23. TENTANG VIAN

107 36 69
                                    

"Teruntuk kamu yang selalu berusaha untuk menjadi orang lain. Apakah tidak lelah berpura-pura seperti itu?"

-Anonim

---

Pernakah kamu merasa dikucilkan oleh teman sekelasmu?

Tidak ada yang berbicara denganmu?

Menganggap kamu seolah tidak ada di kelas?

Jika pernah maka kamu senasib dengan Gitara.

Semenjak kejadian kemarin, semua menjauhi Gitara. Mereka semua yang ada di kelas mengucilkan Gitara. Tidak ada yang mau berbicara dengan Gitara. Kecuali Vian tentunya.

Gadi?

Cowok itu sudah hampir satu minggu ini izin. Dan untuk pertama kalinya juga, Gadi izin ada suratnya. Biasanya cowok itu selalu tanpa keterangan.

"Oke, anak-anak. Kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk tugas biologi minggu depan. Kalian mau Ibu yang bagikan atau kalian sendiri?" tanya Bu Dewi.

"Sendiri aja, Bu!" sahut sebagian murid IPA 4.

"Oke. Sekarang duduk per kelompok. Kelompoknya ada enam dan anggotanya juga enam," titah bu Dewi.

Semua mulai bergerak untuk mencari kelompok. Mereka saling meneriaki teman mereka masing-masing. Ya memang seperti itu. Mereka pasti akan bergabung dengan teman yang menurut mereka akrab saja.

Sedangkan Gitara, cewek itu kebingungan mencari kelompoknya. Ia merasa pasti tidak ada orang yang mau sekelompok dengannya. Semuanya serasa menjauhinya. Menganggap ia tidak ada.

"Sini!" tiba-tiba tangan Gitara ditarik oleh Vian untuk duduk di sebelahnya.

"Kita sekelompok," ujar Vian lagi.

Gitara menganggukkan kepalanya. "Makasih, Yan." ucapnya sambil tersenyum.

"Sama-sama," ujar Vian.

Bu Dewi menatap ke semua muridnya. Wanita itu mengerutkan keningnya melihat ada satu kelompok yang hanya berisikan dua orang.

"Vian, Gitara. Kenapa kalian cuma berdua aja? Ini juga. Kenapa numpuk semua di kelompok Tifani?" tanya Bu Dewi.

Vian dan Gitara hanya diam saja. Mereka sama sekali tidak menjawab pertanyaan bu Dewi itu.

Bu Dewi menghela napasnya. Lalu wanita itu menatap ke semua muridnya lagi. "Kenapa kalian tidak mau masuk ke kelompok Gitara dan Vian?"

Semua murid juga hanya diam. Mereka tidak bisa mengatakan apapun.

"Baik. Kalau kalian tidak ada yang mau mengisi kelompok Gitara dan Vian, maka ibu saja yang akan mengisi sendiri," ucap Bu Dewi. Guru itu mengambil buku nama siswa IPA 4. "Tifani, Gadi, Nesa, dan Abiola. Kalian masuk ke kelompok Vian dan Gitara," titahnya.

Mau tidak mau nama yang di sebutkan Bu Dewi itu mulai berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju meja Gitara dan Vian.

"Oke, anak-anak. Karena bel udah bunyi, tolong jangan lupa mengerjakan tugas biologi yang telah Ibu bagikan tadi!" ujar Bu Dewi. Lalu guru itu mulai melangkahkan kakinya keluar kelas.

***

Kak Gali : Ra, Maaf ya nanti kakak gak bisa nemenin kamu ke kantin.

Gitara menghela napas kecewa ketika membaca pesan dari Gali itu.
Entah kenapa Gitara merasa semenjak berpacaran dengan Gali, bukannya semakin dekat malah semakin jauh. Gali sering sibuk sendiri dengan tugasnya.

ABOUT THEM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang