1. INSIDEN SEPATU

603 95 310
                                    

"Kesialan yang paling haqiqi itu adalah saat dihukum di depan semua teman sekelas."

-Gitara Marandya

----

Gitara sangat panik ketika pintu labor fisika sudah ditutup.

Dengan mengumpulkan semua keberaniannya, Gitara mengetok pintu yang tertutup itu.

"Assalamualaikum." Itulah kata pertama yang diucapkan Gitara setelah pintu itu dibuka.

Semua yang awalnya fokus ke depan, jadi melihat Gitara. Mereka menjawab salam dari Gitara.

Hal itu membuat Gitara tambah gugup.

Melihat ekspresi Gitara yang ketakutan, membuat orang yang membuka pintu tadi mencoba mencairkan suasana.

"Kok baru nyampe Ra?" tanya Gali dengan menatap Gitara.

"Anu... kak, tadi aku keasyikan ngobrol sama Gadi."

Mendengar jawaban Gitara membuat Gali menghela napas.

"Oh, gitu ya? Ya udah masuk aja Ra. Rapat belum mulai kok."

Gitara menghela nafas lega. Ia segera mencari tempat duduk.

Ia pun mencari tempat duduk yang kosong. Tempat duduk kosong itu bersebelahan dengan cowok yang menurut dia tidak asing.

"Mudah-mudahan gue gak canggung duduk sama cowok itu," batin Gitara. Ia pun melangkahkan kakinya ke tempat duduk yang kosong itu.

"Permisi. Gue duduk di sini ya!" Gitara berdiri di dekat tempat duduk yang kosong itu sambil menunggu izin orang di depannya ini.

Seketika jantung Gitara berhenti berdetak ketika melihat cowok yang duduk di sampingnya itu menoleh kepadanya.

Vian.

Kenapa dia sampai tidak tau bahwa cowok itu adalah Vian.
Sepertinya dia akan canggung bersama Vian.

Bayangkan saja, jika kamu sudah tidak berbicara sama seseorang selama empat tahun dan tiba-tiba kamu duduk bersampingan dengannya.

Canggung.

Itu lah yang dirasakan Gitara saat ini.

"Duduk aja."

Mendengar suara datar itu, membuat Gitada menjadi lega. Ia pun duduk dengan canggung di sebelah Vian.

Ternyata Vian tidak membencinya. Buktinya saja Vian masih mau berbicara dengannya.

Melihat Gitara dan semua orang di tempatnya sudah duduk dengan tenang, Gali pun memulai rapatnya. Ya, Gali itu ketua olimpiade yang lama. Makanya dia yang memimpin rapatnya.

"Oke guys, gue selaku ketua yang lama mau memulai rapat kita hari ini. Jadi sebelumnya terima kasih atas kehadiran kalian semua di sini. Terutama anggota yang baru. Selamat datang di keluarga fisika," ucap Gali dengan tegas.

Setelah setengah jam rapat, akhirnya yang menjadi ketua tetaplah Gali. Mau bagaimana lagi kalau tidak ada yang mau menjadi ketua. Tapi, mungkin untuk semester 2 nanti akan ada pemilihan ketua yang baru lagi. Karena Gali akan fokus Ujian Nasional.

***

Mungkin hari ini adalah hari paling sial untuk Gitara. Tadi dia terlambat dan sekarang dia harus menerima kenyataan bahwa sebelah sepatunya hilang.

"Ra, gue duluan ya," ucap Feby teman olimpiade fisikanya.

Gitara mengganggukkan kepalanya pertanda mengiyakan. Feby pun bergegas pergi menuju ke kelas.

ABOUT THEM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang