1. Kampung Suka Makmur

328 56 49
                                    

Bambang

Abangnya sekarang ada dimana?

Duh, maaf saya masih dirumah.

Yah, gimana sich bang, cpt y 5 menit!

Saya lagi mau mandi.
Ini lagi copot celana.
Mau nunggu?

Astagfirullah! Saya censel sj!

Anthony terkikik membaca pesan dari salah satu customernya. Menyeruput kopi hitam buatan Neng Sakura. Janda kembang kampung ini yang disinyalir suka ikut cosplayer. Nama aslinya jelas bukan Sakura, tapi Sarinem. Sakura hanya nama panggung nan bekennya aja.

Cowok keturunan Batak-Cimahi yang berprofesi sebagai Ojol itu sedang menikmati paginya.

"Assalamualaikum." Ihsan menyusul, sopan sekali lagaknya. Neng Sakura membalas salamnya. Cowok yang ngebet ngegas jadi marbot masjid itu mencomot pisang goreng yang masih hangat. "Loh, kok lo masih disini? Mau godain Neng Sakura ya?!"

Anthony mengelus dada. "Suudzon aja lu. Kaya gengnya bu RT!" Ihsan nyengir. "Ntar malem ada dangdutan, mau nonton kaga?"

"Astagfirullah. Nggak baik itu, yang bikin dateng azab ya dangdutan." Anthony rasanya salah mengajak orang bicara.

"Kalo ga mau ya udah." Anthony membuka aplikasi tuiter, kemudian mulai mentweet. Walaupun lulusan SMP, tapi Anthony mainnya jauh breh.

Penepak_bulu_ojol
Tyda mau y sdh.

Yuqi datang beberapa menit setelahnya, bermain Tiktok di warung Neng Sakura. Jarinya lincah goyang. Ihsan istigfar di pojok warung.

"Sekarang udah masuk musim hujan." Yuqi menyimpan ponselnya yang nyaris habis baterai. Makan gorengan dengan khidmat. Cowok keturunan China itu memang pengganguran ga punya adab. Bukannya nyari kerja malah main Tiktok aja setiap hari.

"Bagus, biar banjir terus lo hanyut sekalian. Manusia kaya lo cuma ngabisin oksigen di bumi." Yuqi memasang pose sakit hati. Pengen rasanya menyelepet mulut Anthony pakai sarung Ihsan. Tapi sebelum itu terealisasi mungkin dia dah di seret ke mushola terdekat buat diruqyah.

"Pagi qaqa~" Kevin lewat naik sepeda pink punya emaknya. Gayanya swag abis. Pakai kacamata hitam dan topi bertuliskan 'Anjay'.

"Tobat Mpin, Ya Allah!" Ihsan teriak-teriak mengingatkan. Takut Kevin edan. Cowok SMA yang mencoba peruntungan menjadi selebgram itu nggak mampir. Takut dinasihati Ihsan.

"Neng Sakura, pesen kopi guddai." Fajar tiba-tiba dateng. Entah nongol darimana. Neng Sakura dengan sigap membuatkan.

"Abis darimana?"

"Oh, itu mampir ke rumah Mbah Parjo. Makin parah aja itu dukun tua." Padahal itu kakeknya sendiri. Mbah Parjo adalah dukun yang usianya sudah mencapai satu abad. Dukun cabul maksudnya.

"Ngapain lagi?" Tanya Yuqi bosan.

"Dia nyuruh gue ngepet."

Tawa Anthony dan Yuqi seketika meledak.

"Bilang gini : kalo mau kaya kamu ngepet aja. Mbah jaga lilin, kamu keliling." Fajar menceritakan kekesalannya. Anthony memukul-mukul meja dengan tawa yang terus meledak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengungsian In Love [JojoxAnthony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang