11. ORANG BARU

218 65 219
                                    

"Jawablah salam sebelum kamu diwasalamkan oleh Yang Di Atas."

-Ummi IPA 4

---

"Assalamualaikum!" sahut seorang cewek berhijab di depan pintu kelas IPA 4.

Cewek itu menghela napas ketika melihat tidak ada satupun yang membalas ucapan salamnya itu.

Mungkin jawabnya dalam hati, batinnya.

Lalu cewek itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas sambil memerhatikan dua cewek yang sedang sibuk melihat sesuatu di hp.

"ASTAGFIRULLAH!" teriaknya ketika mengintip apa yang dilihat dua cewek itu.

Dua cewek itu mengalihkan pandangannya ke cewek berhijab tadi.

"Eh, ada Dhiza." ucap Gitara dan Nesa bersamaan.

Mereka berdua tersenyum sangat lebar.

"Gak usah ngalihin pembicaraan! Bisa-bisanya kalian liat gituan di kelas! Astagfirullah!" ucap cewek yang bernama Dhiza itu.

"Santai aja kali, Ja." ucap Gitara.

"Iya, Ja. Masak kayak gitu amat reaksi lo. Lebay tau!" ujar Nesa.

Dhiza membulatkan matanya saat mendengar ucapan Nesa itu.

Ya, cuman ucapan Nesa. Kalau Gitara yang mengucapkan itu bisa dimaklumkan. Karena tampang polos-polos gitu, Gitara mempunyai otak yang paling mesum.

Kalian tau apa yang dilihat oleh Nesa dan Gitara tadi?

Mereka berdua itu melihat gambar cowok korea yang tidak memakai baju.

Astagfirullah sekali bukan?

Jadi asal mulanya itu, Gitara bilang ke Nesa kalau gak cuman suara oppa aja yang bagus. Badannya oppa jauh lebih bagus. Nesa yang penasaran, jadi mau-mau saja melihatnya.

Memang sekarang itu Nesa sudah mulai menyukai para oppa. Akibat dari Gitara yang selalu meracoki Nesa setiap hari untuk melihat MV para oppa itu. Sehingga membuat Nesa luluh dan jadi suka dengan oppa.

Waktu itu, akhirnya Nesa mengakui kalau oppa itu ganteng dan ia jadi suka. Gitara yang mendengarnya tentu saja sangat bahagia. Tapi seketika itu juga, Gitara langsung membalikkan kata-kata Nesa yang dulu sok menasehatinya.

"Ye, suka juga lo kan! Tapi ingat ya Nes, seganteng-gantengnya oppa lebih ganteng Nabi Yusuf. Dan semerdu-merdunya suara oppa lebih merdu lagi suara adzan! Jadi jangan terlalu menyukai para oppa! Terutama oppanya gue! Udah jadi hak milik soalnya." ucap Gitara waktu itu.

"Astagfirullah Nesa! Kenapa kamu berubah. Siapa yang nyuruh kamu buat liat gituan?! Pasti Gitara, ya?!" ucap Dhiza menggeleng-gelengkan kepalanya. Cewek itu menatap kedua sahabatnya bergantian.

Gitara hanya menyengir kuda mendengar tuduhan Dhiza itu. Mau bagaimana lagi? Emang dia kan yang nyuruh Nesa liat abs para oppa.

Tiba-tiba, Dhiza mengangkat kedua tangannya ke atas dan berdoa.

"Ya Allah ampuni dosa para teman hamba ya Allah. Dosa karena melihat hal yang tidak sewajarnya itu, ya Allah." ucap Dhiza sambil melihat ke atas.

"Ih, gak dosa tau, Ja." protes Gitara.

"Iya, Ja. Rejeki tuh gak boleh diabaikan. Harus dipantengin terus. Apalagi rejekinya liat abs." ujar Nesa dengan polosnya.

Mendengar itu, Dhiza langsung melototi keduanya.

"Gak dosa apanya! Udelnya keliatan gitu masih gak dibilang dosa?! Itu aurat woi, aurat!" teriak Dhiza heboh sambil menunjuk-nunjuk Nesa dan Gitara.

ABOUT THEM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang