1

106 7 3
                                    

Bantu Vote&Comment nya yaa 💚💚

-----

Sepasang kekasih yang saling mencintai sedang menikmati awan sore yang nampak begitu indah dipantai. Keduanya sama-sama larut dalam keindahannya.

 Keduanya sama-sama larut dalam keindahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Din, maaf." Si pemuda memulai percakapan yang sudah ia pikirkan daritadi.

"Apasihh bangg, maaf buat apa?" Si wanita menjawab dengan pandangan lurus menatap awan.

"Maaf, Abang harus pergi. Gabisa nepatin janji buat terus bareng-bareng sama kamu. Abang mau nyelesain dulu pendidikan abang, ngejar cita-cita Abang."

Wanita yang disebut 'Din' itu diam, mencerna semua ucapan pacarnya.

"Abang mau ninggalin aku? Abang mau ingkarin janji Abang lagi? Abang ngga sayang lagi sama aku?" Pertanyaan beruntun terucap untuk pacarnya. Ia menahan tangisnya.

"Abang sayang sama kamu Ainaya Andini. Abang cinta sama kamu, kamu satu-satunya wanita yang ingin Abang nikahin kelak. Tapi, cita-cita Abang juga penting untuk saat ini. Abang gabisa tinggalin gitu aja kesempatan yang udah ada didepan mata."

"Yaudah, terserah. Aku cuma bisa nunggu disini."

"Din jangan nangis, Abang kan paling lama 6 tahun di Paris. Abang janji, pulang dari Paris langsung lamar kamu,"

"Gimana gak nangis orang ditinggalin pacar ya pasti nangis."

"Kalo kamu pasang muka gitu Abang jadi gak tega ninggalin kamu,"

"Ya makannya jangan pergi!" si wanita menangis, tak ikhlas rasanya ditinggal pergi beberapa tahun. Alias LDR.

Si pemuda membalikan pandangan pacarnya menjadi menatap dirinya. "Din plisss cuma beberapa tahun aja, okee."

"Yaudah besok jam berapa ke bandara?"

"Jam 8 pagi. Aku jemput kamu kesini. Kita kebandara sama-sama."

"Oke."

Keduanya larut dalam waktu yang lama dengan pikiran masing-masing.

------

"Nayy, kamu jadi pindah sekolah ke tempat Tiara? " Tanya wanita paruhbaya kepada wanita yang disebut 'nay'.

"Jadi Bun." jawabnya.

"Yasudah sana persiapkan semua kebutuhannya, biar besok tinggal berangkat."

"Nay ke kamar dulu."

Wanita yang disebut 'nay' bernama AINAYA ANDINI. Seorang wanita yang berniat pindah sekolah karena alasan tertentu.

Untungnya ini baru awal tahun pelajaran baru. Dia baru menginjak kelas 12.

Dikamar, Ainaya tidak langsung menyiapkan segala keperluan pindahan-nya. Tapi malah berbaring santai diranjang sambil menatap langit-langit kamar.

"Apa keputusan yang aku ambil udah bener? Kalo gak pindah pasti keinget terus sama dia, bukannya lulus sekolah malah gak naik kelas yang ada. Tapi kalo pindah gimana? Beradaptasi dengan lingkungan baru itu ngga semudah membalikan telapak tangan woyyy, apalagi kalo siswa siswinya tukang bully?? Ihhhh amit amit jangan sampe dehhh. Tapi kan ada si Tiara disekolah baru. Ahhh tau dehh gimana besok aja."

*terus daritadi ngomong sendiri itu faedahnya apa??

Dering hp membuyarkan lamunan Ainaya.

"Ya alloh kenapa hamba diciptakan untuk kagetan begini, kenapa gak lebih kuat gitu loo. Biar kalo dikagetin Tiara hamba gak langsung ngelus dada," gumam Ainaya.

"Tiara ngapain nelpon malem-malem gini sihh, gak tau apa orang lagi sibuk ngelamun?!," Ainaya mengangkat telpon yang terus berdering dari tadi.

"Halo, Nayy. Lagi ngapain sihh. Boker dulu loo lama bener angkat telpon!" sembur Tiara setelah 2 detik telponnya dijawab.

"Ngapain marah marah sihh Ara, gak capek apa ngomong tuh pake energi tau, jangan dibuang2 gitu energinya."

"Lo yang ngapain, lama bener."

"Sabar atuhh Nay nya lagi sibuk jangan ganggu dulu."

"Halahh sibuk apaan, palingan juga sibuk ngelamun yakin guee."

"Hehe tau aja."

"Lo udah siapin semua kebutuhan buat pindah besok kan? Besok lo mintanya sekelas sama gue ya Nayy, biar gue ada temen dikelas."

"Lohh emang kamu gapunya temen Ra disekolah?"

"Anjir Naya maksud gue tuh biar gue ada temen sebangku gitu lhoo, kelas gue kan ganjil siswanya. Jadi gue duduk sendiri, gak kasian lo liat gue sendiri mulu?"

"Ya makanya cari pacar. Biar gak sendiri terus."

"Beda jurusan inimah topiknya AINAYA ANDINI ku sayangg. Uhhhhh pengen tak sentil ginjalnya yaaa."

"Udah tenang aja semua udah beres. Besok Nay minta kepala sekolah buat masukin Nay ke kelas kamu. Nay juga nanti duduk bareng Ara. Okee, udah kann. Nay tutup telponnya yakkk papayyy, good night Ara."

Ainaya langsung mematikan sambungan telpon.

"Gaakan selesai telponan kalo keterusan. Tiara kan gitu suka lupa waktu"

~~~~

Hasil ganti alur cerita akhirnya. Ini revisi terakhir wkwk gaakan diubah2 lagi ceritanya(semoga).

Segitu aja dulu,lanjut di chapter selanjutnya.
Saran dan kritikan sangat dibutuhkan,klo ada typo tolong kasih tau okee.
Vote&Komen jan lupa😇

❤❤❤

14 Januari 2021 publish.
10 Februari 2021 ganti alur.

RENJANA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang