Jeno masuk kedalam kamarnya, berniat mengambil kaca mata serta topi miliknya.
Langkahnya terhenti ketika melihat gumpalan selimut yang berada dikasur Renjun
Jeno tersenyum, ia menghampiri gumpalan selibut itu lalu duduk dikasur milik Renjun.
"Injunie ..."
Masih tak ada jawaban.
"Renjunie .."
Selimut terbuka, menampilkan wajah Renjun yang kesal. "Ada apa?"
Jeno lagi lagi tersenyum, melihat betapa gemasnya Renjun ketika menampilkan wajahnya yang sedang kesal. "Ayo kita makan"
Renjun menggeleng, "duluan saja"
Jeno menyibak selimut Renjun lebih lebar. "Kau belun makan sejak selesai latihan tadi bersama hyungdeul, kau bisa bisa sakit, Renjunie ..."
"Nanti"
Jeno tetap bersikukuh ingin mengajak Renjun makan, ia khawatir pada si mungil karna dia belum makan. Ia takut jika Renjun-nya itu jatuh sakit.
"Ayo makan~" ajak Jeno lagi dengan suara yang lebih lembut.
Renjun menatap Jeno dengan tajam.
"Kubilang duluan saja"
"Tap ..."
"Duluan saja!!"
Jeno tersenyum maklum, ia berfikir mungkin saja Renjun benar benar tak ingin makan sekarang. Apalagi ditambah dengan moodnya -yang sepertinya- sedang buruk.
"Jika Injunie ada masalah, injunie bisa cerita padaku" ucap Jeno untuk terakhir kalinya sebelum ia kembali pada tujuannya -mengambil kacamata dan topi- lalu beranjak meninggalkan kamar.
.
.
."Jeno-ya ...!"
Jeno menoleh, merasa namanya dipanggil.
"Ah! Kun hyung~" mata Jeno menyipit membentuk bulan sabit ketika ia menampilkan senyum tampannya.
Kun, yang memanggil Jeno itupun ikut tersenyum. Ia lalu merangkul dongsaengnya itu.
"Kau tak bersama Dreamies?" Tanya Kun.
Jeno menggeleng, "aku kembali setelah pulang ke rumah tadi, Hyung. Eum .. hyung sendiri mengapa baru datang?"
"Aaah~ itu ... aku tadi mengunjungi dorm Rookies. Mengambil barangku yang dipinjam Xiao Jun"
Jeno mengangguk, setelah itu hening. Mereka berdua tak berbicara sampai mereka di practice room.
Jeno dan Kun disambut dengan meriah. Yap, meriah dalan artian lain, apalagi Haechan yang menyambut mereka dengan wajah kesal.
"Jeno-yah! Lama sekali!" Omel Haechan, Jeno hanya menampilkan deretan giginya yang rapi.
Sementara Kun, ia cengengesan karena melihat tingkah keluarganya yang absurd.
"Maafkan aku hyungdeul dongsaengdeul, kalian pasti lama menungguku. Eommaku dirumah baru saja pulang dari Indonesia, selain ingin melepas rindu, beliau juga membawakan oleh oleh ...-"
"Apakah kita juga mendapatkan oleh oleh?!!!!" Chenle memotong seketika, mendengar kata oleh oleh, ja menjadi antusias.
Jeno mengangguk, matanya kembali menampilkan bulan sabit yang menawan. "Setelah latihan, aku akan membawa oleh olehnya ...-"
Belum sempat melanjutkan, manager mereka masuk dengan suara yang menginterupsi, memanggil Jeno dengan suara bariton yang entah mengapa terdengar antusias.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae // NoRen
De TodoKetika Renjun merasa kehilangan Jeno yang selalu menempelinya. . . . . . ⛵Noren ⛵Markhyuck ⛵Jaedo ⛵Kunmin ⚠️⚠️⚠️ Bxb / Yaoi Gak suka? Lewat aja