Ep.9

111 20 5
                                    

"Kau dah siap ke belum?" tanyaku pada Seolhee.

"Dah," jawabnya.Aku dan Seolhee keluar dari dorm.Tetiba kakiku tersepak sebuah objek yang berbentuk segi empat sama.Kotak apa ni?Aku mengambil kotak tersebut.

"Apa ni?" tanyaku sambil membelek kotak tersebut.Nampak mcm kotak hadiah tapi untuk siapa?

"Ada kadlah.Cuba kau baca," cadang Seolhee.Aku mengambil kad tersebut.

For seolhee

I like you ~~

"Wah,Seolhee.Ada org suka kaulah,"

"Mana ada.Prank ni.Dah,jomlah,"

"Jom.Jap aku nak simpan hadiah kau ni," aku menyimpan kotak itu di dlm dorm.Untungnya kau Seolhee

####

Di fakulti Performance and Arts

Aku masuk ke dalam kelas.Nampaknya takde orang lagi atau aku yang lambat? Aku melihat jam tanganku.Baru pukul 9:15.Kelas mula pukul 10:00.Aku letak beg di tempatku.Bila dalam fakulti ni aku sorang-sorang sbb Seolhee mana minat muzik.Aku mengorak langkah ke arah piano.Main japlah.Aku duduk di atas kerusi yang disediakan.Aku mula mainkan lagu <Nothing like us> by Justin Bieber.

Lately I've been thinking, thinking about what we had
And I know it was hard,
it was all that we knew, yeah!Have you been drinking,
to take all the pain away?
I wish that I could give you what you deserve'
Cause nothing can ever,
ever replace you
Nothing can make me feel like you do, yeah!
You know there's no one,
I can relate to
I know we won't find a love that's so true
There's nothing like us
There's nothing like you and me
Together through the storm
There's nothing like us
There's nothing like you and me, together...

Then,aku dengar ada seseorang menepuk tangan.Siapalak ni?Aku menoleh dan aku ternampak dia.Kim Samuel.

"Kau buat apa kat sini?" tanyaku pada Samuel.

"Saja melawat.Pandai kau main.Suara kau pun merdu,"

"Tak yah nak puji sangat,"

"Puji pun salah ke?"

"Eh,mana ada salah.Pujilah lagi," kataku sambil senyum menapakkan gigi putihku.Samuel tergelak.

"Kau start main piano ni dari umur berapa?"

"19,"

"Oh,Alat apa lagi kau boleh main?"

"Gitar,"

"Yeke?Drum?"

"Tak pandai,"

"Oh,"

"Kenapa kau tanya aku banyak soalan ni?" aku bangun dari kerusi.Aku berjalan ke arah tingkap.Samuel hanya mengikut.

"Apa impian kau?" tanya Samuel.Dia pandang aku.Aku menoleh.Dia kelihatan hensem apabila angin meniup rambutnya.

"Kenapa kau tanya?"

𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐍𝐨𝐭 𝐌𝐲 𝐂𝐡𝐨𝐬𝐞𝐧Where stories live. Discover now