2

3.9K 276 6
                                    

━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━

-22 April, 19.00

Sebentar lagi sahabat Haechan yang bernama Jeno akan berulang tahun. Haechan senang sekali akhirnya sahabatnya itu bertambah umurnya. Untuk ulang tahun Jeno kali ini, Haechan dan beberapa sahabatnya yang lain akan membuat kejutan project ulang tahun untuk Jeno yang diberi judul "Kampret's Project", jangan tanya kenapa nama itu yang di pakai untuk judulnya, tapi kalau kata sahabatnya Haechan yang bernama Mark:

"Jeno itu sekarang udah mulai kampret, makanya nama judul projectnya 'Kampret's Project'."

Ya begitu lah.

Sekarang pukul 7 malam, Haechan baru saja pulang kerja sampingan untuk membantu orang tuanya. Mulai sepulang sekolah tadi Haechan langsung mencari kerja, bagusnya sudah bisa mulai langsung bekerja.

Mengenai Haechan sekarang, sekarang ia dan keluarganya mengontrak, papa juga menjadi buruh. Haechan sebagai anak merasa iba, oleh karena itu ia diam-diam membantu mereka. Dan untuk hal ini, Haechan belum memberi tahu sahabatnya sama sekali. Haechan tidak mau membuat mereka sedih dengan dirinya yang sekarang. Biarkan ia saja yang merasa sedih, mereka jangan sampai ikutan juga.

Posisi sekarang Haechan berada di semak-semak didepan rumah Jeno, ia bersama sahabatnya, Renjun sedang memantau keadaan. Sudah beberapa waktu, tapi masih belum ada pergerakan dari rumah Jeno. Mata Haechan sudah terasa berat, badannya juga sakit gara-gara kerja tadi. Tanpa sadar Haechan ketiduran karena terlalu lelah.

"Chan! Woi, bangun oy! Malika!"

Suara Renjun menggema di telinga Haechan, di raut wajahnya terlihat menahan kesal. Haechan bangun dari tidur; kaget mengapa ia bisa sampai ketiduran seperti ini.

"Sorry gue ketiduran, Jun," ucap Haechan sambil menahan ngantuk. Renjun melihatnya dengan sinis, ya Haechan maklum. Secara sepertinya rencana ultah Jeno jadi agak berantakan.

Tapi selanjutnya dia mengelus punggung Haechan sambil tersenyum kecil. "Kalau lu capek gapapa kok lu pulang aja, gue tau lu pasti capek banget hari ini."

Renjun kenapa? Apa dia tau sama gue yang sekarang?

Renjun berjalan di depannya, Haechan masih menatap dia dengan bingung.

"Jun, maksudnya?"

Dia menggeleng cepat kemudian memakai helmnya. "Enggak papa, udah ayok buru naik. Target tadi udah pergi ke tempat misi selanjutnya. Kita harus cepet nyusul mereka."

Haechan menghela nafas lega, ia kira Renjun tahu kenapa. Setelah itu Hendra pun pergi dengan senyum yang tertera di wajah.

━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━

━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
friendship; lee haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang