Yang Tak Kunjung Reda.

1.2K 28 1
                                    

Aku, selalu berusaha untuk menjadi aku. Yang tenang tanpa asmara, tenang tanpa rasa yang menyebabkan sakit mendalam. Begitu juga padamu, aku selalu berusaha menghilangkan perasaan yang kini aku rasakan.

Aku mencintaimu. Jujur, aku tidak suka jatuh cinta. Karena, sebelumnya, aku pernah mencintai seseorang dengan tulus, namun berakhir dikhianati. Usahaku bangkit dari rasa sakit, amat sangat sulit. Memakan waktu yang tidak sedikit untuk aku bisa kembali bangkit.
Aku hanya ingin mengagumimu. Tak perlu ada rasa lebih. Dan sayangnya, aku selalu gagal melakukan itu. Tiap aku berusaha berlari menjauh dari rasaku, malah rasa ini semakin cepat berlari mengejarku. Saat aku lelah, rasa ini masuk kembali kedalam raga, bergeming dalam imaji.

Rasa ini melebihi hujan. Hujan, selalu reda untuk beristirahat. Sedang rasaku terhadapmu, tak pernah mau menjadi seperti hujan. Ia terlalu nyaman bersarang dalam hatiku, ia terlalu asyik bermain dalam pikiranku. Harapanku, kau akan bertanggung jawab atas segala yang kurasakan. Tapi, faktanya, tidak! sama sekali tidak. Kau nyaman dengan hidupmu yang bebas. Sementara aku, hampir mati akibat rasa cinta yang tak kunjung dibalas.

"Jangan terlalu berlebiham dalam mencintai. Percayalah, lambat laun kau akan mati akibat cinta yang tak pernah bisa mengerti kondisi".

Mengikhlas Yang LepasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang