Kabar sangat bahagia. Mungkin untuk Lucas seorang.
NCT Dream, unit NCT yang sangat ingin ia untuk bergabung akhirnya tercapai juga. Walaupun ...
Kini, ia bergabung bukan dalam grupnya melainkan dalam dorm.
Ya, dorm NCT U dan NCT Dream yang semula pisah kini menyatu.
Selepas SMTown berakhir, agensi memutuskan untuk menyatukan dorm kedua unit NCT tersebut. Alasan tersebut karena Chenle kini tinggal dengan orang tuanya yang membeli rumah di Korea. (Anggep aja alesannya kayak gitu :v)
Staff juga sudah merombak roomate.
Hal itu menguntungkan sekaligus menyedihkan bagi Jeno. Menguntungkan karena selepas ini, ia akan lebih bisa leluasa untuk move on dari Renjun. Namun sedih karena setiap bangun tidur, kini ia tak akan melihat wajah damai Renjun ketika tertidur yang selalu ia perhatikan dengan kagum secara diam diam.
Jeno meneguk susu yang ia buat tadi. Melamun membuatnya lupa akan susu buatannya yang kini sudah tak sehangat sebelumnya.
Setelah itu, ia merogoh ponsel miliknya. Memasang headset pada telinganya dan mulai mendengarkan alunan musik yang diputar.
Bibirnyapun ikut menyanyikan lagu sesuai yang terputar di ponselnya. Ia berjalan kearah kamarnya dan Renjun untuk kembali berbenah.
Saat memasuki kamar, ia melihat Renjun tengah sibuk dengan ponselnya.
Jeno memilih untuk tidak mengganggu si mungil dan mulai kembali memasukkan pakaiannya kedalam koper.
"Eoh?! Jeno-ya?"
Jeno menoleh sekilas menampilkan sedikit tersenyum, lalu kembali fokus pada aktivitasnya.
"Ada apa Renjun?"
Renjun. Renjun. Renjun.
Entah kenapa Renjun sedikit tak suka ketika Jeno tidak memanggil dirinya dengan nama kecilnya -Injun- ketika sedang berdua.
Biasanya, ketika sedang berdua atau offcam dan offstage, Jeno akan memanggilnya dengan nama kecil, seperti Injun atau Injunie ketika ada maunya.
Namun, akhir akhir ini Jeno sering memanggil dengan nama aslinya -Renjun-, bukan nama kecilnya -Injun-.
Itu membuat Renjun entah kenapa sedikit menjadi canggung dan merasa Jeno bersikap formal terhadapnya. Jeno seperti berubah.
"Renjun? Renjun?! Hey! Kau melamun"
Tepukan halus dari Jeno di pundaknya membuat Renjun tersadar. Renjun akhirnya menggelengkan kepala.
"Iya ada apa Jeno?"
Jeno mengerutkan dahi bingung, "Tadi kau memanggilku, seperti akan berbicara sesuatu. Ada apa?"
Renjun jadi gelanggapan sendiri, "eh? Eumm ... Jeno-ya ... benarkah kau setuju dengan perombakan roomate ini?"
Jeno mengangguk sambil berjalan kembali pada kopernya. "aku sih setuju setuju saja. Lagipula ... kau bisa leluasa, 'kan dikamar? Apalagi sekarang kamar menjadi luas" ucapnya diakhiri kekehan.
Renjun menggeleng, entah kenapa ia merasa tak puas dengan jawaban Jeno. "Bu- buka itu..!"
"Lalu?"
Renjun menghela nafas, ia bangkit lalu berlari menghampiri Jeno dan memeluknya dari belakang.
"Jeno-yaaa~ .... hiks"
Jeno jadi panik sendiri mendengar isakan Renjun. "E-eh?! Renjun-ah?! Mengapa kau menangis?"
Jeno berusaha berbalik dan berhasil. Kini Renjun memeluk Jeno dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jeno.
Renjun memeluk Jeno erat seakan tak mau kehilangan pemuda yang bertanggal lahir sama dengannya itu. "Jeno-yaaa~... hiks ... jangan tinggalkan Injun. Injun tak mau tidur sendirian ... hiks"
Jeno tak bisa untuk tidak memeluk balik Renjun. Ia mendekap si mungil lalu mengusap usap punggungnya agar tenang. Renjun terlihat sangat pas ketika ia berada dalam dekapan Jeno. Walaupun begitu, Jeno merasakan sakit dihatinya ketika melihat Renjun menangis. Apalagi sekarang ia tengah memeluk balik si mungil, tindakannya membuat sakit di hatinya. Seharusnya Jaemin lah yang berada di posisi ini. Memeluk dan menenangkan Renjun, bukan dirinya.
'Sabar Jen, kau hanya memeluknya agar dia tenang dan tidak menangis lagi. Tapi ... beginikah ketika Renjun tak menolah skinshipku? Bolehkah aku bahagia?' batinnya.
"Suuuut, Renjun-ah~ sudah ya jangan menangis. Kita kan masih satu dorm"
Renjun menggelengkan kepalanya yang masih tenggelam di dada Jeno. Jeno merasa bajunya basah.
"Aku jadi tidur sendiri dikamar ... hiks ... ini~" Renjun masih merengek.
Jeno berhenti mengusap usap punggung si mungil. Lalu melepas pelukannya, lengannya terlihat menggantung diatas pundak Renjun. Ia serba salah, ingin meraih pundak Renjun tetapi ia takut kelepasan dan kembali memeluk Renjun. Aku tak boleh seperti ini. Move on Jen, move on. Fikirnya.
Dan akhirnya Jeno hanya menepuk canggung beberapa kali pundak Renjun. Setelahnya ia meletakkan lengannya di saku celana.
Jeno menghela nafas, ia lalu tersenyum hangat pada Renjun.
"Aku akan memberitahu Jaemin agar sering tidur di kamarmu ya, agar kau tak kesepian." Ucapnya.
Sambil berusaha menenangkan hatinya yang terasa sangat sakit saat mengucapkan kalimat tadi. . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♥️💬🔁 ♥️hrnjun233, yucaswng, Qkun_, dan 23.100 lainnya.
Jnolee234 Rombak roomate, akhirnya seroomate dengan Jungwoo hyung lagi~♡ @kjungwoo . . . Congrats Lucas hyung, bisa bergabung dengan Dreamies. . . . Walaupun hanya di dormㅋㅋㅋ @yucaswng
Lihat 21.500 komentar
Pwarkjs HAHAHA GOOD JOB JEN HYUNG
Tytyong aku salah fokus pada wajahmu, Tennie~ :"D @chttponten