Kemarin aku lihat kekurangan dalam dirimu, menjadikan ku ingin mundur saja. Tapi aku tepis secepat hujan yang datang tanpa aba-aba.
Sekarang, ketika aku sadar bahwa kamu memang bukan di peruntukkan kepada ku, aku semakin kehilangan cara untuk melupakanmu. Sebab, dirimu sudah tercatat sempurna dihidupku.
~Anastia Bertha~
KAMU SEDANG MEMBACA
TOREHAN PENA
PoetryHanya segelintir prosa yang digulung dalam kata dan ditoreh oleh pena. Perihal secarik kertas lusuh ditoreh lekukan melodi pena.