18. BULLY

104 44 80
                                    

"Emang terkadang cinta itu menyakitkan."

-Gadi Pratama

---

Kabar Gitara dan Gali jadian sudah tersebar seantero sekolah. Semua pagi ini membicarakan prihal jadiannya Gitara dan Gali.

Gitara yang awalnya murid biasa saja atau murid yang tidak terlalu terkenal di sekolah menjadi pusat pembicaraan di pagi ini.

Liat saja, saat ini tatapan murid-murid tertuju pada Gitara dan Gali yang sedang mengobrol di parkiran.

"Yah, beneran pacaran ternyata. Gue kira cuman hoax,"

"Apa sih cantiknya tuh cewek? Cantikan juga gue."

"Duh, kok selera kak Gali jelek ya?

"Yah, potek hati ini bang."

"Itu pacarnya si Gali? Boleh lah, cantik kok."

"Mereka cocok kok. "

Bisikan-bisikan itu sedikit terdengar oleh Gali dan Gitara.

"Jangan terlalu di pikirin ucapan mereka," ucap Gali.

"Eh, iya kak," ucapnya kaku. Gitara sedari tadi melamun bukan memikirkan omongan mereka itu. Entah kenapa, perasaannya tidak enak untuk hari ini.

Gali tersenyum, "ya udah ayo ke kelas. Biar kakak anterin." ucapnya lembut. Gali memang mengubah kosa katanya menjadi kakak-kamu. Terkadang ia pakai aku-kamu juga.
Suka-suka dia pokoknya.

"Iya."

Gali dan Gitara mulai berjalan menuju ke kelas Gitara.

Di tengah jalan menuju ke kelas Gitara, ada dua orang cewek yang berpapasan dengan Gali dan Gitara.

"Kar, liat mantan lo tuh. Udah ada pacar," ucap salah satu cewek itu.

Cewek yang bernama Mekar itu menatap Gali dan Gitara yang berjalan bersisian sambil gandengan tangan.

Mekar itu mantan Gali yang terakhir. Cewek itu diputuskan tanpa alasan oleh Gali waktu kelas sebelas. Katanya ada adik kelas yang ia sukai. Jadi, dia tidak bisa melanjutkan hubungannya dengan Mekar karena tertarik dengan adik kelas itu.

Dan sekarang akhirnya Mekar tau siapa adik kelas yang dimaksud Gali itu. Ya, cewek yang ditatapnya saat ini adalah orang yang menghancurkan hubungannya dengan Gali. PHO.

Mekar melihat penampilan Gitara dari atas sampai bawah.
"Serius, itu pacarnya?" tanyanya sambil menatap remeh Gitara.

Teman Mekar tertawa mendengar ucapan Mekar itu.
"Kalau bukan pacar, emang siapa lagi?" tanya Jihan.

"Maybe... pembokatnya," ujar Mekar dengan sombong.

"Hahah, ya kali Kar," Jihan tertawa.

"Dia kelas berapa?" tanya Mekar sambil menatap ke arah Gitara yang sudah mulai berjalan ke lantai 2 bersama Gali.

"Kalau gak salah sih, dia kelas XI IPA 4. Trus, dia juga anak olimpiade fisika," jawab Jihan.
"Oke. Nanti jam istirahat. Ayo kita ke kelas XI IPA 4," ucapnya dengan senyum penuh arti.

***

"Udah sampai," ucap Gali melepaskan genggaman tangan mereka.

"Makasih, kak." ucap Gitara.

Saat mau masuk ke dalam kelas nya, tiba-tiba Gali memegang pergelangan tangannya.

ABOUT THEM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang