Aku menyukai segumpalan embun pagi yang melekat dikaca.
Jariku bergerak bebas menuliskan namamu disana.
Namun saat seperti ini, aku sungguh membenci matahari.
Dia berusaha keras menghapus namamu dari kalor sketsa kaca yang aku ciptakan."Selamat pagi jiwa-jiwa yang dihatinya masih mengembun 👅"
~Anastia Bertha
KAMU SEDANG MEMBACA
TOREHAN PENA
PoetryHanya segelintir prosa yang digulung dalam kata dan ditoreh oleh pena. Perihal secarik kertas lusuh ditoreh lekukan melodi pena.