menit kemudian...

Tit tit..

Suara klakson mobil Adam berbunyi pertanda meminta dibukakan pintu gerbang. Tidak perlu waktu lama, gerbang pun dibuka oleh seorang scurity yang sudah lumayan lama bekerja bersama keluarga Aisyah.

Setelah Adam memarkirkan mobilnya, mereka semua langsung keluar dan masuk kedalam rumah.

"Kita makan dulu yah, tadikan kita ngga sempet sarapan" ujar Fatimah.

Dijawab anggukkan oleh Aisyah dan Adam.

"Bi sri tolong siapin makanannya yah, yang tadi aja tapi di angetin" ujar Fatimah sambil tersenyum.

"Baik bu"

Mereka menunggu makanan di ruang tamu sambil menonton tv.

"Syah" panggil ibunya.

"Kenapa mi?" Aisyah mendongakkan wajahnya menatap ke arah ibunya.

Sebelum berbicara,ibunya melirik ke arah ayahnya.

"Ada yang mau Ummi sama Abbi bicarakan sama kamu"

"Tentang apa mi? Kok kayaknya penting banget" tanya Aisyah.

"Rencananya Ummi sama Abbi berniat ingin menjodohkan kamu dengan anak dari sahabat Abbi syah" jawab ayahnya.

"Iya. Ummi sama Abbi hanya tidak mau jika kamu terjerumus kedalam hal-hal yang mendekati zina syah. Kamu boleh ko pikir-pikir dulu, kami tidak akan memaksa kamu untuk menerima perjodohan ini" ujar Fatimah lembut dengan penuh senyuman.

Aisyah terdiam, mencerna setiap kata-kata yang terlontar dari kedua orangtuanya. Suara bi sri membuyarkan lamunan Aisyah.

"Permisi Bu,Pa. Makanannya sudah siap" ujar Bi Sri dengan sopan.

"Oh iya bi makasih yah" ucap Fatimah dengan senyum ramahnya.

"Ya sudah. Lebih baik kita sarapan dulu yu" ucap Adam yang dijawab dengan anggukan oleh Fatimah dan juga Aisyah.

Mereka sangat menikmati sarapan pagi ini, tetapi Fatimah melihat Aisyah yang tampak sedang berpikir.

"Sudah jangan terlalu dipikirkan syah. Nanti lagi dipikirinnya sekarang kamu makan dulu yang banyak, kamu ada jadwal kuliahkan hari ini" ujar Fatimah sambil menggenggam tangan Aisyah.

Aisyah hanya menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan sarapannya. Dia melihat jam yang melingkar indah dipergelangan tangannya, ternyata sudah pukul 09:00 pagi. Sedangakan mata kuliah Aisyah dimulai jam 10:30.

Aisyah segera menyelesaikan sarapannya, dan setelah selesai dia membantu ibunya membereskan piring-piring kotor didapur.

"Mi Aisyah siap-siap dulu yah, maaf Aisyah ngga bisa bantu Ummi beresin ini sampai selesai" ujar Aisyah lembut.

"Ngga papa Syah, yang penting kamu belajar yang rajin, suapaya kamu bisa meraih cita-cita kamu" jawab Fatimah dengan senyum yang terukir dibibirnya.

"Makasih Mi, Aisyah ngga bakal kecewain Ummi sama Abbi" senyum Aisyah merekah.

"Yaudah Aisyah ke kamar dulu mau siap-siap"

Fatimah menganggukkan kepalanya. Aisyah segera berjalan menuju kamarnya untuk bersiap-siap menuju kampusnya.

Didalam kamar, Aisyah langsung mengambil baju didalam lemari kemudian langsung memasuki kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Selang beberapa menit Aisyah keluar dengan mengenakan balutan gamis berwarna biru tosca yang sangat indah. Kemudian duduk didepan meja rias, Aisyah memoleskan make up yang sederhana dan tidak terlalu tebal.

JODOH PASTI BERTEMU:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang