○● The Man Who Can't be Move ●○
Aku hanyalah seseorang yang memiliki banyak kekurangan.
Aku tak memiliki banyak harta, tapi aku sudah merasa cukup dengan apa yang sudah aku punya.
Aku selalu bersyukur walaupun nyatanya aku tak memiliki Tuhan untuk ku sembah.
Ya, aku tak percaya Tuhan.
Mengapa aku berkata demikian?
Karena sedari kecil aku tak pernah mengenal siapa orang tuaku.
Aku tak tahu siapa ayahku, dan aku juga tak tahu siapa sosok perempuan yang melahirkanku.
Bahkan untuk mengingat wajah mereka pun aku tak bisa. Lebih tepatnya, aku memang tak pernah mengetahui bagaimana wajah mereka -mungkin. Karena aku benar- benar tak ingat.
Selama ini aku hidup sederhana bersama orang yang mengadopsiku dari panti asuhan saat aku berusia tujuh tahun hingga aku sebesar ini. Aku sangat menyayanginya melebihi separuh hidupku. Aku ingin membahagiakannya sebagai orang tua yang membesarkan dan mendidikku dengan baik.
Namun takdir lagi-lagi tak mengijinkanku.
Sekarang pun, Oma -nama panggilanku untuk wanita yang pantas menjadi nenekku daripada ibuku- telah pergi untuk selamanya.
Lagi-lagi aku di tinggalkan.
Aku seperti ditakdirkan sendiri tanpa seorang pun yang bisa tinggal untuk ku sayangi.
Jadi, bagaimana bisa aku percaya jika Tuhan itu ada?
Lalu, untuk apa aku hidup jika pada akhirnya aku hanya berakhir sendirian?
○● The Man Who Can't be Move ●○
Hari ini seperti biasanya aku berangkat kerja pukul delapan pagi.
Namun perasaanku tak sebaik biasanya. Aku merasa sangat buruk setelah aku bermimpi tentang Oma semalam. Sepertinya aku merindukannya. Atau memang ada sesuatu buruk yang akan terjadi padaku?
Pasalnya, di mimpiku aku melihat Oma bersama dengan seorang pria manis yang ia perkenalkan kepadaku. Pria itu nampak pucat dengan bibir tebal merahnya yang juga mengering. Dia seperti kesakitan, walaupun nyatanya aku tak melihat ada luka di sekujur tubuhnya.
"Yoongi, ku harap kau akan segera menemukan sesuatu yang kau sukai."
Kalimat itu terus terniang di kepalaku bahkan hingga saat ini.
"Apa yang Oma maksud? Apa aku akan mendapatkan kesialan dari apa yang di katakannya pada mimpiku?"
Aku mendengus dan melanjutkan langkahku.
Karena setahuku, terkadang mimpi itu adalah sebuah kebalikan fakta. Mimpi indah tak selamanya berakhir indah. Pun sebaliknya, mimpi buruk juga tak selamanya berakhir buruk.
Beberapa gang sempit dan taman bunga yang selalu berisikan mawar telah ku lewati. Tinggal beberapa blok pertokoan dan aku akan sampai di tempat kerjaku.
Aku bekerja di sebuah toko peralatan musik. Pekerjaanku di sana sangat banyak karena aku menghandle banyak tugas yang merangkap. Aku terkadang membantu menyesuaikan nada pada alat musik, kadang juga ikut memoles gitar dan piano agar permukaannya halus, atau terkadang aku juga berjaga di depan sebagai seorang kasir atau bahkan sales promotion boy.
Kalau soal permainan musikku, tak usah diragukan lagi. Aku lumayan bisa memainkan berbagai alat musik. Mulai dari piano, gitar, drum, bahkan biola.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man Who Can't be Move - YoonMin
Ficțiune istoricăAku akan menunggumu, Park Jimin. Min Yoongi Park Jimin Kim Taehyung Jeon Jungkook Kim Namjoon Kim Seokjin Jung Hoseok BTS Yaoi BxB BoysLove