Tanpa Jeda.

999 16 1
                                    

Ini sangat berbeda dari sebelumnya. Jauh berbeda. Dulu, hariku hanya dipenuhi dengan pengkhianatan. Dimana, dia sosok yang benar-benar aku cintai membuangku layak sampah, memandangku sebagai manusia paling tak berharga. Tapi, sekarang, denganmu, tidak ada hal lain yang aku rasakan selain bahagia. Tak pernah berhenti mengelilingi kau dan aku yang sudah menjadi kita. Sederhana, hanya berbalas pesan singkat, berbagi cerita di malam hari menuju pagi. Hal itu berulang setiap hari. Aku benar-benar tak pernah sebahagia ini.

Aku merasa menjadi manusia paling beruntung. Disaat semua insan berlari mengejarmu, aku hanya berjalan dan kau menghampiriku. Kita layak kalimat yang tak memiliki tanda baca. Tak akan pernag ada titik. Karena, aku tak ingin kita berhenti menjadi kita. Tak pernah ada koma. Karena, bahagia selalu ada tiap harinya meskipun sederhana. Kita fokus bercerita, menumbuhkan harapan yang kelak nanti jika kita berjodoh akan kita gapai dan sama-sama akan kita wujudkan.

Aku tak ingin hal ini terjadi diawal saja. Bisakah kau memperpanjang? Aku harap kau bisa. Karena, bahagia kita tidak serumit bahagia mereka yang selalu melibatkan harta di dalamnya. Kau harus sadar, harta, uang, hanya angka. Dan angka tak memiliki ujung. Jika kita menetapkan kebahagiaan kita dengan materi, harta, atau uang, kita tak akan pernah mendapatkan kebahagiaan.

"Uang hanya angka. Angka tak memiliki ujung. Jika kau menetapkan kebahagiaanmu dengan angka, sampai belut bersayapun kau tak akan mendapatkannya".

Mengikhlas Yang LepasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang